Memiliki Tahapan yang Cukup Panjang, Inilah Prosesi Pernikahan Adat Sunda

Meski prosesinya cukup panjang, tetapi setiap tahapan penuh dengan makna.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun bukan termasuk yang termahal, tetapi prosesi pernikahan adat Sunda cukup panjang. Dimulai dari saat proses lamaran, siraman, hingga akad nikah, memiliki banyak langkah yang harus dilalui oleh pasangan calon pengantin. Berikut ini penjelasannya.

Artikel terkait: 5 Ciri Khas Riasan Pengantin Adat Sunda, Sarat Makna Mendalam

Prosesi Pernikahan Adat Sunda Sebelum Akad Nikah

1. Neundeun Omong

Di tahap awal ini, kedua keluarga calon mempelai laki-laki dan perempuan bertemu sebelum lamaran. Calon mempelai laki-laki akan meminta restu dan menanyakan kepada pihak perempuan mengenai kesiapan untuk dilamar.

Sumber Instagram @wiwingkosasih

Saat acara, pihak keluarga laki-laki bisa membawa sedikit buah tangan, seperti buah atau makanan tradisional, untuk diberikan kepada keluarga calon mempelai wanita. Kedua keluarga juga sudah membicarakan mengenai detail lamaran di tahap ini.

2. Narosan

Ini baru prosesi lamaran sesungguhnya. Untuk melakukan tahap ini, pihak laki-laki perlu menyiapkan makanan, cincin, daun sirih, dan pakaian untuk calon mempelai perempuan. Berbeda dengan seserahan, narosan lebih mengenai persiapan yang dilakukan oleh pihak laki-laki.

3. Seserahan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber Instagram @bangil_hantaran

Prosesi ini biasanya dilangsungkan satu minggu sebelum akad nikah. Seserahan yang dipersiapkan umumnya berjumlah 6-8 kotak untuk pihak perempuan. Namun, jumlah pastinya tergantung dari kesanggupan pihak laki-laki. Keluarga dari pihak perempuan boleh memberikan balasan seserahan, tetapi disarankan jumlahnya lebih sedikit.

4. Ngaras

Setelah seserahan, tahapan pernikahan adat Sunda selanjutnya adalah ngaras, yaitu kedua calon mempelai meminta restu kepada orang tua. Ini adalah simbol penghormatan calon pengantin kepada orang tua. Ngaras dilakukan dengan membasuh kedua kaki orang tua oleh calon mempelai. Suasana saat prosesi ngaras ini dilakukan biasanya akan dipenuhi keharuan

5. Siraman

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber Instagram @esper_photography

Ini adalah salah satu prosesi pernikahan adat Sunda yang mungkin paling terkenal. Siraman umumnya dilakukan tiga hari sebelum akad nikah. Tahapan yang dilakukan saat melakukam prosesi adalah:

  • Ngecakeun Aisan. Calon mempelai perempuan dari kamar yang digendong secara simbolis oleh salah satu orang tua, bisa ayah atau ibu. Sementara orang tua yang tidak menggendong, berjalan di depan membawa lilin menuju tempat sungkeman. 

Sumber Instagram @muren.s

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Pencampuran air siraman. Kedua orang tua mencampur air yang berasal dari tujuh macam bunga wangi atau disebut dengan bunga setaman.
  • Siraman. Diiringi musik kecapi dan suling, calon mempelai wanita perempuan tempat siraman dengan menginjak 7 helai kain. Prosesi dimulai dengan siraman dari orang tua terlebih dahulu, baru dilanjutkan para sesepuh. Jumlah penyiram haruslah ganjil, antara 7, 9, sampai 11 orang.

Sumber Instagram @thebrideideas

  • Ngerik atau potong rambut. Di tahapan ini, rambut calon mempelai perempuan akan dipotong sedikit sebagai lambang mempercantik diri lahir dan batin. Lalu, dilanjutkan dengan prosesi Ngeningan atau menghilangkan semua bulu-bulu halus pada wajah, kuduk, serta membentuk amis cau atau sinom, godeg dan kembang turi.

6. Ngeuyeuk Seureuh

Selanjutnya adalah tahap Ngeuyeuk Seureuh yang juga dilakukan sebelum akad nikah. Prosesi ini sama seperti Ngaras, tetapi dilakukan di hari akad nikah. Kedua mempelai meminta restu kepada kedua orang tua di hadapan keluarga, kerabat, dan tamu undangan.

