5 Penyebab Proses Melahirkan Lama dan Perlu Operasi Agar Selamat, Wajib Tahu!

Proses melahirkan bisa terjadi selama berjam-jam, bahkan berhari-hari hingga akhirnya memerlukan tindakan operasi. Kenali penyebab melahirkan lama berikut ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam proses persalinan, dinding serviks akan menipis dan mulai membuka untuk memberi jalan bayi lahir. Namun, bila bayi tidak lahir setelah 20 jam ibu mengalami kontraksi, tandanya ia mengalami persalinan yang lama. Penyebab melahirkan lama bisa terjadi karena berbagai hal.

Beberapa pakar kesehatan menyebut, bila kontraksi persalinan berjalan lebih dari 18 jam atau bahkan lebih dari 24 jam, maka itu sudah dikategorikan sebagai proses persalinan yang lamban. Ibu bisa merasa kelelahan secara fisik dan emosional, namun biasanya jarang memicu komplikasi.

Penyebab Melahirkan Lama yang Wajib Diketahui Ibu Hamil

Beberapa penyebab melahirkan lama ialah ukuran bayi yang terlalu besar hingga tidak bisa melewati jalan lahir, posisi bayi yang tidak normal, kanal lahir yang terlalu kecil, hingga kontraksi yang terlalu lemah.

Hal-hal di atas kadang memicu komplikasi yang membuat dokter harus melakukan bedah operasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Berikut adalah penyebab melahirkan lama yang wajib diketahui.

1. Pembukaan yang lamban

Pada kebanyakan orang, proses persalinan terjadi diawali dengan kontraksi yang sedang, hingga intensitas tinggi seiring berjalannya waktu. Jarak antara satu kontraksi dengan kontraksi berikutnya lama-lama akan semakin pendek, dan durasi kontraksi pun akan semakin panjang.

Setiap kehamilan dan persalinan berbeda, ada yang mengalami pembukaan dulu sebelum merasakan kontraksi, ada pula yang tidak mengalami pembukaan sama sekali walaupun sudah kontraksi. Tidak ada yang bisa memprediksi dengan tepat soal kelahiran.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ada ibu yang mengalami satu pembukaan setiap jam, ada pula yang pembukaannya lama, sehingga harus menunggu berjam-jam, bahkan berhari-hari. Apalagi jika si ibu pernah menjalani operasi bedah serviks, yang menyebabkan ada jaringan parut, dan membuat pembukaan menjadi sulit.

Biasanya petugas medis akan memberi bantuan dengan rangsangan di bagian puting, membuat ibu rileks, dan memberikan makanan serta cairan agar stamina ibu tetap terjaga dan pembukaan bisa terus berjalan lancar. Beberapa dokter juga mungkin akan memberi obat yang berfungsi untuk merangsang terjadinya kontraksi.

Artikel terkait: Apakah bayi sungsang harus dilahirkan secara caesar? Ini jawaban dokter kandungan

2. Hormon persalinan terganggu akibat kondisi emosi ibu

Persalinan yang lama bisa membuat ibu kelelahan secara fisik dan emosional. Bila ibu mengalami stres, hal ini bisa membuat proses melahirkan menjadi lebih lama karena hormon oksitoksin atau hormon kebahagiaan kurang diproduksi. Hormon ini berfungsi membantu rahim berkontraksi dan membuka serviks agar bisa mendorong bayi keluar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kecemasan akan proses persalinan, serta kondisi dan lingkungan tempat ibu bersalin banyak menyumbang stres di dalam diri ibu yang akan melahirkan. Sehingga tubuhnya gagal memproduksi oksitoksin untuk membantu mempercepat persalinan.

Oleh sebab itulah, sangat penting bagi ibu yang sedang melahirkan agar tetap rileks dan tenang. Ibu yang melahirkan di tempat ia merasa aman dan nyaman, akan menjalani persalinan yang lebih mudah dan lancar, karena hormon oksitoksinnya bekerja dengan baik.

3. Posisi bayi

Posisi bayi yang siap lahir ialah kepala di bawah, dengan punggung berada di sisi kiri pusar ibu. Namun jika dia tidak berada dalam posisi ini, proses persalinan bisa terjadi lebih lama. Hal yang sama juga terjadi ketika posisi bayi sungsang, sehingga menyulitkan proses melahirkan.

