Nama ku Devi dan ini kisahku saat aku harus berjuang mendapatkan gadis yang cantik.Perjuangan untuk putriku ini ternyata tak mudah, aku harus mengalami keguguran dan menanti selama dua tahun.
Aku menikah dengan suamiku di awal Agustus 2021 selang beberapa hari menikah aku mendapatkan hal bahagia yaitu kehamilan pertamaku.
Awalnya aku nggak menyangka bisa secepat ini, tapi aku bersyukur karna di beri hadiah dengan cepat.
USG Pertama di Usia Kandungan 8 Minggu
Selang 8 minggu kehamilanku, ku bawa ke dokter obgyn dengan perasaan bahagia melihat kantong rahim yang terlihat di monitor pada saat itu dan dokter bilang
“Ini baru kelihatan kantong rahimnya, 2 minggu lg kesini ya,” ujar dokter obgyn
Kehilangan calon anak yang kukandung selama 8 minggu
Setelah 2 minggu berlalu aku datang lagi ke dokter obgyn untuk melihat calon bayiku, tapi disaat itu juga duniaku runtuh. Karena ternyata bayi yang aku kandung tidak berkembang dengan baik. Saat itu aku merasa sangat sedih karna harus melakukan operasi kuretase.
Sehabis kuret ku masih meratapi kesedihan kehilangan calon anak kami , hanya suamiku yang bisa menenangkan ku saat ini.
Mencoba bangkit
Ku mencoba bangkit, memulai lagi promil yang di sarankan oleh dokter. Pada saat itu harus istirahat 2 bulan oleh dokter untuk memulihkan rahimku.
Setelah 2 bulan ku coba promil dengan minum asam folat dan e****. Dengan promil 2 minggu yang kujalani dengan hati bahagia tentuny.a Alhamdulillah Allah telah menjawab semua doaku dengan mengirimkan malaikat kecil lagi di dalam perutku ini.
Perjuangan untuk Putriku, Hamil Kedua yang Penuh Cobaan
Banyak cobaan yang ku lewati dengan kehamilan ku ini. Di hamil 8 minggu aku cek laboratorium aku di diagnosa hamil DM yaitu hamil dengan gula darah yang tinggi, hingga pada akhirnya aku di rujuk ke rumah sakit besar supaya dapat perawatan yang maksimal.
Setelah mengetahui hamil DM akhirnya aku di beri obat yang menurutku menyakitkan selama hamil. Karena setiap malam aku harus menyuntikan jarum insulin kedalam tubuhku, agar gula darah ku normal dan stabil.
Setiap bulan harus bertemu dokter obgyn dan dokter dalam di waktu yang berbeda dan bersyukurnya aku saat itu. Karena di dokter dalam aku tidak mengeluarkan uang sepeserpun karna di tanggung oleh pemerintah. Hanya ke doktet obgyn aku bayar dengan tarif yang menurutku tidaklah murah tapi ya semua balik lagi karena demi anak.
Bulan demi bulan ku lalui dengan hamil yang menyenangkan ini karna semua kondisi normal, ikut kelas yoga, terapi agar bisa lahiran normal.
Dokter Menyarankan untuk Caesar
Tiga hari menjelang HPL perkembangan berat badan calon baby ku sangat banyak hingga dokter menyaran ku agar aku melakukan operasi Cesar.
Awalnya ku takut, hingga akhirnya ku berunding sama suami, nurut sama dokter untuk operasi cesar pada hari tepat dengan HPL anakku lahir.
Dengan perjuangan bangun jam 4 pagi mandi lalu berangkat ke rumah sakit karna di jadwalkan untuk operasi pagi jam 5.
Aku adalah pasien pertama dirumah sakit kala itu merasakan di suntik jarum sana sini. Masuk ruang operasi yang dingin di tambah suntik anastesi yang bagiku sangat sakit menusuk tulang belakang.
Operasi di mulai pagi itu di kelilingi para dokter obgyn yang memantau kehamilan ku dan para bidan yang bekerja di ruangan kala itu, sedangkan aku hanya bisa berdoa dan berdzikir agar semua di lancarkan di mudahkan.
Anakku Lahir dengan Selamat
Selang 5 menit mungkin anakku lahir dengan tangis haru setengah sadar aku bersyukur bisa melewati semua ini meski ngga mudah. Mendapat ucapan para dokter , bidan dan perawat waktu itu.
Selesai operasi ku di bawa ke ruang steril dan saat itu suami ku masuk untuk melihat anak kita mengAzan-in nya, dan memberi tau tentang kondisi anakku yang pacsa lahir kurang baik baik saja, karna kekurangan oksigen hingga harus di rawat..
Begitulah cerita ku pasca melahirkan malaikat cantik dan sampe bertemu di ceritaku selanjutnya … Terimakasih