Hai para ibu thebat, apa kabar? Apa yang mulai kalian rindukan dari saat masa gadis dulu? Hihi… kalau aku, mulai rindu untuk merawat diri, tentunya yang tanpa gangguan dari pasangan dan si keci. Benar tidak? Oh, ya, satu lagi termasuk melakukan perawatan diri seorang ibu.
Salahkah merindukan saat-saat gadis dulu? Salahkah ingin melakukan hal-hal yang membahagiakan saat gadis dulu? Tentu tidak menurut saya. Asal semua penuh tanggung jawab. Menjadi Ibu juga berhak bahagia ya!
Kebahagiaan Keluarga Berawal dari Kebahagiaan Ibu
Membagi peran sebagai istri, ibu dan perempuan yang bekerja baik kerja kantoran atau di rumah saja, ternyata bukan hal yang mudah. Ingat sekali, sebelum punya si kecil dan masih bekerja kantoran, inginnya nanti setelah punya anak, ingin bekerja dari rumah saja, bisa membersamai anak. Namun, nyatanya itu berat sekali ya.
Dua puluh empat jam sehari tidak cukup rasanya untuk menyelesaikan semua pekerjaan yang seakan tidak ada habisnya. Dan mulai sadar, kalau keadaan ini jika dipaksakan terus menerus akan rentan membuat stress.
Setelah menjadi ibu, yang dipikirkan pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk perlindungan keluarga ya Bu. Tapi, ternyata tidak ada salahnya lho kalau kita juga memikirkan diri sendiri. Tidak berarti egois, tapi mencintai diri sendiri akan memberi kebahagiaan lahir batin untuk Ibu. Dampaknya, akan memberikan kebahagiaan lebih untuk keluarga.
Masalah Diri Setelah Menjadi Ibu
Apakah perawatan diri setelah menjadi ibu masih penting dilakukan? Tentu saja saya jawab, iya penting. Banyak masalah diri yang akhirnya muncul setelah menjadi Ibu. Bahkan, tidak sedikit yang membuat seorang ibu menjadi hilang percaya diri, menjadi tidak bersemangat, tidak lagi sebahagia saat masa gadis dulu, bahkan sampai mengakibatkan stres.
Masalah tersebut datang karena tanggung jawab semakin bertambah. Tidak heran, jika akhirnya diri sendiri dikorbankan demi merawat anak dan suami sehari-hari. Apalagi, jika semuanya diurus sendiri tanpa ada bantuan dari pihak lain. Ibaratnya ya, baru selesai masak mie sendiri, belum sempat makan sudah ditarik si kecil untuk main. Giliran kembali lagi sama mie, sudah tak senikmat yang dibayangkan, hehe….
Kelelahan
Berapa waktu tidur setelah menjadi Ibu, Bu? Adakah yang lebih dari delapan jam sehari? Aku akan mau bertukar posisi jika ada yang demikian, hehe.. Nyatanya, salah satu hal yang paling aku rindukan adalah tidur lama tanpa gangguan, hihi.. Setelah menjadi ibu, hal itu sudah tidak lagi didapatkan, betul begitu Bu? Jangankan delapan jam sehari, lima jam sehari saja suah bersyukur sekali.
Kurang tidur karena banyak hal yang harus dilakukan, tentu membuat tubuh Ibu akhirnya kelelahan. Lelah ini juga tidak sama dengan lelahnya karena begadang semalaman karena nonton drama korea kesukaan, iya kan? Lelah ini rasanya membuat kepala lebih sakit dan badan jadi lemas.
Apalagi di awal-awal kehidupan si kecil. Waktu tidur bagi ibu sangat berharga. Jadi, jika ada kesempatan untuk tidur, maka tidurlah. Nikmatnya ketiduran karena kelelahan meski hanya 1 jam saja, sungguh membuat mood kembali baik.
Kehilangan Banyak Teman Dewasa
Bergesernya kondisi kehidupan, tentu akan mengarahkan waktu kita pada hal-hal yang lebih penting. Bukan berarti mempunyai teman dan bertemu teman tidak penting ya. Tapi tidak lagi bisa sebebas dulu.
Jika dulu bisa berjam-jam nongkrong atau ngobrol semalaman dengan teman, kini semua itu sudah semakin jarang dilakukan, atau bahkan mulai tidak lagi. Hal yang dibicarakan juga sudah mulai berubah. Kini selalu ada perbincangan tentang anak yang akan mewarnai.
Hal ini, membuat kita jadi merasa sendiri. Ingat betul, rasanya setelah menjadi Ibu beberapa bulan. Rasanya hidupku sepi. Jika sebelumnya, selalu ada teman di kantor untuk saling bertukar pikiran atau hanya bertukar cerita konyol, setelah menjadi ibu di rumah saja, hidup menjadi hampa.
Apalagi, aku yang sering harus ditinggal suami dinas ke luar kota untuk waktu yang lama. Berdua saja dengan si kecil, sungguh kadang terasa berat dan melelahkan. Meski memang terkadang, bersenang-senang dengan si kecil saja sudah sangat menyenangkan. Namun, perasaan kehilangan teman sebaya untuk sekedar membicarakan masalah ringan seputar kehidupan keluarga kadang sering timbul.
