Menjadi orangtua baru tentu saja memiliki tantangan tersendiri. Tak adanya pengalaman, tentu saja membuat banyak pertanyaan di benak Parents. Misalnya, terkait dengan keselamatan dan keamanan bayi. Apa saja yang perlu diketahui sebagai pertolongan pertama pada bayi?
Apakah jawaban atas pertanyaan ini yang sedang Parents cari dan ingin segera mengetahuinya?
Jika ya, dalam artikel ini theAsianparent akan membantu untuk memberikan jawabannya,
Penting untuk diketahui, tak hanya balita yang sering terjatuh. Hal ini pun kerap dialami ole bayi. Tak hanya itu saja, masalah lain yang sering terjadi adalah bayi bisa jatuh dari boks bayi atau tersedak.Kondisi seperti inilah yang wajib diwaspadai. Tak hanya Anda sebagai orangtua, lingkungan terdekat seperti keluarga, termasuk pengasuh juga wajib mengetahui bagaimana memberikan pertolongan pertama pada bayi untuk beberapa ‘kecelakaan’ yang umum terjadi.
Beberapa pertolongan pertama pada bayi yang harus Anda ketahui antara lain:
1. Pertolongan pertama pada bayi bila jatuh
Hati-hati, saat bayi sudah mulai aktif bergerak ke sana ke sini tentu saja berisiko untuk mengalami jatuh. Kondisi ini menjadi salah satu keluhan yang sering diutarakan para orangtua.
Mereka khawatir jika bayinya jatuh dari tempat tidur atau pun area lainnya.
Faktanya, peristiwa bayi terjatuh dari tempat tidur memang hampir pernah dialami semua bayi yang tidur di ranjang atau boks bayi. Tak hanya itu, risiko lain yang bisa dialami pada saat bayi yang sedang belajar berjalan sering terpeleset atau keseleo.
Di antara berbagai organ, kepala merupakan bagian yang paling rentan dan berbahaya jika mengalami benturan. Lalu apa yang perlu dilakukan?
Bila saat bayi mengalami jatih dari tempat tidurnya namun ia masih sadar, hal pertama yang perlu dilakukan adalah minimalkan gerakan anak, terutama bagian kepala dan leher dengan membuatnya tetap tenang. Biasanya, setelah jatuh, anak akan kaget hingga menangis. Untuk itu cobalah untuk membrikan kenyamanannya kembali
Lalu, perhatikan adakah luka atau benjolan pada tubuhnya?
Jika ada bagian tubuhnya yang benjol, misalkan kepalanya, jangan lupa berikan kompres dingin. Kompres bagian tersebut dengan es yang dibungkus kain. Suhu dingin dapat mengurangi bengkak dan membantu mengurangi nyeri
Jika bayi tidak sadar, jangan pindahkan bayi kecuali ia berada dalam keadaan bahaya. Pergerakan yang tidak penting dapat menyebabkan komplikasi yang lebih besar pada kepala dan leher.
Pastikan jalan napas bayi tetap terbuka sehingga pernapasannya baik dan teratur sambil menunggu bantuan medis datang.
Selanjutnya, bila bayi tersedak…
2. Pertolongan pertama pada bayi bila ia tersedak
Masalah lain yang sering membuat Parents khawatir adalah jika bayi tersedak. Apa yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama?
Jika bayi tersedak dengan gejala menangis kuat, batuk-batuk, dan masih tampak bernapas, segera letakkan ia pada posisi duduk. Biarkan ia menyelesaikan batuknya.
Hindari menepuk-nepuk punggung dan memasukan jari ke tenggorokan karena bisa menutup jalan nafas.
Tapi jika bayi tersedak dengan gejala seperti terengah-engah atau batuk, bayi tidak menangis atau sulit bicara, wajah merah yang perlahan menjadi biru, atau hilang kesadaran, artinya telah terjadi sumbatan jalan nafas yang fatal dan perlu segera ditolong.
Segera panggil petugas medis atau bawa ke rumah sakit terdekat.
3. Luka teriris atau lecet
Pada bayi yang sudah mulai merangkak atau jalan, bisa saja ia jatuh terluka, atau terkena benda yang membuatnya lecet. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu dilakukan.
Apa saja?
- Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah mencuci tangan Anda terlebih dahulu, lalu cuci luka si bayi di bawah air mengalir.
- Tekan luka menggunakan kain bersih dan angkat bagian tubuh yang terluka hingga perdarahan berhenti.
- Lalu, dengan lembut oles krim antibiotik dan tutup luka dengan perban steril untuk mencegah infeksi.
Parents, itulah 3 pertolongan pertama pada bayi yang wajib diketahui Anda dan pengasuh. Mari sebarkan untuk orangtua lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa dipraktikan jika si kecil mengalaminya, ya.
Artikel ini pertama kali dipublikasikan di 1Health dan digunakan atas seizin 1Health.
Baca juga:
Bayi Jatuh Dua Kali dari Ranjang Lalu Meninggal, Peringatan Untuk Para Orangtua