Di tengah pandemi yang masih terus bergejolak seperti sekarang, penting bagi Parents untuk memiliki pulse oximeter. Alat ini memungkinkan Anda mengecek saturasi oksigen dan denyut nadi untuk memastikan bahwa sistem pernapasan Anda masih berfungsi dengan normal. Seperti yang kita ketahui, COVID-19 menyebabkan masalah pernapasan dari skala ringan hingga serius. Sayangnya, karena permintaan yang semakin tinggi, banyak pedagang nakal yang menjual pulse oximeter palsu. Berikut adalah cara untuk membedakan pulse oximeter asli atau palsu.
3 Cara Membedakan Pulse Oximeter Asli atau Palsu
Pandemi COVID-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Banyak fasilitas kesehatan yang penuh sehingga tak dapat menampung pasien COVID-19. Akibatnya, pasien dengan gejala ringan hingga sedang diminta untuk isolasi mandiri di rumah. Pulse oximeter adalah salah satu alat yang wajib dimiliki oleh pasien isoman. Alat ini berfungsi untuk mengecek saturasi oksigen dan denyut nadi pasien. Saturasi oksigen dikatakan normal apabila masih di atas 95 persen.
Alat ini bisa Anda peroleh dengan mudah via online. Namun, seiring permintaan yang semakin tinggi, tak sedikit pedagang nakal yang menjual pulse oximeter palsu. Tulisan di bawah ini akan membantu Anda untuk membedakan mana oksimeter yang asli dan yang palsu seperti dikutip dari Bisnis.com:
- Cara pertama adalah dengan melihat panel grafik yang ditunjukkan oleh oksimeter. Sebagai informasi, oksimeter yang kini banyak dijual di pasaran cara penggunaannya adalah dengan menjepitkan jari. Alat yang asli apabila jari Anda dijepitkan maka akan menunjukkan grafik kenaikan dan penurunan denyut nadi. Jika hanya menunjukkan kadar oksigen tanpa adanya grafik denyut nadi, maka kemungkinan alat tersebut palsu.
- Berikutnya Anda bisa mengecek dengan mengikatkan seutas benang pada jari. Ikat seutas benang di pangkal ujung jari Anda, ikat dengan cukup erat sehingga aliran darah akan melambat, lalu jepitkan ke dalam oksimeter. Apabila hasil yang ditunjukkan alat berkurang maka alat tersebut kemungkinan adalah asli. Ulangi hingga 3x untuk memastikan bahwa alat bekerja dengan stabil.
- Cek sertifikasi. Ini adalah cara yang paling umum untuk memastikan apakah oksimeter yang Anda punya asli atau palsu. Beberapa sertifikasi yang dapat dipercaya adalah FDA, RoHS dan CE. Anda bisa lebih tenang apabila di dalam oksimeter Anda terdapat sertifikasi dari ketiga tempat tersebut. Namun, jika masih ragu, Anda bisa memastikannya dengan mempraktekkan dua cara di atas.
Baca juga: Disebut-sebut Bisa Menaikkan Saturasi Oksigen, Apa Itu Teknik Proning?
Cara Membaca Hasil Pengukuran Pulse Oximeter agar Tidak Salah
Hal yang tak kalah penting ketika hendak membeli oksimeter adalah memastikan bahwa Anda tahu bagaimana cara kerjanya. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara membaca oksimeter. Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, saturasi oksigen dikatakan normal apabila menunjukkan angka 95 persen atau di atasnya.
Mengutip Mayo Clinic, kadar oksigen normal apabila diukur menggunakan oksimeter maka akan menunjukkan angka sekitar 95 persen hingga 100 persen. Jika di bawah itu terutama di bawah 90 persen, maka pasien perlu waspada dan segera menghubungi fasilitas kesehatan terdekat. Mayoritas pasien COVID-19 dengan kondisi yang kritis perlu segera dibawa ke RS ketika saturasi oksigennya menunjukkan angka 50 persen atau bahkan lebih rendah.
Selain mengukur saturasi oksigen, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah denyut nadi pasien. Denyut jantung yang normal berkisar antara 60 hingga 100 BPM. Denyut jantung yang lebih rendah berarti lebih baik karena denyut jantung rendah biasanya merupakan indikasi sistem kardiovaskular yang kuat. Namun, perlu diwaspadai apabila denyut jantung mulai berdegup kencang selama kurun waktu tertentu sebab bisa jadi hal ini mengindikasikan gangguan lainnya.
Meski demikian, pasien COVID-19 tetap perlu mewaspadai serangan Happy Hypoxia. Kondisi ini biasanya menyerang pasien COVID-19 tanpa gejala. Meskipun tak menunjukkan gejala COVID-19, namun seseorang yang mengalami Happy Hypoxia kadar oksigennya akan semakin menurun tanpa diwaspadai. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kematian.
Nah, Parents, itulah sekilas informasi tentang bagaimana cara membedakan pulse oximeter yang asli dan yang palsu. Di tengah pandemi seperti sekarang, penting untuk bersikap waspada termasuk ketika membeli perlengkapan kesehatan seperti oksimeter dan masker. Terapkan prokes dengan ketat untuk mencegah Anda tertular COVID-19.
Baca juga:
Sempat Kritis, Musisi Beben Jazz Meninggal Dunia karena COVID-19
Saturasi Oksigen Menurun, Jane Shalimar Kritis Setelah Positif COVID-19
Ingat! Ini Saturasi Oksigen yang Aman di Masa Pandemi COVID-19