"Menikah karena dijodohkan membuatku tidak bahagia," kisah seorang Bunda

"Apa dayaku menikah tanpa cinta, semua terpaksa" ujar Bunda yang menikah dijodohkan

Setiap orangtua tentu menginginkan masa depan yang baik dan terbaik untuk anaknya, tak terkecuali untuk masalah pasangan hidup. Sayangnya, tidak sedikit yang kemudian memutuskan memilih pasangan untuk anaknya. Alhasil, pernikahan dijodohkan pun kerap terjadi.

Seperti Bunda yang menuturkan kisah pernikahannya di Aplikasi TheAsianparent ID. Bunda yang tidak ingin disebutkan namanya ini bercerita kalau dirinya telah dijodohkan  orangtuanya. Pernikahan tanpa rasa cinta pun akhirnya harus ia lewati.

Ia pun mengaku kalau hari-hari yang dijalaninya sebagai istri, semuanya dilakukan karena keterpaksaan.

Kisah pernikahan dijodohkan

Karena dijodohkan, sang Bunda merasa menjalani pernikahan hanyalah sebatas keterpaksaan saja.

Dijodohkan karena dia punya segalanya

“Yang namanya dijodohkan pasti nggak mau lah ya. Seperti diriku dipaksa oleh orangtua, jarak aku dan pak suami sangat jauh.

Akhirnya kami pun menikah dan aku tanpa punya rasa cinta, sayang, nyaman, dan perhatian. Aku dijodohkan karena apa? Dia punya segalanya.” ujarnya.

Singkat cerita, keputusan perjodohon itu memang terjadi lantara sang orangtuanya tak ingin dirinya hidup sengsara karena kekurangan materi. Meski ingin menola, tidak menjalankan keputusan sang orang tua, hal tersebut kuasa ia lakukan.

“Orangtua aku nggak mau aku hidup sengsara? Tapi apakah dengan cara ini biar aku bahagia? Nggak kan! 1000 ku menolak, tapi  kemudian orangtua aku bilang, ‘Kalau nggak mau nurut sama aku, hidup sendiri saja.  Tidak usah mengeluh,’  ujar orangtuaku.  Apa dayaku,  nggal ada satu pun membela,” tuturnya lagi.

Artikel terkait : 5 Cerita haru menghadapi ujian awal pernikahan, Bunda juga mengalaminya?

Sang Bunda merasa tidak bahagia karena menjalani pernikahan yang dipaksakan.

Kini tengah ‘terpaksa’ mengandung

“Saat ini aku sedang mengandung, aku pernah bilang kalau aku nggak mau punya anak dulu.  Tapi pak suami maksa ingin punya anak! Aku terpaksa melakukan hubungan dengannya.

Ya Allah apa dayaku menikah tanpa ada rasa cinta. Semua terpaksa, bahagia dengan cara apa aku? Di mana lagi aku harus curhat ini.

Kalau dulu mau nikah. ingat kabur yaa kabur lah. Sumpah, menjelang hari H nggak ada niatan apa pun untuk kabur seperti ada yang nunggu di badanku seakan aku nurut.

Aku ingin bahagia,” pungkasnya.

Artikel terkait : Serumah dengan mertua, susah punya waktu khusus dengan keluarga? Lakukan hal ini

Mungkinkah baru tumbuh cinta setelah pernikahan?

Ternyata, jatuh cinta setelah menikah bisa saja terjadi, Bun.

Menikah tanpa rasa sayang dan mencintai tentu akan sulut untuk dilewati. Hal inilah yang utarakan oleh salah satu Bunda dari komunitas theAsianparent, ia yang menikah karena dijodohkan. Meskipun sudah akan memiliki momongan, rasa cinta belum juga bertumbuh.

Pertanyaannya, apakah rasa cinta bisa muncul pada pasangan yang baru menikah atas alasan dijodohkan?

Jawabannya,  tentu akan tergantung dari penyesuaikan yang akan dilakukan. Berikut beberapa ide yang bisa Bunda lakukan jika berada dalam situasi seperti ini.

1. Mencintai dan memaafkan diri sendiri

Sebelum memulai untuk membuka diri pada pasangan, cobalah untuk mencintai dan memaafkan diri sendiri terlebih dahulu. Berusaha untuk melepaskan semua keresahan yang selama ini terpendam dengan mulai memaafkan ketidak sempurnaan diri.

Setiap orang memiliki kisahnya masing-masing, begitu juga dengan Anda. Namun, setiap perjalana hidup tentu saja tak akan ada yang sempurna. Dengan demikian Anda sebaiknya menerima dan mencoba menjalani hari-hari dengan suka cita.

2. Membuka diri dengan berkomunikasi

Mendengarkan lebih banyak daripada berbicara bisa menjadi awalan yang baik dalam menjalin hubungan dan menumbuhkan cinta setelah pernikahan. Cobalah untuk saling terbuka mengenai hal yang diinginkan serta perasaan masing-masing.

Diskusikan masalah yang muncul dan hal yang diharapkan dari pasangan. Memiliki sikap saling terbuka mejadi hal yang penting untuk dilakukan pasangan.

3. Menghargai keberadaan pasangan

Tidak ada seseorang yang sepenuhnya akan memenuhi ekspektasi kita sebagai pasangan, oleh karena itu mencoba saling menerima kekurangan penting untuk diperhatikan. Sebaiknya, fokuslah pada kelebihan pasangan.

Bila sudah lebih menghargai, rasa syukur biasanya akan muncul. Rasa syukuran inilah yang bisa meningkatkan nilai dari suatu hubungan.

4. Jangan lupa untuk bersenang-senang

Saat sudah mulai membuka diri, cobalah menemukan momen atau kegiatan yang bisa lebih mendekatkan. Misalnya, buatlah quality time bersama pasangan, bisa di rumah atau di luar ruangan.

Pernikahan sejatinya merupakan petualangan, sebetulnya banyak hal dan waktu yang bisa sama-sama dijelajahi pasangan. Bukan tak mungkin jatuh cinta setelah menikah terjadi pada pasangan.

Sumber : Aplikasi TheAsianparent

Baca Juga :

13 Tips agar pernikahan Anda dan pasangan selalu bahagia, wajib dicoba!

Penulis

nisya