Seorang perawat positif Corona meninggal dunia pada Senin (18/05), di mana saat meninggal, ia sedang mengandung 4 bulan. Sebelumnya, sempat beredar video di media sosial, jika perawat bernama Ari Puspita Sari itu tengah terbaring kritis di rumah sakit.
Ari Puspita meninggal saat menjalani perawatan di RSAL Dr Ramelan pada pukul 10.50 waktu setempat. Ia merupakan seorang perawat yang bertugas di Rumah Sakit Royal Surabaya.
Mengutip dari Detik.com, juru bicara Rumah Sakit Royal Surabaya, dr Dewa Nyoman Sutanaya membenarkan kabar tersebut. “Iya meninggal pukul 10.50 WIB,” pungkasnya.
“Tadi perwakilan kami langsung ke RSAL dan melihat rekan kami dibawa masuk lift untuk proses dimandikan dan selanjutkan dimakamkan pihak sana (RSAL),” tambah Dewa.
Artikel terkait : Ciri-ciri awal infeksi virus corona pada ibu hamil, Bunda wajib tahu!
Perawat positif Corona meninggal, tengah hamil 4 bulan
Ari Puspita diketahui sakit sejak satu minggu lalu. Saat itu, ia mulai merasakan gejala COVID-19.
“Beliaunya tidak dirawat di ruang isolasi, tapi kita sendirikan. Sudah ada protokol seperti itu,” tambah Dewa menjelaskan.
Dewa mengatakan mendiang sempat dirawat di RS Royal selama 4 hari. Kemudian, dirujuk ke rumah sakit angkatan laut rujukan RSAL Dr Ramelan selama 2 hari.
Akan tetapi, ia belum mengetahui dengan pasti apakah Ari Puspita benar-benar positif COVID-19 atau tidak. Ia menyebut perawat Ari Puspita bukan bagian dari tim medis yang menangani pasein COVID-19.
Artikel terkait : Sedang hamil, 2 petugas kesehatan terinfeksi corona, apa pengaruhnya bagi janin?
Ia menjelaskan bahwa dalam aturan tim medis penanganan COVID-19, yang sedang hamil tidak diperbolehkan terlibat dalam tim penanganan COVID-19. Sebab, Ibu hamil berisiko terhadap penularan penyakit.
“Bukan (yang ikut merawat pasien COVID-19). Perawat yang di luar tim (penanganan) Corona. Kalau tim Corona nggak boleh hamil,” jelas Dewa.
Perawat positif Corona meninggal
Ia menduga perawat tersebut bisa saja terpapar dari rumah ataupun dari risiko pekerjaan. Untuk tracing alias pelacakan sumber tertularnya, pelacakan lebih lanjut menurut Dewa ialah porsi dinas kesehatan.
Sementara itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat atau pasien harus jujur dengan penyakitnya kepada tim medis, khususnya yang menderita gejala klinis COVID-19.
Sebab kata Dewa, level penggunaan APD dibedakan pada masing-masing tugas tenaga kesehatan. Pasien yang tidak jujur tentang penyakitnya sangat membahayakan kondisi tenaga kesehatan.
Sebelum meninggalnya, beredar video mendiang perawat Ari Puspita Sari tengah terbaring kritis di atas ranjang rumah sakit. Ari dipakaikan respirator alat bantu napas, didampingi oleh petugas khusus memakai alat pelindung diri.
Meninggalnya perawat Ari Puspita menambah deretan panjang nama tenaga medis di Indonesia yang meninggal karena Virus Corona.
Perawat positif Corona meninggal sedang hamil, apa saja ciri-ciri infeksi COVID-19 pada ibu hamil?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam situs resminya menjelaskan gejala infeksi virus Covid-19 pada ibu hamil sama dengan yang lainnya. Dalam analisisis terhadap 147 ibu hamil, sebanyak 8% mengalami gejala yang berat, dan 1 persen dalam kondisi kritis.
Ibu hamil perlu waspada akan infeksi virus corona. Dr. Darrell Fernando, SpOG melalui akun Instagram pribadinya menjelaskan ciri awal corona pada Ibu hamil sebagai berikut:
- Demam (78%)
- Batuk (44%)
- Nyeri otot (33%)
- Rasa lemas menyeluruh (22%)
- Sesak napas (11%)
- Sakit tenggorokan (22%)
Riwayat berpergian ke daerah terdampak Covid-19, dan kontak langsung dengan orang yang telah terinfeksi COVID-19 juga memperbesar risiko infeksi COVID-19 pada Ibu hamil.
Pencegahan penularan COVID-19 pada Ibu hamil
Hal berikut ini dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona pada siapa saja, terutama Ibu hamil.
- Ibu hamil sedapat mungkin menghindari kontak dengan orang sakit.
- Batuk dan bersin dengan benar, lap menggunakan tisu dan buang segera tisu.
- Membersihkan barang pribadi maupun permukaan-permukaan yang kerap dipakai banyak orang seperti gagang pintu.
- Cuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik setelah bersin atau batuk.
- Jika tidak tersedia air dan sabun, cuci tangan dengan hand sanitizer yang mengandung alcohol minimal 60%
- Bila ada anggota keluarga yang sakit, isolasi di ruangan terpisah dari anggota keluarga yang sehat.
- Tidak berpergian ke daerah yang positif memiliki kasus COVID-19.
Demikian informasi tentang perawat yang meninggal terinfeksi Virus Corona. Kami turut berduka cita.