Parents, tahukah Anda mengenai psikologi warna? Anda pasti pernah mendengar bahwa warna favorit sedikit banyak bisa menjelaskan karakter dan perilaku seseorang.
Psikologi warna adalah bidang kajian tentang peran warna terhadap kepribadian dan kebiasaan. Oke, sebenarnya kajian ini tergolong pseudosains. Tapi, tidak ada salahnya mengecek apa yang “ilmu” ini katakan soal karakter berdasarkan warna.
Psikologi warna: Menebak kepribadian berdasarkan warna favorit
Hampir semua orang punya warna favorit. Bahkan ketika Anda mengira tidak punya warna favorit, Anda tetap memiliki kecenderungan atas satu warna tertentu. Itu manusiawi: karena semua manusia punya preferensi.
Anda tahu warna yang paling banyak disukai di dunia ini? Biru. Warna biru juga merupakan warna paling terkenal di kalangan laki-laki, dipilih sebagai warna pakaian di mana-mana.
Kebalikannya, secara statistik, hanya 5 persen orang di dunia yang mengakui kuning adalah warna favoritnya. Dan tampaknya, semakin tua seseorang, ia semakin menjauhi warna jingga.
Psikologi warna #1 Kepribadian penyuka warna biru
Sifat: kalem, cool, dan merupakan yang terbaik dalam menyimpan perasaan dibanding penyuka warna lain.
Biru adalah warna laut yang sering dihubungkan dengan rasa tenang. Para penyuka warna biru biasanya dapat menemukan kedamaian dan ketenangan di tempat-tempat yang penyuka warna lain belum tentu bisa tenang di sana.
Orang yang menyukai pakaian berwarna biru biasanya mudah bergaul, bisa dipercaya, dan mudah dicintai.
Psikologi warna #2 Kepribadian penyuka warna merah
Sifat: berani, menyukai seks, dan ingin menciptakan kesan mendalam dalam waktu yang panjang
Penelitian menemukan bahwa baik laki-laki maupun perempuan merasa lebih mudah tertarik pada orang yang berpakaian merah daripada warna lain. Meskipun para peneliti tidak yakin dengan alasannya, mereka menduga ketika orang yang tersipu malu wajahnya akan memerah, warna merah di sini ada kaitannya dengan hasrat seksual primitif.
Orang dengan warna favorit merah biasanya sadar dengan efek ini. Mereka adalah orang-orang ekstrover dan sangat percaya diri untuk memanfaatkan daya tarik warna merah mereka.
Yang menarik, ditemukan bahwa perempuan menjadi lebih suka warna merah ketika sedang berada di puncak masa subur.
Psikologi warna #3 Kepribadian penyuka warna hijau
Sifat: menganggap uang dan rasa aman adalah yang terpenting.
Para penyuka hijau dan orang-orang awam mungkin menganggap penyuka hijau adalah para pencinta alam. Tapi, menurut psikologi warna, penyuka warna hijau adalah orang yang mati-matian berusaha agar keuangan dan kehidupan cintanya aman.
Bagi mereka, bagaimana orang lain melihat diri mereka adalah hal yang sangat penting. Mereka ingin terlihat sebagai orang yang sukses, kaya, dan menjadi figur penting di lingkungannya. Mereka adalah orang yang suka menjadi perhatian dalam pergaulan.
Psikologi warna #4 Kepribadian penyuka warna oranye
Sifat: ramah, tidak neko-neko, dan mungkin berbakat akting
Orang yang menyukai warna oranye ingin menjadi pusat perhatian, secara alamiah cenderung bersikap flamboyan, dan tidak menyukai hal-hal atau pikiran-pikiran yang serius. Mereka ramah dan disukai orang, sampai sifat flamboyan mereka mulai nggak ketulungan dan membuat semua teman mereka kabur.
Menurut Faber Birren yang mempelajari warna, orang yang warna favoritnya adalah oranye tidak begitu tertarik menikah. Jika menikah pun, mereka menganggapnya sebagai “salah satu perhatian kecil”. Ya ampun.
