Protein dalam urine berlebihan saat hamil, berbahayakah bagi janin?

undefined

Waspadai gejala dan penyebab protein dalam urine yang berlebihan berikut ini!

Selama hamil, para calon Bunda biasanya akan diminta melakukan serangkaian tes. Salah satu tes yang juga tak kalah penting adalah tes untuk mendeteksi kadar protein dalam urine. Tes tersebut bertujuan untuk melihat apakah ginjal Anda berfungsi dengan baik atau tidak.

Kelebihan protein dalam urine wanita hamil bisa mengindikasikan bahwa ginjal Anda mungkin bekerja lebih keras daripada sebelum kehamilan.

Berdasarkan hasil tes, dokter akan melihat apakah ada infeksi kandung kemih. Jika Anda mengalaminya, dokter kandungan biasanya akan memberikan antibiotik khusus untuk menghilangkan infeksi.

Pada kunjungan berikutnya, dokter akan memeriksakan kembali tentang keberadaan kadar protein dalam urine Anda, untuk mengukur apakah jumlahnya berkurang atau meningkat. Mengingat, adanya kadar protein dalam urine yang berlebihan saat hamil dapat menyebabkan risiko pre-eklampsia, yaitu komplikasi kehamilan yang dapat membahayakan bayi dan nyawa ibu.

Penyebab kadar protein dalam urine yang berlebihan pada ibu hamil

Protein dalam urine berlebihan saat hamil, berbahayakah bagi janin?

Sebelum mendiagnosis penyakit, dokter akan memeriksa penyebabnya terlebih dahulu. Berikut beberapa faktornya:

  • Risiko preeklampsia
  • Infeksi ginjal
  • Dehidrasi
  • Demam dan flu
  • Tangan, kaki, dan wajah mulai membengkak
  • Tekanan darah meningkat

Saat kadar protein dalam urine meningkat, pasien juga dapat mengalami gejala seperti:

  • Sakit kepala
  • Masalah penglihatan kabur atau silau
  • Muntah
  • Nyeri hebat di bawah tulang rusuk
Artikel terkait: Bisakah preeklampsia pada kehamilan dicegah? Ini penjelasan dokter kandungan

Tips mengatasi masalah kelebihan protein dalam urine ibu hamil

  1. Jalani pola makan sehat, seperti perbanyak buah-buahan dan sayuran.
  2. Konsumsi banyak ikan dalam menu makanan harian.
  3. Memilih makanan protein tanpa lemak dan hindari konsumsi daging merah yang dapat menyebabkan protein berlebihan dan susah dicerna.
  4. Kurangi garam.
  5. Perbanyak minum air putih.
  6. Lakukan olahraga ringan.
  7. Jaga berat badan untuk menghindari diabetes dan tekanan darah tinggi.
  8. Tambahkan bawang putih dalam hidangan masakan Anda yang merupakan antibiotik alami.

 

Bunda, jangan ragu untuk segera menemui dokter Anda jika memiliki gejala yang disebutkan di atas agar risiko bisa kurangi atau diatasi sedini mungkin. Dengan begitu, Anda dan kondisi janin  tetap sehat selama kehamilan hingga melahirkan.

 

Dilansir dari artikel Nurul Halifah di theAsianparent Malaysia
Baca juga:

https://id.theasianparent.com/pre-eklampsia-pada-ibu-hamil

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.