Artikel terkait: 18 Artis yang Menikah dengan Adat Sunda, Anggun dan Memesona

Prosesi Pernikahan Adat Sunda Saat Akad Nikah dan Resepsi

Sumber Instagram @dwiputri_official

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Penjemputan Calon Pengantin Pria

Prosesi akad nikah diawali dengan utusan dari pihak mempelai perempuan menjemput calon mempelai laki-laki.

2. Ngabageakeun 

Sesampainya di tempat acara, calon mempelai laki-laki disambut oleh ibu calon mempelai perempuan dengan mengalungkan bunga melati. Kemudian, calon mempelai perempuan berjalan menuju pelaminan diapit kedua orang tua. 

3. Akad Nikah 

Inilah saat pengantin laki-laki mengucapkan ijab kabul untuk meresmikan pernikahan secara agama dan negara. Akad nikah saat ini bisa dilakukan di mana saja, misalnya di rumah, tempat ibadah, atau di tempat resepsi pernikahan.

Sumber Instagram @arday_photography

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Sungkeman

Setelah akad nikah selesai, mempelai laki-laki dan perempuan melakukan sungkeman kepada kedua orang tua. Selain meminta restu, mereka juga meminta maaf akan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan. 

5. Saweran 

Prosesi ini dibuka dengan nasehat dari orang tua diiringi kidung, sambil melempari uang logam, beras, kunyit yang diiris tipis-tipis, dan permen. Uang logam dan beras melambangkan kemakmuran, kunyit sebagai simbol kejayaan, serta permen melambangkan manisnya kehidupan berumah tangga. 

6. Meuleum Harupat (Membakar Harupat)

Sumber Instagram @bprojectwo

Prosesi dilanjutkan dengan upacara Meuleum Harupat. Mempelai perempuan membakar batang harupat yang dipegang mempelai laki-laki dengan lilin sampai menyala. Setelahnya, batang harupat dimasukkan ke dalam kendi berisi air yang dipegang mempelai wanita. Batang harupat kemudian diangkat kembali, dipatahkan, lalu dibuang. 

Makna dari prosesi ini adalah kedua mempelai diharapkan bisa memecahkan persoalan rumah tangga bersama-sama. Istri yang memegang kendi berisi air menggambarkan peran istri yang berperan untuk mendinginkan persoalan yang membebani suami.

Artikel terkait: Pakaian Adat Sunda, Dahulu Dibedakan Berdasarkan Status Sosial

7. Nincak Endog (Menginjak Telur)

Sumber Instagram @gentramotekar

Prosesi ini dilakukan dengan mempelai laki-laki menginjak telur hingga pecah, kemudian mempelai perempuan membersihkan kaki pasangannya. 

8. Ngaleupas Japati (Melepas Merpati)

Melepas merpati putih dilakukan oleh orang tua. Prosesi ini berarti orang tua melepas tanggung jawab karena kedua pasangan sudah mampu hidup mandiri.

9. Muka Panto (Buka Pintu)

Diawali dengan mengetuk pintu tiga kali, lalu dilakukan sahut-sahutan pantun dari luar dan dalam pintu. Biasanya mempelai laki-laki berada di luar pintu, sementara mempelai wanita di dalam.

10. Huap Lingkup

Sumber Instagram @gentramotekar

Prosesi ini dilakukan dengan menyuapi pasangan pengantin oleh kedua orang tua. Prosesi ini melambangkan tidak adanya perbedaan antara kasih sayang terhadap anak dan menantu. 

11. Pabetot Bakakak Hayam

Ini adalah prosesi terakhir dari adat pernikahan Sunda, yang dilakukan dengan kedua pengantin saling tarik-menarik ayam bakar utuh. Pengantin yang mendapat bagian lebih besar harus berbagi dengan pasangannya. Nilai filosofis dari prosesi ini adalah rezeki yang diterima harus dinikmati bersama. 

Itulah prosesi pernikahan adat Sunda yang cukup panjang. Sampai saat ini, masih banyak pengantin yang melakukan semua prosesi tersebut karena menjadi pengalaman sekali seumur hidup yang tak terlupakan.

Baca juga:

15 Urutan Prosesi Pernikahan Adat Betawi yang Sarat Makna Filosofis

12 Prosesi Pernikahan Adat Batak, Terkenal Mahal dan Kaya Makna