Petugas kesehatan di rumah sakit seharusnya memberikan pelayanan terbaik untuk pasien dan keluarga pasien. Namun, apa jadinya bila para pegawai di sana menjadi pelaku perkosaan di rumah sakit? Belum lagi korbannya merupakan seorang anak yang masih balita.
Hal ini tentunya tidak hanya membuat syok orangtua korban, tapi juga masyarakat di mana kita mempercayakan keselamatan dan perawatan anak kita di instansi rumah sakit yang kita datangi.
Perkosaan di rumah sakit, korban berusia 4 tahun
Kasus perkosaan di rumah sakit ini terjadi di wilayah India utara. Seorang balita dibawa ke rumah sakit karena terkena gigitan ular.
Media setempat melaporkan, gadis kecil tersebut telah dirawat selama 4 hari saat perkosaan di rumah sakit terjadi padanya. Korban mengatakan pada neneknya bahwa dirinya telah dilecehkan. Neneknya langsung melaporkan hal ini ke polisi.
Polisi telah menangkap seorang pelaku, dan sedang mencoba mencari pelaku lainnya melalui rekaman kamera CCTV. Mereka juga berusaha menemukan penyebab mengapa anak tersebut dibiarkan di bangsal rumah sakit sendirian.
Kasus ini dilaporkan terjadi pada bulan April 2018 lalu, namun hingga saat ini belum ada laporan terkini mengenai situasi korban dan pelaku. Kami dari theAsianparent berharap bahwa korban pelaku mendapatkan ganjaran yang setimpal dan korban bisa mendapatkan bantuan untuk menghadapi trauma yang pastinya ia rasakan.
Perkosaan di rumah sakit adalah satu dari sekian banyak kasus pelecehan seksual di India
Sebuah survey yang dilakukan Thomson Reuters Foundation di awal tahun 2018 menyebutkan, India adalah salah satu negara paling tidak aman bagi perempuan. Ada banyak bahaya yang mengancam warga perempuan di India, seperti pelecehan seksual, praktek budaya dan tradisi yang menyulitkan perempuan, perdagangan manusia, prostitusi, perbudakan seks bahkan KDRT.
Bahkan, tahun 2012 sebuah kasus menggemparkan terjadi ketika seorang siswi diperkosa beramai-ramai di dalam sebuah bus yang sedang berjalan di New Delhi. Hal ini tentunya menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan.
Ini pulalah yang mendorong pada aktivis HAM dan lembaga serupa lainnya menuntut pemerintah memberikan hukuman yang lebih berat pada pelaku pelecehan seksual, pemerkosa dan pelaku kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk apapun.
Kini, pemerintah India telah menyetujui untuk memberlakukan hukum yang lebih berat bagi para pelaku kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan. Meski dalam praktiknya, kasus pelecehan seksual membutuhkan waktu lama untuk diusut oleh pengadilan, bahkan bisa sampai bertahun-tahun.
Artikel terkait: Tragis! Bayi 8 bulan diperkosa oleh sepupunya sendiri
Parents, berhati-hatilah!
Meskipun kasus ini terjadi di India, namun semua orangtua di seluruh dunia patut waspada. Tidak mudah mempercayakan keselamatan bayi pada orang lain, walaupun itu kerabat sendiri. Demikian pula saat menitipkan anak kita yang masih kecil ke orang lain.
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menghindarkan anak menjadi korban pelecehan seksual:
- Ajarkan anak untuk tidak pernah pergi sendirian dengan orang asing, atau kerabat yang gerak geriknya terlihat mencurigakan. Bagi anak yang masih bayi, usahakan tidak sembarangan menitipkannya pada orang lain. Meskipun saudara sendiri, pastikan orang tersebut bisa dipercaya dalam menjaga keselamatan anak Anda.
- Mintalah orang yang berada di sekitar anak Anda, untuk mencermati siapa saja yang berinteraksi dengan si kecil. Untuk anak yang masih bayi, pastikan ia tidak ditinggalkan sendirian dengan anggota keluarga yang tidak cakap atau tidak dipercaya.
- Ciptakan kebiasaan terbuka di antara orangtua dan anak. Agar anak selalu bisa mengungkapkan kesehariannya pada orangtua tanpa canggung. Biarkan anak tahu bahwa bila dia merasa ada sesuatu yang salah, dia selalu bisa mengadu ke orangtua.
- Bila terjadi sesuatu, ingatkan anak Anda untuk selalu bisa minta pertolongan atau menghubungi orangtuanya.
Semoga bermanfaat.
Disadur dari artikel Nalika Unantenne di theAsianparent Singapura
Baca juga:
Perawat remas payudara pasien yang dibius, benarkah ini prosedur membangunkan pasien?