Psikologi warna #5 Kepribadian penyuka warna ungu
Sifat: agar kasar, tapi dengan cara khasmu sendiri.
Orang yang menyukai warna ungu bisa dibilang mirip orang hippie. Soalnya, mereka melawan dunia dengan menciptakan dunia mereka sendiri.
Mereka cenderung suka hal-hal berbau mistis, mereka juga memilih melihat dunia lewat kacamata ungu mereka–sikap yang kadang bikin repot orang di sekitar mereka. Mungkin jalan terbaik untuk para penyuka ungu adalah segera buka kios baca tarot.
Psikologi warna #6 Kepribadian penyuka warna abu-abu
Sifat: takut dengan komitmen
Antara hitam dan putih, itulah abu-abu. Sebagaimana warnanya yang mencerminkan ketidaktegasan, orang penyuka warna abu-abu sulit untuk membuat janji atau komitmen.
Dalam perspektif psikologi, abu-abu adalah warna yang tanpa emosi, membosankan, tidak terikat, dan pembimbang. Mereka yang menyukai warna ini biasanya tidak punya sesuatu yang disukai maupun sangat disukai. Mereka bisa mengambil atau meninggalkan sesuatu dengan mudahnya, serta tidak punya kecintaan atau ambisi tertentu.
Psikologi warna #7 Kepribadian penyuka warna pink
Sifat: sedikit naif, penyembunyi, dan berperasaan halus
Penyuka warna pink punya sifat-sifat seperti itu karena itu adalah bentuk pelarian mereka dari menjadi dewasa. Mereka benci menjadi dewasa. Mereka betah menjadi kanak-kanak dan gaya itu terbawa dalam pergaulannya.
Psikologi warna #8 Kepribadian penyuka warna hitam
Sifat: setengah moody, setengah bergaya
Mirip Angelina Jolie, siapa pun yang mengaku hitam adalah warna favoritnya adalah orang-orang realistis yang sulit dipahami dan perlu dibantu mengontrol diri. Pandangan realistisnya membuat mereka selalu menyimpan pesimisme dan mood buruk.
Psikologi warna #9 Kepribadian penyuka warna putih
Sifat: polos (atau setidaknya menurut Anda begitu)
Putih melambangkan kepolosan, kesucian, dan merupakan warna favorit Daisy Buchanan, tokoh dalam The Great Gatsby yang diam-diam ternyata mengarang kenyataan. Penyuka warna putih ingin meyakinkan orang lain (dan dirinya sendiri) akan kesucian yang sebenarnya tidak pernah mereka miliki.
Mereka orang-orang yang sangat teliti dalam menjaga penampilan, tidak seperti kita yang sulit menjaga pakaian putih tetap putih.
Psikologi warna #10 Kepribadian penyuka warna cokelat
Sifat: sederhana dan nyaman dengan diri sendiri
Penyuka warna cokelat tidak butuh kemewahan. Mereka suka menjadi diri sendiri dan bisa bertahan dengan kesederhanaan tanpa banyak cingcong. Mereka bisa dipercaya, hemat, terus terang, tapi bisa nge-gas kalau ada yang berlawanan dengan prinsipnya.
Psikologi warna #11 Kepribadian penyuka warna kuning
Sifat: orang idealis yang bahagia dan sering diremehkan
Banyak karakter milik penyuka warna kuning yang tidak dimiliki penyuka warna lain. Misalnya, mereka memiliki optimisme yang biasanya tak lagi dimiliki orang-orang berusia di atas 10 tahun.
Namun, gara-gara optimisme dan idealismenya, orang penyuka kuning kadang dikucilkan meski sebenarnya orang lain melakukan itu karena mereka cemburu aja sama si penyuka kuning.
Referensi: Bustle
Baca juga:
12 Kepribadian Berdasarkan Zodiak dan Jam Kelahiran, Apakah Cocok dengan si Kecil?