Pikir dulu sebelum kasih rating satu kepada ojek online, ini alasannya!

Rating ojek online yang Anda berikan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup para ojek online. Sebelum memberikan rating, yuk pertimbangkan dulu alasan ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, pernahkah Anda ingin memberikan rating buruk pada ojek online? Alasan ini akan membuat Anda berpikir dua kali sebelum memberikan rating ojek online.

Beberapa waktu lalu, sebuah unggahan berisi curahan hati seorang anak perempuan di akun @dramaojol.id menuai keprihatinan dari warganet.

Assalamualaikum min, izin mau ngeshare. Akun gojek saya jadi satu satunya pencaharian di keluarga saya, kemarin hari rabu saya sakit jadi mau ga mau ayah saya yang narik karena kalo ga narik ga ada pemasukan. Pas bapak saya narik, ternyata ada musibah yaitu rantenya putus dan gabisa jalan. Bapak saya sudah minta maaf dengan csnya, dan jujur bapak saya belum megang uang buat ganti gopaynya sebesar -+ 18rb walaupun csnya ga minta ke bapak saya.
Akhirnya bapak saya dorong motor dari senayan ke daerah wijaya. Hari kamis, orderan ga masuk sama sekali pas coba withdraw ternyata akun saya tidak aktif, betapa nyeseknya saya dan keluarga saya min karena sampe sekarang pun belum aktif walaupun udah diurus ke kantor.
Semoga mba csnya bisa baca, karena dengan dia bertanya dikolam komen akhirnya memutuskan rezeki keluarga saya ? Cc: @awikaaaaa

Dalam unggahan tersebut, terlihat juga komentar seorang customer bercerita tentang musibah yang menimpanya dan ojek online yang menjemputnya. Akibat musibah tersebut, bapak ojek online harus mendorong motor dari daerah Senayan hingga Wijaya. Alih-alih menunjukkan simpati dengan musibah yang dialami oleh bapak ojek online tersebut, sang customer justru menambah kesulitan melalui rating ojek online yang diberikannya. Ia juga mempertanyakan masalah saldo Go-Pay di akun miliknya yang terpotong. Akibat rating ojek online yang jeblok, akun milik Ika kemudian dinonaktifkan oleh pihak manajemen  tempatnya bekerja. Naasnya, pekerjaan ojek online yang Ika jalani adalah satu-satunya mata pencaharian keluarganya. Kini, Ika tengah berusaha mengaktifkan kembali akun di aplikasi ojek online tersebut agar dapat bekerja kembali. Tak cuma Ika, beberapa ojek online lainnya juga pernah mengalami kerugian akibat rating ojek online yang diberikan para customer.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: Ayah ajak anak ngojek setelah istri kabur dengan pacar Facebooknya

Rating ojek online jelek, apa efeknya?

Bagi para pengendara ojek online, rating jelek adalah sebuah momok menakutkan yang menghantui pekerjaan mereka. Di Grab dan Gojek misalnya, akun dengan total rating di bawah 4,3 berisiko untuk dinonaktifkan atau putus mitra.

Total rating rata-rata ini didapat setelah pengendara Gojek menerima 25 order. Sementara di grabbike, total rating rata-rata diketahui setelah pengendara Grabbike menerima 100 order.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk mempertahankan total rating rata-rata ini, tentunya para pengendara harus berusaha keras demi mendapatkan rating baik di setiap perjalanan.

Sementara para penumpang bisa dengan mudahnya memberikan rating berapa pun yang diinginkan. Oleh sebab itu, sebaiknya, pikirkan terlebih dahulu dampak yang bisa menimpa pengendara ojek online sebelum Anda memberikan rating ya, Parents!

Baca juga:

id.theasianparent.com/percobaan-pemerkosaan-supir-grab/

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan