Pelecehan anak kian marak, bahkan dapat dilakukan secara online. Laporan UN memperingatkan kita, bahwa ada 750,000 orang pedophile sedang mencari kesempatan untuk berhubungan dengan anak-anak kecil di internet.
Unicef juga memperkirakan bahwa ada lebih dari empat juta website menampilkan anak-anak di bawah umur, termasuk balita berumur dua tahun.
Statistik yang mengejutkan ini, membuat kita harus berhati-hati agar anak-anak tidak menjadi korban pelecehan anak secara online tersebut.
Tips untuk orang tua untuk menghindari pelecehan anak di internet
Divisi Cyber FBI memberikan tips untuk orang tua untuk menghindari pelecehan anak secara online sebagai berikut:
- Berbicara kepada anak tentang penipuan seksual dan potensi bahaya online.
- Luangkan waktu untuk online bersama anak-anak Anda. Minta mereka ajarkan bagaimana cara menuju ke situs-situs favorit mereka.
- Tempatkan komputer di ruang keluarga, bukan di kamar tidur anak, sehingga lebih dapat dikontrol.
- Gunakan fitur pengontrol yang disediakan oleh perusahaan internet Anda, atau gunakan software untuk memblok situs-situs dewasa.
- Selalu dapat mengakses email anak Anda dan sering memeriksa emailnya secara acak.
- Ajarkan anak Anda untuk menggunakan sumber-sumber online secara bertanggung jawab.
- Mencari tahu pengaman apa yang digunakan oleh komputer di sekolah anak, perpustakaan publik, dan di rumah teman-teman anak Anda.
- Memahami bahwa sekalipun anak Anda menjadi korban pelecehan anak, dia tidak bersalah dan adalah korban.
Ajari anak hal-hal berikut :
- Ajarkan anak agar ia berhati-hati bila diajak bertemu seseorang yang berkenalan secara online.
- Hindari mengunggah atau memberikan foto mereka kepada orang yang tidak dikenal.
- Jangan memberi informasi identitas mereka seperti nama, alamat rumah, nama sekolah atau nomor telepon di internet.
- Hindari mengunduh gambar dari sumber tidak dikenal, karena mungkin sumber tidak dikenal mempunyai gambar porno.
- Jangan menjawab email atau forum yang menyarankan atau menyuruh sesuatu, agresif, atau mengganggu, dan beritahu mereka bahwa apapun yang online belum tentu benar.
Baca juga artikel menarik ini :
Semakin cepatnya teknologi digital melaju, hampir semua lapisan masyarakat juga ikut terkena dampaknya. Saat ini hampir semua orang mengenal dunia internet. Namun tak dapat dipungkiri, banyak oknum tidak bertanggung jawab berselancar di internet. Tak hanya orang dewasa saja yang dapat menjadi korban pelecehan, buah hati juga dapat mengalami pelecehan anak di dunia tersebut.
Maraknya Kasus Pedhopile
Tak dapat dipungkiri, banyak terdapat pedhopile yang ada di dunia. Tak hanya beraksi di dunia nyata, mereka juga dapat beraksi di dunia maya. Hal ini tentu saja meresahkan banyak orang. Terlebih saat ini anak yang masih kecil juga telah mampu menggunakan alat alat canggih untuk internet dan menjangkau banyak hal. Kepolosan mereka seringkali disalahgunakan oleh para pedhopil tersebut.
Tips untuk Menghindari Pelecehan pada Anak
Terdapat tips untuk orang tua demi menghindari pelecehan terhadap anak via online. Cara pertama adalah dengan berbicara dengan anak mengenai potensi penipuan seksual yang dilakukan secara online. Anda juga bisa mengajak mereka untuk mengunjungi situs favorit yang sering mereka kunjungi. Agar lebih mudah melakukan pengontrolan, Anda juga dapat menaruh laptop atau komputer di ruang keluarga.
Menurut Divisi Cyber FBI, penggunaan software untuk memblokir situs dewasa juga bisa digunakan oleh para orang tua. Anda juga harus sering sering mengecek email yang dimiliki oleh buah hati Anda. Ajarkan pula pada mereka untuk menggunakan sumber online dengan lebih bertanggung jawab. Namun jika mereka telah menjadi korban, berikan pemahaman bahwa ia tidak berada di pihak yang salah.
Hal yang Harus Diajarkan Orang Tua pada Anak
Masih terdapat beragam cara yang bisa dilakukan untuk menghindari pelecehan anak. Misalnya adalah memberitahu mereka agar lebih berhati hati dan tidak memberikan foto pribadi terhadap orang asing di dunia maya. Tak hanya itu, sebaiknya ajarkan pula pada si kecil untuk tidak memberikan data pribadi pada orang yang tidak dikenal. Data berupa nama, alamat rumah, tempat sekolah, hingga nomor handphone merupakan sasaran empuk bagi si pelaku.
Anda juga bisa mengajarkan pada si kecil bahwa tidak semua hal yang ada di internet adalah benar. Ajarkan pada mereka untuk lebih berhati hati kepada email ataupun forum yang menyuruh melakukan sesuatu. Biasanya mereka akan menyuruh dan menyarankan hal hal tertentu secara agresif. Tentu saja hal ini sangat berbahaya untuk si kecil yang masih belum dapat membedakan informasi yang benar dan salah.
Seiring berkembangnya zaman, pengguna internet bukan hanya orang dewasa saja. Banyak anak yang telah melakukan hal serupa dalam berbagai aktivitas keseharian. Untuk menghadapi hal tersebut, Anda dapat melakukan upaya dan tips yang ada untuk menjaga si kecil. Karena tak dapat dipungkiri bahwa kejahatan online maupun pelecehan dapat mengincar siapa saja di dunia maya, termasuk juga bocah yang masih belia.