Fakta tentang obat penyubur kandungan yang perlu Bunda ketahui

Seberapa efektif obat penyubur kandungan untuk meningkatkan peluang kehamilan? Adakah efek sampingnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Apakah Bunda sedang merencanakan untuk hamil? Dan disarankan dokter OB/GYN untuk mengonsumsi obat penyubur kandungan?

Buat orang yang sudah mengenal saya dengan baik, tentu sudah mengetahui saya sudah cukup lama merindukan untuk memiliki anak ke-2. Bahkan beberapa waktu lalu saat kontrol ke dokter kandungan, beliau telah memberikan saya resep obat penyubur kandungan. 

Tapi, seperti yang kita ketahui, harapan sering kali tidak berbanding lurus dengan kenyataan. Sampai saat ini, saya pun belum dipercaya untuk hamil (lagi). 

Obat penyubur kandungan, solusi masalah kesuburan?

Terkait dengan hal ini, saya jadi ingat dengan pembasan dr. Boy Abidin SpOg dan Dr. dr. Hendy Hendarto SpOG (K), terkait dengan fertilitas dan obat penyubur kandungan yang saya lihat di YouTube Channel dr. Boy Abidin. 

dr. Hendy sebagai Ketua Himpunan Fertilitas Indonesia menjelaskan bahwa kondisi fertilitas di Indonesia memang perlu diperhatikan. Menurutnya saat ini 10  sampai 20% pasangan suami istri di Indonesia mengalami kesulitan punya anak. Sementara WHO menyebutkan, bahwa tidak memiliki anak sebenarnya merupakan sebuah penyakit

“Jika dilihat dari pola hidup dan budaya yang dulu sering kali tidak terbuka dengan masalah kesuburan, saat ini kondisi masyarakat memang lebih terbuka sehingga banyak yang datang ke klinik fertilitas. Karena lebih terbuka, memang  angkanya meningkat. Lagi pula,  dari sisi perempuan saat ini ingin aktif dan berkarier, maka banyak menunda untuk punya anak,” tanda dr. Hendy.

Padahal, seperti yang dikatakan dr. Hendy semakin bertambahnya usia, semakin menurun pula tingkat kesuburannya. Hal inilah yg menyebabkan perempuan jadi lebih susah hamil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Usia ideal perempuan untuk punya anak sebenarnya usia 20 hingga 35 tahun. Maka, bagi perempuan yang belum hamil, diberikan obat penyubur kandungan,” tegas dr. Hendy  lagi.

Apakah konsumsi obat penyubur kandungan memiliki efek samping?

Saat merencanakan untuk program kehamilan anak ke-2, saya memang sempat khawatir jika diberikan obat penyubur kandungan, ada efek samping yang bisa saya terima.

Bukan apa-apa, salah satu teman baik yang telah lebih dulu melakukan program kehamilan mengeluhkan bahwa setelah mengonsumsi obat penyubur kandungan, berat badannya meningkat drastis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oleh karena itu, saya pun mencoba mencari informasi beberapa fakta yang terkait dengan penggunakan obat penyubur kehamilan. Benarkah membuat berat badan meningkat?

dr. Hendy  tidak menampik bahwa ada beberapa perempuan yang diberikan obat penyubur mengaku khawatir jadi gemuk. Padahal menurut riset membuktikan bahwa obat penyubur kehamilan tidak membuat perempuan jadi gemuk. Data ini dihitung dari angka statistik yang memperlihatkan angka yang tidak bermakna.

“Tapi memang, dengan obat penyubur maka sel telur akan dipicu untuk lebih subur, matang kemudian ovulasi. Biasanya dibutuhkan dosis yang tinggi untuk mematangkan telur lebih dr satu, sehingga estrogen juga akan lebih meningkat. Beberapa teori menyebutkan bahwa saat tingkat estrogen lebih tinggi bisa membuat cairan menumpuk, sehingga perempuan merasa lebih gemuk.”

“Padahal tidak begitu, bila dilihat lebih detail, setelah pengobatan selesai akan jadi normal, karena dokter pun akan memberikan obat sesuai dengan dosis yang diperlukan,” tegas dr. Hendy.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, dr. Boy Abidin SpOG juga menambahkan bahwa faktor kegemukan justru bisa dipengaruhi dengan pola makan yang tidak sehat, dan jarang olahraga.

Bagaimana dengan pandangan yang mengatakan obat penyubur kehamilan bisa memicu masa menapause? 

“Sebenarnya obat yang yang diberikan sudah sesuai dengan kondisi sel telur saat itu. Secara keseluruhan dalam perjalanannya, pertumbuhan sel telur itu akan berjalan secara normal jadi tidak memengaruhi jumlah sel telur.”

“Misalnya begini, pada siklus saat itu katakanlah ada sel telur 1 sampai 10, saat normal kan cuma satu, maka saat diprogram lebih dari satu diambil dari 1-20 itu. Jadi tidak berubah dan tidak membuat sel telur habis sehingga membuat perempuan cepat mengalami menapouse,” pungkasnya.

*** 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semoga bermanfaat.

 

 

Baca juga: 

Khasiat Madu Penyubur Kandungan, Fakta atau Mitos?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan