Tudingan berawal dari postingan Livy Renata melalui platform donasi online Trakteer yang diunggah ulang akun gosip @lambe_turah. Dalam unggahan tersebut, Livy mengajak penggemarnya untuk membantunya membelikan mobil untuk sang ibunda.
“Mau beliin mami mobil,” tulisnya. Yang bikin kaget, donasi online itu angkanya menyentuh lebih dari 60%. Kritik pedas dialamatkan padanya ketika ibunda Livy kemudian berdiri di depan mobil Mercedes-Benz GLA berwarna putih.
Tak sedikit netizen menilai Livy pengemis online, mengingat Livy berasal dari keluarga terpandang. Selama ini, Livy memang kerap menggunakan barang branded yang harganya tidak murah.
Sadar membuat heboh, Livy akhirnya membuat klarifikasi. Ia mengaku itu bukan donasi, tetapi foto eksklusif. Sesuai namanya, galeri tersebut bisa diakses oleh penggemarnya dengan membayar kepadanya melalui platform Trakteer.
Dalam akun Trakteer tersebut, penggemar harus merogoh kocek senilai Rp280 ribu hingga Rp 1.1 juta untuk mendapatkan foto eksklusif Livy Renata.
Dalam situs resminya, Trakteer memang menyebut diri sebagai platform yang membantu kreator untuk memonetiasi karya dan menerima dukungan finansial sebagai bentuk apresiasi dengan cara yang berbeda dan menyenangkan. Di platform ini streamer, penulis, seniman, cosplayer, dan lainnya bisa membagikan konten eksklusif untuk dijadikan ‘rewards’ bagi pendonor.
Para pendonor bisa memberikan dukungan berupa ‘daruma’, yakni mata uang yang dipakai dalam platform Trakteer. Adapun 1 daruma dapat dibeli seharga Rp70.000,-. Rata-rata konten Livy dibanderol seharga 5-8 daruma. Nantinya, hasil donasi bisa dicairkan melalui berbagai bentuk e-wallet.
“Kalau misalnya dari trakteer bisa beli mobil mah saya akan meminta sebuah rumah juga, private jet dan bila saya cuma butuh mengemis untuk bisa seperti itu, ya sudah,” pungkasnya.