Manfaatkan Renewable Electricity, Produsen Hygiene Product Ini Tekan Gas Rumah Kaca hingga 90% di 2022

Reckitt Indonesia memanfaatkan renewable electricity dari PLN untuk mewujudkan rantai produksi ramah lingkungan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai salah satu misi perusahaan dalam mewujudkan rantai produksi ramah lingkungan, Reckitt Indonesia, pada Senin, 13 Desember 2021, telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PLN dalam bentuk Pembelian Sertifikat Energi Terbarukan pada peluncuran kerja sama dan kolaborasi bertajuk Towards a Green & Sustainable Industry with PLN. Dengan perjanjian ini, perusahaan tersebut akan mulai memanfaatkan energi terbarukan dalam bentuk Renewable Electricity (RE) pada salah satu pabriknya yang berada di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk untuk melindungi, menyembuhkan, dan melestarikan dalam upaya bersama-sama menciptakan dunia yang lebih bersih dan sehat, pilar keberlanjutan Reckitt yang terdiri dari Purpose-led Brands, Healthier Planet, dan Fairer Society menjadi dorongan utama bagi perusahaan untuk melaksanakan misi keberlanjutannya di seluruh dunia. Dalam pilar Healthier Planet yang berfokus pada lingkungan, perusahaan telah memasang beberapa target yang di antaranya menjadi carbon neutral pada tahun 2040 serta menggunakan RE di semua pabriknya pada tahun 2030. 

Seperti kita ketahui, PLN baru-baru ini meluncurkan produk RE terbaru untuk pabrik atau manufaktur dari power plant yang menghasilkan energi ramah lingkungan, di antaranya adalah PLTA Bakaru, Sulawesi Selatan dan PLTP Lahendong, Sulawesi Utara. Reckitt Indonesia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bekerja sama dengan PLN dengan menjadi salah satu manufaktur di ASEAN yang menggunakan 100% RE. Sebagai bentuk apresiasi, PLN akan mengeluarkan sertifikat Renewable Energy Certificate (REC) bagi konsumen yang menggunakan listrik yang berasal dari energi hijau dan ramah lingkungan.

Dari kiri ke kanan: Renta Sitorus (Environment Manager Reckitt), Bob Saril (Direktur Niaga & Manajemen Pelanggan PLN), M. Yarsan (HSE Manager), Dini Sulistyawati (Manager UP3 Gunung Putri PLN)

Srinivasan Appan, President Director Reckitt Indonesia menyatakan “Sebagai perusahaan yang terus berusaha menghadirkan akses untuk kebersihan, kesehatan, dan nutrisi berkualitas tinggi sebagai hak untuk semua individu, tanpa terkecuali, kami selalu mencari cara untuk terus berinovasi guna menghadirkan produk kepada konsumen dengan tetap memperhatikan semua aspek di dalamnya, termasuk aspek lingkungan.” Selain itu, ia menambahkan bahwa penggunaan energi terbarukan yang ramah lingkungan menjadi sebuah keharusan di tengah isu perubahan iklim saat ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penandatanganan yang diadakan di kantor pusat PLN dengan mengundang 37 perusahaan yang ikut serta dalam program ini juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian RI. 

Dalam pidato pembukaan, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, menyambut baik seluruh perusahaan yang ikut serta dalam acara penandatanganan ini. “PLN sebagai salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia siap mewujudkan komitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sekaligus menjawab keinginan konsumen yang ingin menggunakan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Ini tidak hanya kerja sama strategis, namun kolaborasi bersama antara PLN dan industri untuk mendukung pengembangan renewable energy di Indonesia.” Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah memilih PLN karena kesamaan visi menuju industry hijau dan berkelanjutan.

Hadir dalam acara penandatanganan ini, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan, “Penandatanganan ini merupakan sebuah aksi nyata dalam mendorong proses transisi menuju net zero emission. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden dalam mencapai target jangka pendek maupun panjang dalam pemanfaatan energi ramah lingkungan dan sejalan dengan tren global terkait dekarbonisasi.” Dadan berharap aksi nyata dan kolaborasi-kolaborasi yang dijalankan bisa mempercepat pencapaian target roadmap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Signing Ceremony REC Partnership Agreement and Contract

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam, mengatakan, “Pelaksanaan penandatanganan ini memberikan supply energi terbarukan yang sustainable bagi sektor industri. REC ini adalah salah satu inovasi dari PLN di mana kita berharap bahwa kerja sama ini bisa memberikan manfaat besar bagi kita semua sekaligus memberikan opsi pemenuhan kebutuhan EBT yang transparan dan diakui secara internasional.” 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, Jaco Deng, Manufacturing Director Reckitt Indonesia menambahkan, “Dengan perjanjian ini, kami ingin menunjukkan bahwa perusahaan berfokus pada usaha bersama untuk memerangi isu global, seperti climate change yang saat ini menjadi perhatian bersama di seluruh dunia”. Ia yakin bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan dengan mudah dan membutuhkan kolaborasi bersama agar menghasilkan dampak yang optimal.  

Melalui program ini, pabrik Reckitt Indonesia yang berada di Cileungsi tersebut nantinya dapat menekan emisi Gas Rumah Kaca atau Greenhouse Gas secara signifikan hingga 85-90% mulai tahun 2022.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan