Menemukan darah ketika Anda menyikat gigi? Hati-hati, jangan-jangan ini menjadi gejala awal periodontitis atau adanya penyakit gusi.
Kondisi ini tentu saja tidak bisa diabaikan, karena keluhan pada gusi juga dapat membahayakan kesehatan gigi dan mulut Anda secara umum. Artinya, jika hal ini terjadi tak ada salahnya untuk segera memeriksakannya ke dokter.
Penting untuk dipahami lebih dulu, gigi terdiri dari 2 bagian utama, mahkota gigi (yang terlihat dalam mulut) dan akar gigi (tertanam di dalam tulang rahang terbungkus gusi).
Akar gigi ini pada semua sisi melekat pada tulang penyangga gigi, perlekatan yang baik pada tulang penyangga inilah yang membuat gigi tegar, tidak goyang, dan dapat menerima beban pengunyahan.
Definisi dan Gejala Periodontitis
Penyakit gusi atau disebut juga penyakit periodontal, adalah kelainan keradangan pada struktur penyangga gigi (gusi dan tulang penyangga gigi), yang jika dibiarkan tidak dirawat akan menyebabkan gigi goyang dan akhirnya perlu dicabut atau gigi tanggal secara spontan.
Istilah kata periodontal secara bahasa berarti ‘di sekeliling gigi’. Penyakit gusi ini dapat terjadi pada satu gigi atau banyak gigi dalam satu waktu. Gejala paling awal dari penyakit gusi adalah gusi berdarah, biasanya akan tampak ketika Anda menyikat gigi atau tersenggol makanan keras.
Tahapan dan Penyebab Terjadinya Periodontitis
Penyakit periodontal memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda tergantung tingkat jaringan yang terlibat. Pada tahap awal keradangan hanya terjadi di tingkat gusi (gingivitis) tanpa mengenai tulang penyangga. Pada tahap ini jarang ditemukan adanya kegoyangan gigi karena permukaan akar masih melekat pada tulang penyangga gigi.
Pada tahap lanjut, akan terjadi kerusakan tulang dan kehilangan perlekatan antara permukaan akar dengan tulang penyangga (periodontitis), sehingga gigi akan meningkat kegoyangannya. Semakin banyak perlekatan yang hilang maka gigi akan semakin goyang.
Semua diawali dengan adanya plak bakteri. Plak merupakan kumpulan bakteri yang mencerna zat makanan tersisa di permukaan gigi kita. Plak bakteri ini akan membuat jaringan gusi meradang dan salah satu ciri utama radang adalah peningkatan aliran darah di daerah radang (sehingga gusi merah dan mudah berdarah).
Plak yang tidak dibersihkan dalam beberapa hari akan mengeras menjadi karang gigi. Sebagai tambahan, banyak penelitian telah menunjukan bahwa penyakit periodontal dapat berhubungan dengan penyakit lain, seperti diabetes dan penyakit jantung.
Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah atau menghentikan proses penyakit periodontal:
- Sikat gigi dengan baik. Pada prinsipnya sikat gigi dilakukan untuk menghilangkan deposit lunak plak pada permukaan gigi sebelum plak ada kesempatan untuk mengeras menjadi karang gigi (yang harus dihilangkan dengan alat khusus di klinik gigi).
- Membersihkan dengan benang gigi. Melakukan flossing paling tidak satu kali sehari dapat membantu membersihkan makanan yang terselip di sela gigi yang tidak terjangkau sikat gigi.
- Berkumur dengan obat kumur. Penggunaan obat kumur dapat menjangkau area yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi ataupun benang gigi.
- Ketahui risiko Anda. Usia, merokok, diabetes, diet dan faktor genetic dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit periodontal. Setiap individu dapat memiliki risiko yang berbeda-beda, konsultasikan kondisi kesehatan Anda pada dokter gigi mengenai hal ini.
- Kunjungan rutin ke dokter gigi. Dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan lengkap mengenai keadaan gigi, level plak, gusi, kekuatan gigitan, struktur tulang penyangga, dan risiko periodontal yang Anda miliki. Identifikasi tahap awal penyakit merupakan kunci untuk mencegah kerusakan jaringan penyangga gigi lebih lanjut.
Jadi, kalau sudah menemukan gejala awal gusi berdarah atau gusi nyeri, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter gigi spesialis periodonsia, ya.
Penanganan dini keluhan gusi Anda dapat menyelamatkan gigi Anda dari gigi tanggal spontan. Gusi dan tulang penyangga yang sehat adalah kunci penting kesehatan gigi dan mulut Anda.
Semoga informasi terkait periodontitis ini bisa bermanfaat.
***
Artikel ini ditulis oleh drg. Adityo Widaryono, Sp.Perio
Dokter Gigi Spesialis Periodonsia
RS Pondok Indah – Bintaro Jaya