4. Bentuk panggul ibu

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bentuk panggul yang terlalu sempit menjadi penyebab melahirkan lama, sehingga persalinan normal atau vaginal tidak mungkin dilakukan hingga harus caesar. Berikut adalah beberapa bentuk panggul.

  • Platipeloid. Rongga panggul berbentuk oval, dengan diameter pipih dari dena ke belakang. Hal ini menyebabkan posisi kepala bayi melintang, sehingga membuat persalinan vaginal menjadi sulit dan lama.
  • Android. Rongga panggul berukuran kecil, berbentuk menyerupai simbol hati, Lengkungan pubik yang sempit membuat persalinan vaginal menjadi sulit dan lama.
  • Antropoid. Rongga dalam panggul berbentuk oval, jarak antara sisi depan dan belakang lebih lebar dari sisi kanan dan kirim. Bagian dinding samping panggul sejajar degan bagian belakang cukup luas untuk menampung bayi.
  • Ginekoid. Rongga dalam panggul berbentuk oval, jarak sisi kanan dan kiri lebih lebar dibanding jarak depan dan belakang. Lengkungan pubik juga cukup besar. Sehingga memudahkan persalinan.

5. Bayi kembar

Sebuah penelitian yang dipublikasikan secara online tahun 2013 lalu, menyebut bahwa salah satu penyebab melahirkan lama ialah ketika si ibu memiliki anak kembar. Rentang proses persalinan normal pada bayi kembar cenderung lebih lama daripada ibu yang hanya melahirkan satu bayi.

Banyak petugas medis yang menggunakan pola waktu serupa pada persalinan bayi kembar dan persalinan satu bayi, sehingga sering beranggapan bahwa persalinannya terhenti atau bahkan gagal. Padahal, tahapan pertama dalam persalinan bayi kembar berjalan lebih lamban adalah hal yang normal.

Meski belum diketahui mengapa proses persalinan berjalan lebih lama saat melahirkan bayi kembar, namun para ilmuwan berteori bahwa hal ini disebabkan karena rahim lebih mengembang akibat kehadiran dua bayi. Sehingga kontraksinya menjadi kurang efektif dalam membantu proses pembukaan jalan lahir.

Risiko Melahirkan Lama yang Harus Diwaspadai

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Proses melahirkan yang lama akan meningkatkan kemungkinan adanya operasi caesar untuk menyelamatkan bayi dan ibu. Karena persalinan yang lambat bisa mengakibatkan kondisi bayi menurun. Dan itu sangat berbahaya bagi bayi.

Di antara bahaya yang bisa dialami bayi akibat proses persalinan yang terlalu lama ialah:

  • Tingkat oksigen rendah untuk bayi
  • Ritme detak jantung yang tidak normal pada bayi
  • Cairan ketuban menjadi tidak normal
  • infeksi rahim
  • Stres pada bayi karena tak kunjung keluar

Bila hal-hal di atas terjadi, Bunda butuh menjalani bedah caesar untuk menyelamatkan bayi. Apalagi jika bayi yang Anda kandung adalah kembar. Kebanyakan persalinan bayi kembar dilakukan lewat operasi caesar, bahkan 90% kelahiran bayi kembar tiga dilakukan lewat prosedur bedah ini.

Biasanya hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi persalinan yang lebih serius, karena operasi caesar dianggap lebih aman daripada memaksakan melahirkan normal sedangkan kondisi ibu dan bayi sudah kritis.

Artikel Terkait : Melebar hingga 10 cm, ternyata begini kondisi vagina saat pembukaan persalinan

****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bunda sendiri, berapa lama waktu yang dijalani saat melahirkan buah hati dulu? Share di kolom komentar ya Bunda!

Sumber referensi: Belly Belly, WebMD, American Pregnancy

Baca juga:

id.theasianparent.com/perdarahan-pasca-persalinan-caesar

id.theasianparent.com/perdarahan-pasca-persalinan

id.theasianparent.com/pembukaan-saat-melahirkan/

Penulis

Fitriyani