Jauh sebelum bulan Ramadan dimulai, umat muslim sudah bersuka cita menyambutnya. Seakan tak sabar untuk menjalankan puasa sebulan penuh. Hal ini pun berlaku bagi ibu hamil, namun tidak sedikit ibu hamil yang yang kemudian mempertanyaan, bagaimana puasa saat hamil muda?
Bisa dimaklumi, kekhawatiran ibu hamil muda ini tentu saja terkait dengan usapan nutrisi untuk sang janin. Jika menjalanka ibadah puasa, timbul rasa was-was apakah asupan janin bisa tercukupi atau tidak.
Namun, bagaimana pandangan islam juga sudut pandang medis mengenai hal ini?
Pandangan Islam
Menurut Islam, ibu hamil diizinkan untuk tidak berpuasa selama bulan Ramadan. Ketika ibu hamil tersebut sudah sehat nantinya, puasa tersebut bisa diganti.
Tidak memberatkan, Islam pun memperbolehkan membayar fidyah untuk menebus puasa yang terlewat. Lalu bagaimana ya Parents, padangan dari sisi medis terkait dengan puasa di trimester pertama ini?
Puasa saat hamil muda, berbahayakah?
Tal bisa dipungkiri, pada trimester pertama atau sekitar 1-12 minggu kehamilan, umumnya ada banyak ketidak nyamanan yang dirasakan ibu hamil. Kondisi morning sickness berupa mual, lemas, pusing, seringkali terjadi akibat adanya perubahan hormon dalam tubuh.
Kondisi ini tentunya bisa membuat tubuh Bunda dehidrasi, dan merasa lebih lelah dibanding biasanya. Di sisi lain, janin pun masih membutuhkan asupan zat gizi yang cukup untuk tumbuh kembang yang maksimal, khususnya perkembangan organ di tahap pertama kehidupan ini.
Berpuasa pada tahap ini diketahui bisa menyebabkan dehidrasi maupun kekurangan zat gizi pada janin. Bila sampai terjadi, tentunya kondisi ini bisa membahayakan.
Hasil penelitian dari Universitas Columbia menemukan bahwa ibu hamil yang berpuasa pada trimester pertama bisa memengaruhi bobot bayi ketika lahir juga kesehatannya secara keseluruhan. Umumnya, berat bayi yang lahir akan lebih rendah.
Selain itu, pada usia yang masih cukup dini, kehamilan akan lebih rentan terjadi keguguran. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bila hendak berpuasa.
Memang, kebutuhan dan tingkat kekuatan ibu akan berbeda satu sama lainnya, sehingga tidak bisa disama ratakan. Namun bijaknya kita harus tetap tidak memaksakan karena agama Islam sendiri memang tidak memberatkan.
Tips aman berpuasa
Saat dokter kandungan Anda sudah mengizinkan untuk tetap berpuas, ada baiknya tetap mengikuti beberapa hal yang bisa menjaga keamanan dan kesehatan kandungan selama berpuasa.
Menurut Dr Rashi Gupta, Spesialis Kebidanan dan Kandungan di iCare Clinics, Dubai, ada beberapa tips penting yang harus diikuti saat berpuasa untuk wanita hamil:
1. Tetap terhidrasi, jadi minumlah yang banyak saat sahur, berbuka, maupun sebelum tidur
2. Berbuka puasa dengan makanan gizi seinbang dan sehat, khususnya protein, buah-buahan, kurma, dan serat
3. Jangan memaksakan, jadi cepatlah berbuka puasa jika Anda merasa terlalu lemah
4. Biasakan untuk mengonsumsi makanan kaya energi selama sahur
5. Hindari aktivitas yang akan membuat Anda lelah secara fisik saat berpuasa
6. Istirahat dan tidur nyenyak serta cukup saat siang dan malam hari
Kapan harus menghubungi dokter?
Ketika bumil mulai berpuasa, kemudian merasakan beberapa keluhan di bawah ini, sebaiknya hubungi dokter bila mengalami beberapa gejala berikut ini :
1. Tidak mengalami penambahan berat badan yang cukup atau malah terjadi penurunan berat badan signifikan
2. Merasa sangat haus, atau buang air kecil lebih
Bila urin lebih sedikit dari biasanya atau berwarna gelap, waspadai Parents. Ini adalah tanda dehidrasi yang bisa membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih (ISK) atau komplikasi lainnya.
3. Sakit kepala, sakit lainnya, atau demam
4. Mual atau muntah
5. Ada perubahan nyata pada gerakan bayi, seperti jika bayi tidak banyak bergerak atau menendang.
6. Merasakan nyeri seperti kontraksi karena bisa menjadi tanda persalinan prematur.
7. Merasa pusing, pingsan, lemah, bingung atau lelah, bahkan setelah Anda beristirahat dengan baik.
Bila mengalami ke-7 tanda di atas sebaiknya berbuka puasalah dengan segera dan minum air yang mengandung garam dan gula, atau larutan rehidrasi oral.
Secara umum, dan lilihat dari kacamata medis, bumil yang masih berada di trimester pertama memang tidak disarankan untuk melakukan puasa, dem tumbuh kembang bayi yang sempurna.
Sebaiknya jangan terlalu memaksakan, ya agar tidak terjadi hal-hal yang fatal. Selain itu, tetaplah berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi kesehatan yang dirasakan.
Sumber : khaleejtimes.com, hellodoktor
Baca Juga :
Apakah puasa saat hamil berdampak buruk pada bayi? Simak ulasan dan tipsnya ini