Bagi Anda wanita yang sering pulang malam, dan selalu menggunakan aplikasi online untuk memesan kendaraan. Sebaiknya selalu berhati-hati dan waspada. Karena seorang supir Grab melakukan percobaan pemerkosaan di Bali, terhadap penumpangnya.
Korban percobaan pemerkosaan di Bali ini, adalah seorang mahasiswa asal Turki bernama Nurgul Bialat (27). Peristiwa ini bermula pada hari Senin, 13 November 2017 pukul 21.30 WITA. Ketika itu Nurgul memesan Grab dari Bali Galeria Kuta dengan tujuan ke Bali Buda, Sanur.
Setelah urusannya selesai di Sanur, Nurgul kembali memesan Grab untuk mengantarkan ke Jimbaran. Tempat di mana dia tinggal. Nurgul mendapatkan pengemudi Grab bernama Edison Luban Batu, yang berusia 23 tahun.
Tidak ada yang aneh ketika Nurgul naik motor yang dikendarai oleh Edison. Dalam perjalanan ke Jimbaran, pelaku membelokkan arah sepeda motornya menuju semak-semak yang sepi. Lokasi tersebut tidak jauh dari Hotel Muvenpik, Jalan Uluwutu II, Jimbaran.
Sesampainya di semak-semak, pelaku menghentikan motornya. Ia meminta Nurgul untuk turun dari motor, lalu pelaku langsung memeluknya. Tentu saja Nurgul melawan.
Karena mendapat perlawanan, Edison membanting Nurgul ke tanah. Dan segera mencium bibirnya dengan ganas. Saat itulah, Nurgul menggigit lidah pelaku sekeras-kerasnya hingga hampir putus.
Karena kesakitan, cengkeram Edison pada Nurgul pun melemah. Korban berhasil melarikan diri, seorang saksi yang melihat kejadian tersebut segera membawanya ke rumah sakit.
Nurgul menderita luka pada bagian kepala, tangan, dan jari-jari karena dibanting ke tanah oleh Edison. Kasus percobaan pemerkosaan di Bali ini segera dilaporkan pada pihak berwenang.
Pelaku segera diamankan oleh polisi. Dan saat ini masih di rawat di rumah sakit karena lidahnya yang hampir putus digigit korban.
Tips menghindari percobaan pemerkosaan dari supir ojek online
Percobaan pemerkosaan di Bali ini berhasil digagalkan, karena korban bisa membela diri. Namun sebisa mungkin hal ini dihindari dengan melakukan tips berikut.
1. Selalu catat nomor plat kendaraan
Sebelum naik motor ataupun mobil yang Anda pesan, catatlah nomor polisi kendaraan tersebut. Jika mulai merasa tidak nyaman, kirimkan nomor polisi tersebut kepada teman, keluarga atau orang terdekat. Agar bisa langsung dilaporkan jika kita mendapat masalah.
Selain nomor kendaraan, kirimkan juga kode pesanan dan nama supir. Agar bisa dijadikan data penunjang yang valid kalau supirnya membuat ulah.
2. Langsung turun jika dapat firasat buruk
Apabila percakapan si supir sudah mulai menjurus ke hal-hal yang membuat Anda tidak nyaman. Minta dia berhenti di tempat yang ramai dan langsung turun di sana. Segera cari kendaraan lain agar dia tidak mengikuti kita.
Mengeluarkan ongkos lebih besar, atau repot sedikit tidak mengapa. Karena yang terpenting adalah keselamatan kita.
3. Pastikan spion mobil/motor tidak mengarah ke kita
Bila Anda naik mobil, pastikan spionnya tidak mengarah ke Anda. Karena hal tersebut bisa dijadikan alat untuk mengintai kegiatan kita selama menumpangi mobilnya. Minta supir secara baik-baik untuk menggeser spionnya ke arah yang tepat.
4. Kenali rute yang ditempuh selama perjalanan
Buta jalan adalah hal yang sebaiknya dihindari. Karena bisa dimanfaatkan supir bejad untuk melancarkan aksi kejahatan.
Perhatikan dengan baik rute yang dilalui supir ke tujuan kita. Jika dia berbelok dari arah yang dituju, langsung tanyakan. Jangan hanya diam dan percaya saja pada supirnya.
5. Bila obrolan supir sudah menjurus, pura-pura menelpon atau mendengarkan musik
Bila si supir mengajak bicara hal-hal yang membuat Anda tidak nyaman, pura-puralah menelpon teman. Atau memasang headset dan pura-pura mendengarkan musik.
Kewaspadaan adalah kunci. Saat menumpangi transportasi online, jangan sibuk dengan ponsel. Perhatikan rute yang dituju, dan jangan mengabaikan insting Anda sendiri.
Semoga bermanfaat.
Referensi: Trans Online Watch
Baca juga:
Supir Uber Merangkap Guru Meneror Anak SMP, Ini Tanggapan Sekolah Tunas Bangsa