Vaksin MMR memang terbilang langka di Indonesia. Namun mengingat vaksin ini sangat penting untuk kesehatan anak, Putri Titian rela berburu hingga ke negara tetangga. Hal ini tentu saja tidak terlepas untuk melindungi buah hatinya terhindar penyakit measles, mumps atau gondong dan rubella.
Vaksinolog Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Dirga Sakti Rambe juga mengingatkan bahwa yang menbutuhkan vaksin sebenarnya tidak hanya bayi atau anak-anak. Orang dewasa, bahkan lansia pun membutuhkan vaksin.
Katanya, dengan mendapatkan vaksin yang dibutuhkan, termasuk vaksin MMR bisa melindungi dari serangan penyakit.
Semakin banyak yang melakukan vaksin, maka akan semakin banyak orang yang terlindungi sehingga penyakit pun akan dapat dieradikasi (musnah total). Artinya, vaksin ini tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri, tapi juga untuk kepentingan lingkungan sekitarnya.
Maka, tak mengherankan jika Putri Titian rela merogoh dana lebih besar untuk mendapatkan vaksin MMR di Singapura. Ia pun bahkan membuka sesi tanya jawab lewat IGs di akun Instagram miliknya terkait dengan pengalamannya memberikan vaksin MMR untuk putranya, Theodore Iori Liem.
Berikut kutipan sesi tanya jawab antara Putri Titian dan netizen terkait dengan pengalamannya memberikan vaksin MMR .
1. Pertanyaan (P) : Momom, MMR tuh beda ya sama MR? Iori sekarang usia berapa? Jawaban (J) : Iori sekarang usianya masuk 21 bulan. Iya, MMR dan MR itu beda. MR itu Measles (campak) dan rubella. Nah, kalau MMR itu Measles (campak), Mumps (gondongan) dan rubella. 2. P : Hi Putri Titian, kalau boleh share di Singapura untuk vaksin MMR di RS mana? Kebetulan anakku juga mau vaksin MMR di sana, cuma belum memutuskan di Rumah Sakit mana. J : Aku vaksinya di Kinderclinic yang di Paragon. Nah, di tempat lain, bisa juga di sini :
1. Mount Elizabeth recommender dr. Lee Bee Wah
2. Anson Paragoan
3. Tan Tock Seng Hospital
4. Chong Family Clinic 3. P : Bisa share tentang pervaksinan nggak? Karena aku nggak ngerti #ibumudaJ : To be honest, gue juga awalnya abis lahiran Iori nggak ngerti masalah vaksin gini. Tapi lama-lama, setelah kontrol per bulan dan ada jadwal vaksin jadi lama-lama ngerti karena dijelasin juga sama dokternya. Nah, ini ada tabel vaksin dan jenis-jenis vaksin yang wajib apa aja dan umur berapa mesti suntiknya. 4. P : Alhamdulillah… selamat Iori, doakan di Indonesia bisa cepat ada dan nggak langka biar anak-anak Indonesia bisa cepet dapet vaksin ini juga. J : Aamiin. Makasih mamak! Btw, ada denger infonya katanya tahun ini vaksin MMR bakalan masuk lagi di beberapa RS di Indonesia. Yay…. jadi bisa vaksin MMRnya nggak jauh-jauh lagi, ya… 5. P : Iori vaksin MMR, sebelumnya pernah vaksin MR?
J : Iori sebelumnya udah vaksin MR, waktu dia sekitar umur 9 bulan kayanya, deh.P 6. P : Hi Tian, boleh share nggak estimate harga vaksin MMR-nya? J : Untuk konsultasi biayanya 100 dollar Singapura, injeksi 55 dollar Singapura dan untuk obat-obatan ada tambahan lagi. Emang yang bikin mahal itu biaya konsul dokternya. Kalau mau agak murah, bisa beberapa RS. Jadi bayar vaksin saja tanpa konsul ke dokter, jadi nggak perlu biaya konsul. Nanti yang suntikin kaya suster RS-nya gitu 7. P : Penting banget nih, buat vaksin anak. Anakku aja suntik DPT/difteri lengkap. Sampai booster malah tapi masih aja kena virus difteri dan harus diisolasi selama 2 minggu. J : Aduuuuuh… paling nyesek kalau anak udah sakit. Semangat ya, buk! Abis ini semoga sehat-sehat terus ya…. 8. P : Udah mulai ada Tian, vaksin MMR di Indonresia… tapi ya harus gercep karena rebutannya kaya rebutan diskon 80%. J : Hahaha siap siap diserbu mamak mamak dong, ya. Semoga semua kebagian ya… good luck mamak!
***
Sebagai orangtua, apa yang dilakukan Putri Titian mencari vaksin MMR memang sangat wajar ya, Parents. Biar bagaimana pun memberikan vaksin lengkap untuk anak merupakan salah satu investasi kesehatan yang bisa diberikan.
Bagaimana dengan Parents sendiri, apakah mengikuti jejak istri Junior Liem ini?