Ada banyak jenis pola asuh orang tua yang bisa diterapkan pada anaknya beserta kelebihan dan kekurangannya. Salah satunya adalah pengasuhan yang dikenal sebagai mindful parenting. Fokus utama dalam gaya parenting yang satu ini ialah memiliki kesadaran dan penuh perhatian.
Dalam pola pengasuhan mindful parenting, orangtua mencurahkan seluruh fokus dan perhatiannya pada masa sekarang. Berhenti menyesali masa lalu, dan berhenti mencemaskan masa depan. Sehingga orangtua bisa menikmati masa yang tengah dijalani, bersyukur dan berdoa semoga segalanya akan baik-baik saja.
Mindful parenting: Pola asuh orang tua yang penuh perhatian
Dalam pola asuh ini, interaksi antara orangtua dan anak sangat ditekankan. Tidak hanya secara fisik tapi juga emosional. Orangtua tidak boleh memerhatikan hal lain saat sedang bersama anak, untuk mengetahui persis apa yang sedang anak butuhkan atau pikirkan dengan melihat gerak-geriknya.
Sebuah penelitian mencoba menggali lebih dalam kaitan antara perhatian orangtua terhadap anak dengan kesejahteraan anak secara umum. Dalam penelitian ini, ditemukan 3 karakter yang penting dalam pola asuh orang tua yang penuh perhatian atau mindful parenting.
- Memahami apa yang kita rasakan saat berdebat dengan si kecil
- Menahan diri untuk berbuat apapun saat sedang marah
- Mendengarkan dengan penuh perhatian pada apa yang diucapkan sang anak, meskipun kita tak setuju dengan pendapatnya.
Mindful parenting : Kelebihan pola asuh orang tua yang penuh perhatian
Selain menjadi lebih sabar pada anak, jika pola asuh mindful parenting dipraktikkan dengan baik juga bisa memberi manfaat pada orangtua dan anak.
1. Menurunkan tingkat kecemasan, depresi dan kenakalan pada anak
Penelitian yang disebutkan di atas tadi, menyatakan bahwa orangtua yang menggunakan teknik mindful parenting menunjukkan perilaku orangtua yang lebih jarang mengkritisi anak. Sehingga anak pun memiliki perilaku yang lebih baik, dan jarang membantah orangtua.
2. Penurunan tingkat penyalahgunaan narkoba pada anak-anak
Dalam sebuah penelitian lain Caitlin Turpyn dan Tara Chaplin dari Mason University menggali bagaimana teknik mindful parenting berdampak pada hubungan orangtua dan anak.
Hasilnya, orangtua yang menerapkan pola asuh ini, jarang menampakkan emosi yang negatif kepada anak. Sehingga emosi optimis antara orangtua dan anak bisa terjalin. Hal inipun menurunkan tingkat kecenderungan penggunaan narkoba pada anak.
3. Hubungan antara orangtua dan anak lebih awet
Keinginan anak berbakti pada orangtua lebih kuat.
4. Mendorong perilaku positif pada anak
Dalam pola asuh ini, orangtua bisa menjadi teladan yang baik sehingga anak akan menirunya. Anak juga lebih mudah menghadapi masalah dan memahami apa yang terjadi di sekelilingnya.
5. Orangtua bisa menghadapi situasi sulit dengan lebih mudah
Menjadi orangtua yang penuh perhatian, akan membuat Anda bisa berpikir lebih mendalam dan memproses setiap hal dengan lebih tenang. Sehingga aksi yang dilakukan bisa lebih tepat karena tidak dibutakan oleh amarah.
Cara menerapkan pola asuh orang tua mindful parenting
1. Melakukan meditasi
Meditasi bisa membantu Anda mengelola emosi dengan lebih baik, sehingga lebih sabar dalam menghadapi setiap masalah, termasuk dalam mengurus anak-anak.
Bagi Anda yang muslim, meditasi bisa dilakukan setelah shalat, dengan berdzikir, menenangkan diri, pasrahkan semua hal dalam hidup kepada Allah, sehingga hati merasa lebih tenang.
Bagi yang beragama lain, bisa duduk sejenak di pagi hari, menghirup udara yang masih bersih. Melatih pernafasan Anda, tenangkan pikiran, lepaskan semua beban, dan katakan pada diri sendiri bahwa semua akan baik-baik saja.
2. Melakukan trik menenangkan diri saat stres datang
Selain menaruh perhatian pada perasaan dan emosi anak, Anda juga harus menaruh perhatian pada emosi Anda sendiri. Sehingga bisa lebih tenang saat berhadapan dengan masalah, dan tidak menumpahkan amarah pada anak.
3. Menjadi orangtua yang puas dengan diri sendiri
Seringkali, kita menaruh espektasi terlalu tinggi pada diri kita sebagai orangtua, atau malah ingin menjadi orangtua yang sempurna? Hal ini tentu saja bisa membuat kita malah stres, dan memiliki ekspektasi tinggi pada anak.
Karena itulah, dalam pola asuh mindful parenting, kita harus percaya bahwa apa yang kita lakukan sudah cukup baik untuk anak tanpa perlu mengarah pada kesempurnaan.
Menerima kesalahan yang kita perbuat, atau kelalaian yang berdampak pada anak sebagai hal normal. Karena kita adalah manusia yang tidak sempurna, dan bisa melakukan kesalahan. Mengakui kesalahan di depan anak juga bukanlah hal yang buruk. Hal ini justru akan memperlihatkan mereka bahwa orangtua juga manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan.
4. Menghormati hak anak untuk menjadi manusia mandiri
Seringkali, sebagai orangtua kita terlalu fokus berpikir apa yang terbaik untuk anak dan bagaimana cara memberikannya pada mereka. Sehingga lupa, anak juga punya pertimbangan sendiri. Oleh sebab itu, biarkan anak menjadi sosok yang mandiri, dan bisa membuat keputusan sendiri dalam beberapa hal tanpa intervensi dari orangtua.
Lepaskan semua espektasi, dan biarkan anak belajar dari kesalahan, kemudian memperbaikinya dengan cara mereka sendiri. Jangan menuntut anak untuk selalu memenuhi keinginan orangtua, tanpa mempertimbangkan keinginan mereka sebagai manusia yang merdeka.
5. Selipkan kasih sayang dalam setiap hal
Menjadi orangtua bukanlah pekerjaan mudah, ada kalanya kita kehilangan kesabaran dalam menghadapi anak. Pada saat-saat inilah, Anda perlu memperlihatkan bahwa kesalahan apapun yang mereka lakukan, mereka takkan pernah kehilangan kasih sayang dari orangtuanya.
Yang paling penting, Anda harus mencintai diri sendiri terlebih dulu, sebelum bisa mentransfer cinta tersebut kepada anak.
***
Semoga informasi ini bermanfaat.
Disadur dari artikel Kevin Wijaya di theAsianparent Singapura
Baca juga:
Penelitian: Pola Pengasuhan Orangtua Pengaruhi Kesehatan Fisik Anak