Perubahan Fisik
Tentang penampilan fisik memang tidak terlalu menjadi masalah untukku. Namun, tentu saja jika perubahan drastis yang terjadi, rasanya bisa saja mengurangi percaya diri.
Ternyata, banyak juga ibu yang merasa frustasi dengan kondisi fisiknya, apalagi masalah berat badan setelah melahirkan. Berubahnya bentuk dan ukuran payudara, belum lagi muka yang terlihat lebih kusam.
Ketika menjadi Ibu, ternyata kita tidak hanya perlu belajar untuk merawat anak saja, tapi juga merawat diri sendiri sebagai seorang ibu. Tidak perlu waktu berlama-lama. Tidak perlu juga hal-hal mewah dan mahal untuk melakukannya. Cukup dimulai dengan berdamai pada diri sendiri, perawatan diri bisa dimulai dengan sederhana.
Tips Perawatan Diri Seorang Ibu
Berapa waktu yang diperlukan seorang ibu untuk melakukan perawatan diri? Tentunya disesuaikan dengan keadaaan. Berkerjasama dengan pasangan untuk mendapatkan waktu berkualitas bagi diri sendiri juga tidak salah. Kita bisa bergantian dengan si Ayah untuk menemani anak-anak.
Lalu, jika memang mendapatkan waktu untuk perawatan diri, perawatan diri seperti apa yang ingin Ibu lakukan? 3 pilihan perawatan diri ini bisa dilakukan dengan sederhana, di rumah saja. Bahkan beberapa tidak membutuhkan banyak waktu.
Me Time
Dulu, aku selalu gengsi untuk meminta pertolongan pada pasangan soal anak dan rumah tangga. Yang aku mau, pasangan melihat diriku kuat dan sanggup mengerjakan semuanya. Padahal aku tidak sanggup pada kenyataannya.
Akibatnya, aku merasa sangat lelah. Pikiranku selalu negatif dan mood jadi tidak baik. Rasanya ingin marah, nangis, dan segala hal negatif yang terasa. Sering sekali, pergi tidur di malam hari dengan rasa lelah yang teramat sangat dan emosi tidak menentu. Alhasil, bangun pagi pun tidak fresh.
Menyedihkannya, perasaan jelek itu terus berulang berhari-hari. Dan aku sendiri tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Sampai akhirnya, aku membuka komunikasi dengan pasangan mengenai apa yang sebenarnya aku rasakan. Bersyukur sekali, pasanganku sangat mengerti dan menawarkan waktu me time untuk menenangkan jiwa dan raga. Kini, me time sudah rutin aku dapatkan. Tidak lama, hanya beberapa jam saja sehari setelah semua tanggung jawabku selesai.
Untuk mengurangi kelelahan, beberapa pekerjaan rumah tangga yang memang sudah tidak dapat di handle sendiri, tidak ada salahnya menggunakan jasa bantuan orang luar.
Waktu me time bisa digunakan untuk mengerjakan apa yang kita senangi. Atau sesekali keluar sendiri, hanya untuk menikmati suasana di sekitar lingkungan rumah sendiri. Bisa saja merencanakan pertemuan dengan teman-teman tanpa si kecil.
Perawatan Diri Seorang Ibu, Jangan Lupa Olahraga Rutin
Olahraga ternyata dapat mengurangi depresi ya. Pilihan ini dapat dilakukan di rumah atau luar rumah. Bisa juga mengajak si kecil olahraga bersama jika sudah mampu.
Tidak perlu olahraga berat hanya untuk sekedar me-rileks-kan tubuh dan pikiran. Jalan kaki santai di sekitar rumah juga sudah mampu menjaga kekuatan tubuh kita untuk kembali beraktifitas di dalam rumah.
Aku mulai suka olahraga semenjak jadi ibu. Menikmati setiap gerakan ringan dan keringat yang keluar membasahi seluruh tubuh. Rasanya jadi lebih segar, dan merasa lebih awet mudah, hihi..
Skincare
Perawatan diri juga harus memperhatikan penampilan kita. Penampilan yang terawat tentu lebih enak dipandang oleh pasangan. Kita sendiri juga jadi lebih percaya diri untuk memandang diri kita. Meski hanya di rumah saja, paling tidak kita menghargai dan mencintai diri dengan melakukan perawatan diri.
Tidak perlu biaya yang mahal, penggunaan skincare dari bahan-bahan alami dapat dilakukan secara rutin untuk menjaga kulit wajah dan tubuh. Jika ada budget lebih, mungkin bisa membeli produk skincare yang cocok dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
Aku sangat menikmati kegiatan skincare, karena merasakan tubuhku jadi berharga kembali setelah letih kerja keras menghadapi semua hal setiap harinya. Skincare dapat dilakukan rutin dengan waktu yang tidak perlu berlebihan.
Perawatan diri ternyata penting dilakukan apalagi setelah menjadi ibu. Membuat ibu bahagia tentu saja akan membahagiakan seluruh isi rumah. Jadi, bukan menjadi masalah, jika ibu meminta waktu sebentar untuk bersantai dan melihat dirinya sendiri.
Memenuhi kebutuhan diri setelah menjadi ibu, bukan berarti egois. Semua tetap menjadi prioritas, setelah pasangan dan anak. Jadi, perawatan diri seorang ibu itu memang jangan dilupakan, ya!
Ditulis oleh Januar Atiqoh, VIPP Member theAsianparent ID