Siapa yang menyangka jika kondisi sepsis yang sangat membahayakan bisa dipicu oleh tindakan yang begitu sederhana dan tak disangka-sangka. Penyebab sepsis yang dialami bocah perempuan ini juga masih mengejutkan sang ibu.
Sebagai orangtua, kesehatan anak tentu menjadi salah satu prioritas penting yang selalu diperhatikan dan diutamakan.
Parents tentu setuju dengan hal ini bukan?
Tak mengherankan jika pada akhirnya semua orangtua akan selalu memerhatikan kondisi tubuh anaknya. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, layaknya lebam atau luka, tentu akan segera diperhatikan.
Hal ini tentu saja berlaku untuk seluruh anggota tubuh anak. Namun tidak bisa dipungkiri, area kaki terkadang luput dari perhatian. Terutama sisi atau bagian telapak kaki.
Misalnya, ketika di kecil mengalami lecet pada kaki lantaran menggunakan sepatu yang tidak nyaman.
Atau, bisa juga dikarenakan aktivitas fisik anak, senang berlari ke sana kemari namun tidak menggunakan alas kaki yang nyaman. Luka lecet tentu saja bisa menjadi salah satu risiko yang bisa didapatkan.
Biasanya, luka-luka kecil ini memang tidak terlalu diperhatikan. Dianggap luka sepele karena memang bisa cepat sembuh. Namun, tahukah Parents, bahwa sebenarnya luka sekecil apapun bisa saja sangat berisiko bahkan hingga mengancam jiwa?
Baru-baru ini, seorang ibu membagikan kisah pilu yang seharusnya bisa dijadikan pelajaran penting bagi seluruh orangtua. Ia menceritakan awal mula penyebab sepsis yang diderita oleh putri kecilnya.
Penyebab sepsis – Ketika membeli sepatu baru berubah menjadi mimpi buruk
Siapa yang menyangka, jika pengalaman ini dimulai ketika anak ingin membeli sepatu baru. Hal yang seharusnya sangat membahagiakan tiba-tiba saja berubah menjadi mimpi buruk bagi Jodie Thomas dan putrinya Sienna Rasul.
Sang putri, Sienna yang berusia empat tahun tiba-tiba saja jatuh sakit hanya satu hari setelah ia mencoba sepatu barunya. Menurut Jodie, gadis kecilnya ketika itu mulai menangis kesakitan dan mengalami demam tinggi.
Kondisi ini pun pada akhirnya mengharuskan Sienna dirawat di rumah sakit. Siapa yang menyangka bahwa kala itu dokter mendiagnosis bahwa sang putri mengalami sepsis.
Dijelaskan oleh dr. Meta Hanindita SpA sebenarnya sepsis adalah SIRS + Infeksi. SIRS atau Systemic Inflammatory Response Syndrome, yaitu respon inflamasi sistemik.
Pada saat terjadi infeksi, tubuh kita akan menghasilkan berbagai senyawa kimia untuk melawan infeksi tersebut. Senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan ini akan mencetuskan suatu respon peradangan yang mengakibatkan serangkaian perubahan pada fungsi tubuh, sehingga terjadilah kerusakan berbagai sistem organ.
Penting untuk dipahami bahwa infeksi yang menyertai sepsis bisa berasal dari macam-macam. Misalnya pneumonia, infeksi saluran kencing, diare, campak, malaria, meningitis, serta infeksi lainnya seperti infeksi pada telinga ataupun infeksi karena luka terbuka.
Apa penyebab sepsis yang diderita oleh Sienna?
Jodie merinci peristiwa yang yang dialami oleh putri tercintanya lewat postingan di Facebook.
Postingan tersebut mengingatkan para orangtua lain tentang kemungkinan risiko mendapatkan penyakit sepsis. Segala kemungkinan yang jadi penyebab sepsis. Salah satunya adalah ketika anak-anak mencoba sepatu baru tanpa menggunakan kaus kaki.
Para dokter yang merawat putrinya semula ingin melakukan tindakan operasi, mereka akhirnya mereka memutuskan untuk fokus menghilangkan cairan infeksi dari lecet yang dialami kaki gadis kecil.
Menoleh ke belakang, Jodie berpikir bahwa putrinya mendapatkan infeksi mematikan lantaran mencoba sepatu baru tanpa mengenakan kaus kaki.
“Sepatu yang dia sukai telah dicoba oleh gadis kecil lainnya, dan begitulah cara Sienna mendapatkan infeksi,” tutur Jodie.
Para profesional medis pun setuju. Mereka percaya bahwa Sienna bisa tanpa sadar mengalami luka seperti luka terbuka di kakinya kakinya sebelum mencoba sepatu baru. Cedera itu bisa menyebabkan bakteri berbahaya masuk ke tubuhnya, menyebabkan infeksi yang mengancam nyawa, yaitu sepsis.
Kami di theAsianparent berterima kasih kepada ibu ini karena membagikan pengalamannya, dan berharap Sienna cepat sembuh.
Luka pada kaki juga bisa infeksi jamur
Selain risiko lecet atau luka kecil lainnya, risiko lain yang bisa disebabkan anak tidak menggunakan kaos kaki tentu saja bisa memiliki konsekuensi lain.
College of Podiatry mengingatkan bahwa orang-orang yang tidak mengenakan kaus kaki saat berjalan memiliki peningkatan risiko masalah jamur dan infeksi.
Emma Stevenson, ahli penyakit kaki dari College Podiatry, menjelaskan alasannya. Dia mengatakan bahwa saat kaki bergerak dan berkeringat, maka akan kaki akan terasa lembab. Akibatnya, rentan terhadap infeksi jamur.
Sirkulasi udara juga bisa menjadi masalah besar. Dr Stevenson menjelaskan bahwa “Jika kaki tidak ‘bernapas’ maka terjadi kelembaban, panas dan bakteri semuanya akan terperangkap di dalam sepatu.”
Dia menambahkan, “Demikian juga, sepatu yang bisa dilepas menyebabkan jari-jari kaki mencakar untuk menjaga sepatu di kaki dan juga dapat menyebabkan gesekan yang meningkat di bagian belakang kaki di mana kaki tergelincir masuk dan keluar dari sepatu.”
Tentu saja, kita tahu bahwa hidup di iklim tropis, memakai kaos kaki dengan sepatu tidak selalu praktis atau nyaman. Tetapi setidaknya, selipkan sepasang kaus kaki katun yang nyaman untuk melindungi kaki anak. Terlebih lagi jika ia sedang berlari atau berolahraga.
Selain itu, pastikan juga jika anak mengenakan kaos kaki jika akan membeli sepatu. Dalam segala hal, bukankah cara terbaik adalah mencegah dari pada mengobati?
Disadur dari artikel Kevin Wijaya Oey, theAsianparent Singapura
Baca juga:
Bayinya meninggal karena sepsis, ibu ini menggugat rumah sakit