Ingin pernikahan lebih harmonis? Jangan lupa lakukan perbincangan seks secara rutin

Percaya atau tidak, perbincangan seks dengan pasangan memiliki banyak manfaat untuk keharmonisan rumah tangga lho. Simak selengkapnya disini, yuk!

Seberapa sering Anda dan pasangan melakukan perbincangan seks selama menikah? Percaya atau tidak, pasangan suami-istri yang sering melakukan komunikasi terkait kehidupan seks dianggap bisa menikmati kebersamaan sehingga lebih langgeng dalam membina rumah tangga.

Hal ini disampaikan langsung oleh Joseph Grenny, yang dituangkan pada buku Crucial Conversations. Menurutnya, percakapan seputar seks yang matang dakan membuat kualitas hubungan intim semakin baik.

Sedangkan Kate McCombs, seorang pendidik seks dan hubungan mengungkapkan, "Ketika Anda menghindari percakapan penting itu, Anda mungkin menghindari kecanggungan, tetapi juga puas dengan seks yang tidak optimal."

Padahal, tanpa disadari dengan melakukan perbicangan seks, hubungan pasangan suami istri bisa mendapatkan ragam manfaat. Baik secara emosional, psikologis, dan mental.

Baca terus untuk mengetahui apa yang disarankan McCombs dan pakar lainnya saat mendekati topik intim ini.

Perbincangan seks suami istri

Percakapan intim sebenarnta tidak hanya tentang kesenangan. Ada beberapa topik lain tentang seks yang bisa didiskusikan bersama, meliputi:

  • Kesehatan seksual
  • Seberapa sering kita berhubungan seks
  • Cara bercinta yang belum dilakukan
  • Bagaimana menghadapi perbedaan dalam apa yang kita dan pasangan kita nikmati

Membicarakan topik-topik ini juga dapat membantu membangun fondasi untuk hubungan yang lebih baik ketika Anda belajar tentang satu sama lain dan mengeksplorasi hal-hal baru bersama-sama.

Artikel terkait: 8 Posisi seks ini dapat membuat Anda terbuai dalam kenikmatan bercinta

Selain itu Anda perlu mencermati pula dua hal penting di bawah ini:

1. Mendiskusikan batasan-batasan

Diskusi atau pembicaraan seks yang perlu disampaikan kepada pasangan juga terkait dengan batasan-batasan saat bercinta, variasi gaya, ataupun mengenai aturan bain bercinta Anda dan pasangan.

Gaya bercinta yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Apakah Anda lebih tertarik dengan gaya bercinta biasa saja atau gaya yang lebih variatif.

2. Mengungkapkan keterbukaan dengan pasangan

Terbuka dalam hal ini misalnya saat Anda lebih menyukai gaya baru, sedangkan pasangan merasa keberatan melakukannya, namun sungkan untuk membahasnya karena takut dianggap membosankan.

Meskipun terkesan sepele, Anda ataupun pasangan perlu mendiskusikannya bersama.

Hal yang tak kalah penting untuk didiskusikan dengan pasangan mengenai permainan intimasi dengan pasangan, yaitu:

  • Disfungsi seks. Saat Anda ataupun pasangan gagal mencapai klimaks, hal ini patut diperbincangkan. Jangan diam saja dan enggan untuk membahas, padahal Anda merasa sangat tidak puas. Jika masalah terletak pada tempo gerakan bercinta yang terlalu cepat, mintalah untuk lebih lambat, atau cari solusi lain bersama.
  • Waktu dan mood. Kapan Anda merasa waktu paling bergairah untuk bercinta, katakan padanya secara terus terang. Lalu cari tahu kapan waktu bercinta terbaik versi pasangan Anda. Tapi jika membahas soal mood, obrolan ini perlu dilakukan agar sesi bercinta selalu dilakukan dengan nyaman dan menyenangkan.
  • Keamanan bercinta. Keamanan seperti penggunaan kontrasepsi atau perangkat alat bantu seks lainnya, perlu dibicarakan pula dengan pasangan. Ungkapkan keinginan dan kekhawatiran yang Anda rasakan, ini pun berlaku untuk pasangan Anda.
  • Memberi saran. Memberikan saran mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan saat bercinta baiknya dilakukan. Komunikasi dua akah ini akan meningkatkan gairah bercinta Anda dan pasangan.

Artikel terkait: 5 Tips melakukan seks romantis yang perlu Anda coba

Kapan harus memulai obrolan seks?

Berdiskusi tentang seks setelah bercinta dapat dianggap sebagai kritik. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan momen yang tepat untuk memulainya. Tak ada salahnya jika percakapan ini dimulai sebelum sesi bercinta dilakukan.

Mengedepankan rasa hormat dan menghargai merupakan kunci utama dari hubungan pernikahan. Lakukanlah teknik komunikasi tanpa mempermalukan, menyalahkan, atau mengeluh tentang orang lain.

Beberapa contoh:

“Aku perhatikan kita tampaknya kurang foreplay sebelum kita berhubungan seks. Bisakah nggak bicara tentang cara menghabiskan lebih banyak waktu bercumbu dulu?”

“Aku benar-benar menyukainya ketika kamu berada di atasku. Apa ada yang bisa aku lakukan untuk mendapatkan sensasi yang lebih dari itu?”

Bagaimana Parents, ingin mencoba obrolan seks untuk meningkatkan kualitas pernikahan?

Referensi: Verywell mind, Healthline

Baca juga: 

id.theasianparent.com/seks-di-hotel