Memiliki anak adalah dambaan hampir setiap wanita. Namun, ada kondisi-kondisi yang menyebabkan tubuh seorang wanita sulit atau bahkan tidak bisa mengandung. Premature ovarian failure (POF ini salah satunya.
Apa itu premature ovarian failure (POF)
Setiap perempuan terlahir dengan membawa jutaan sel telur di tubuhnya. Saat memasuki usia pubertas, sel telur matang dan jika tidak dibuahi oleh sel sperma maka sel telur akan pecah dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk menstruasi.
Menstruasi yang normal adalah yang berlangsung teratur setiap bulan. Namun beberapa perempuan mengalami menstruasi yang tidak teratur. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah Premature Ovarian Failure (POF) atau sering juga disebut primary ovarian insufficiency.
Premature Ovarian Failure (POF) adalah kondisi dimana indung telur kehilangan fungsi normalnya sebelum perempuan berusia 40 tahun. POF menimpa 1 dari setiap 1000 perempuan rentang usia 15-29 tahun dan 1 dari 100 perempuan rentang usia 30-39 tahun.
Secara teori, setiap bulan indung telur akan melepaskan satu buah sel telur ke tuba falopi untuk dibuahi. Namun, pada kasus Premature Ovarian Failure (POF) indung telur berhenti mengeluarkan sel telur setiap bulannya. Indung telur juga tidak mampu memproduksi hormon estrogen secara normal.
Infertilitas biasa terjadi pada perempuan yang mengalami POF. Namun perlu digarisbawahi bahwa POF sama sekali berbeda dengan menopause dini, meski sekilas tampak memiliki gejala yang sama.
Pada kasus POF, seorang perempuan masih bisa mengalami menstruasi meski tidak teratur selama bertahun-tahun bahkan kemungkinan bisa hamil. Sedangkan perempuan yang mengalami menopause dini sama sekali tidak mengalami menstruasi dan tidak bisa hamil.
Berikut ini adalah gejala-gejala yang terjadi pada kasus POF:
- Menstruasi tidak teratur
- Vagina mengering dan menipis
- Susah hamil
- Berkeringat saat malam
- Sulit berkonsentrasi dan mudah marah
- Merasakan sakit saat berhubungan intim
Jika anda mengalami gejala-gejala seperti ini, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Karena jika tubuh tidak memproduksi hormon estrogen dalam jumlah normal -yang biasa terjadi pada kasus POF- bisa menyebabkan osteoporosis.
Penyebab terjadinya POF
Faktor-faktor penyebab POF pada perempuan seringkali tidak diketahui, bisa saja semua faktor yang ada di bawah ini tidak dimiliki oleh seorang perempuan namun ia tetap mengalami POF.
- Faktor genetik. Salah satu penyebab POF pada perempuan ialah ketika ia hanya memiliki satu kromosom X yang normal atau kromosom X yang ia miliki sangat rapuh.
- Toxin atau racun. Radiasi dan kemoterapi penyakit kanker menyebabkan kerusakan pada material genetik dan sel dalam tubuh. Rokok, bahan kimia seperti pestisida dan virus juga bisa menjadi penyebab POF terjadi.
- Gangguan pada sistem imunitas tubuh. Hal ini terjadi saat sistem imunitas tubuh memproduksi antibodi untuk menahan virus dari luar yang malah menyebabkan kerusakan pada sel telur.
Selain faktor penyebab POF yang telah disebutkan, perempuan juga beresiko mengalami POF jika dia memiliki keturunan POF dalam keluarga, atau pernah menjalani operasi indung telur lebih dari sekali. Mereka yang berusia 35-40 tahun juga lebih beresiko terkena POF.
Masalah yang terjadi saat seorang perempuan mengalami POF bukan hanya ketidakmampuan untuk hamil, namun juga beberapa masalah kesehatan lain seperti Osteoporosis, depresi, pikun dan gangguan pada hati.
Untuk menghindari komplikasi tersebut, sangat disarankan bagi anda yang mengalami gejala POF untuk segera memeriksakan diri ke dokter agar bisa menjalani perawatan dan pencegahan komplikasi masalah kesehatan.
Sumber Referensi : www.mayoclinic.org, www.webmd.com, americanpregnancy.org
Baca juga:
Fakta Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), Penyakit yang Menyebabkan Wanita Sulit Hamil