Berbedakah Kondisi Bayi Bila Ibu Puasa Saat Hamil?
Bumil, Ramadhan tahun ini puasa tidak ya? Yuk simak bagaimana sih kondisi bayi dari ibu yang puasa saat hamil dibandingkan dengan ibu yang tidak puasa?
Bisakah kita puasa saat hamil?
Bagi umat muslim, puasa di Bulan Ramadhan adalah wajib. Namun, Islam memberikan kemudahan kepada ibu hamil untuk tidak berpuasa dengan mengganti di bulan lain atau membayar fidyah. Namun amankah puasa saat hamil?
Jika ibu hamil atau yang sedang menyusui merasa sanggup berpuasa, tetaplah menjalankan ibadah puasa. Tetapi, apakah secara medis, puasa saat hamil aman bagi ibu dan bayi? Bagaimana kondisi bayi saat dilahirkan?
Menurut dr. Miriam, seorang ibu hamil hanya membutuhkan 200-300 kalori lebih banyak per hari saat hamil. Artinya jika dalam sehari ibu hamil cukup makan dan minum dengan total kalori 2200-2300 kalori sudah cukup memberikan makanan pada bayi dan beraktivitas seperti normalnya ibu hamil.
Yang perlu diperhatikan adalah risiko dehidrasi. Ibu yang menjalankan ibadah puasa saat hamil harus sangat memperhatikan asupan cairan, dan juga mencegah dehidrasi berbagai upaya.
Selengkapnya, lihat di sini untuk membaca tips puasa saat hamil.
Tetapi bagaimana dengan kondisi bayi saat dilahirkan?
Bunda yang ingin puasa saat hamil, berikut adalah beberapa hasil riset yang bermanfaat bagi kita:
1.Nilai tes Apgar
Tidak ada perbedaan nilai Apgar antara bayi dari ibu yang berpuasa saat hamil dengan ibu yang tidak berpuasa. Apa saja yang dicek pada tes Apgar? Klik saja di sini untuk informasi selengkapnya.
2.Berat badan bayi saat lahir
Bayi baru lahir dari ibu yang puasa saat hamil, berat badannya sedikit lebih rendah daripada ibu yang tidak berpuasa. Namun perbedaannya sangatlah sedikit. Perbedaan ini akan sedikit lebih besar, namun masih termasuk tidak signifikan, jika puasa dilakukan pada kehamilan trimester pertama.
3. Panjang bayi saat lahir
Bayi yang lahir dari ibu yang puasa saat hamil ataupun saat konsepsi tumbuh sedikit lebih pendek dan lebih kurus daripada bayi dari ibu yang tidak puasa. Namun perbedaan ini juga sangat kecil sehingga sehingga dapat dikatakan tidak signifikan.
4. Kondisi kimia darah Bunda saat hamil
Keseimbangan kimia darah berubah saat berpuasa. Tetapi perubahan ini tidak membahayakan ibu hamil serta bayi yang dalam kandungannya.
5. Bayi dapat lahir lebih cepat (prematur)
Ibu yang puasa saat hamil di minggu 20 hingga 37 berisiko melahirkan lebih cepat.
Secara umum hasil penelitian tentang kondisi bayi dari ibu yang puasa saat hamil tidaklah berbeda dengan ibu yang tidak puasa.
Bunda, semoga informasi ini dapat membantu. Bunda jadi bisa menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang walaupun sedang hamil.
Simak juga Tips Berpuasa Saat Hamil , bagaimana mensiasati jadwal makan yang berubah untuk memenuhi kalori ibu hamil.
Referensi: babycentre.co.uk, ncbi.nlm.nih,gov, jpost.com