Apa Penyebab Bayi Kuning?
Terkadang bayi baru lahir memiliki kulit dan mata yang kuning. Apa penyebab bayi kuning dan bagaimana cara merawatnya?
Tanya:
Bayiku baru lahir, kulit dan matanya kuning. Apa penyebab bayi kuning?
Jawab:
1. Pecahnya sel darah bayi
Penyebab bayi kuning atau dikenal dengan istilah jaundice adalah karena perpecahan berlebihan pada sel darah bayi.
Pecahnya sel darah dapat terjadi karena beberapa hal. Misalnya, karena ketidak sesuaian golongan darah ibu dan anaknya. Bila ibu bergolongan darah O, sedangkan anak bergolongan darah A atau B, secara alami tubuh ibu memiliki antibodi yang menyerang sel darah si bayi.
Penyebab lainnya adalah karena perbedaan rhesus darah. Bila si ibu dengan rhesus negatif sebelumnya pernah melahirkan bayi dengan rhesus positif, tubuhnya memiliki antibodi yang menyerang sel darah si bayi yang memiliki rhesus negatif.
Penyebab bayi kuning lainnya adalah bila bayi kekurangan enzim Glucose 6 Phosphate Dehydrogenase (G6PD). Kurangnya enzim ini membuat tubuhnya mempertahankan umur sel darah dan dan sel-sel ini pecah bila terekspos obat tertentu, kapur barus, serta kacang fava.
2. Pendarahan di kepala
Penyebab bayi kuning lainnya adalah pendarahan di bawah kulit, misalnya bila terjadi cephalohematoma (pedarahan di bawah kulit kepala yang menyebabkan kepala bayi bengkak)
3. Pengeluaran bilirubin yang terlambat
Bayi juga dapat menjadi kuning bila bilirubin tidak dikeluarkan oleh tubuh, misalnya karena meconium terlambat dikeluarkan atau bayi kurang mendapatkan asupan ASI.
Treatment untuk bayi kuning
Bayi kuning pertama kali dapat diketahui lewat warna kulit. Namun, tetap penting untuk mengukur kadar bilirubin dalam darah bayi Anda. Tingkat bilirubin bisa menunjukkan seberapa parah penyakit kuning bayi dan akan menentukan pengobatan yang harus dijalani.
Mayo Clinic merangkum, tes untuk mendeteksi penyakit kuning dan mengukur bilirubin meliputi:
1. Pemeriksaan fisik
2. Tes laboratorium terhadap sampel darah bayi Anda
3. Tes kulit dengan alat yang disebut bilirubinometer transkutan, mengukur pantulan cahaya khusus yang menyinari kulit
4. Dokter kadang juga meminta tes darah tambahan atau tes urine jika ada bukti penyakit kuning bayi disebabkan gangguan atau kelainan.
Pengobatan
Kuning pada bayi biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua atau tiga minggu. Untuk penyakit kuning sedang atau berat, bayi mungkin perlu tinggal lebih lama di kamar bayi atau dirawat kembali ke rumah sakit.
Perawatan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi Anda mungkin termasuk:
1. Terapi cahaya
Bayi Anda mungkin ditempatkan di bawah lampu khusus yang memancarkan cahaya dalam spektrum biru-hijau. Cahaya mengubah bentuk dan struktur molekul bilirubin sedemikian rupa sehingga mereka dapat diekskresikan dalam urine dan feses.
Selama perawatan, bayi Anda hanya akan memakai popok dan pelindung mata. Terapi cahaya dapat dilengkapi dengan penggunaan pad atau kasur yang memancarkan cahaya.
2. Imunoglobulin intravena (IVIg)
Penyakit kuning mungkin terkait dengan perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi. Kondisi ini menghasilkan bayi yang membawa antibodi dari ibu yang berkontribusi pada kerusakan sel darah merah bayi. Transfusi imunoglobulin intravena – protein darah yang dapat mengurangi kadar antibodi – dapat menurunkan kuning dan mengurangi perlunya transfusi
3. Transfusi darah
Jika penyakit kuning yang parah tidak kunjung menghilang dengan perawatan di atas, bayi mungkin memerlukan transfusi darah. Ini melibatkan pengambilan darah dalam jumlah kecil secara berulang-ulang dan menggantinya dengan darah donor, sehingga mengencerkan bilirubin dan antibodi ibu. Prosedur ini akan dilakukan di unit perawatan intensif bayi baru lahir.
Pengobatan di rumah
Ketika penyakit kuning bayi tidak parah, dokter dapat merekomendasikan perawatan di rumah untuk menurunkan kadar bilirubin. Bicaralah dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah tentang seberapa banyak atau seberapa sering bayi harus menyusu untuk mengurangi penyakit kuning. Langkah-langkah berikut dapat mengurangi penyakit kuning:
1. Sering disusui
Memberi susu lebih sering akan memberi bayi Anda lebih banyak makan dan menyebabkan lebih banyak buang air besar, sehingga meningkatkan jumlah bilirubin yang dihilangkan lewat feses bayi Anda.
2. Pemberian suplemen
Jika bayi Anda mengalami kesulitan menyusu, kehilangan berat badan, atau mengalami dehidrasi, dokter mungkin menyarankan untuk memberikan susu formula atau suplemen. Dalam beberapa kasus, dokter bisa merekomendasikan susu formula saja selama beberapa hari dan kemudian kembali menyusu kepada Bunda.
Baca juga apa itu meconium di : Normalkan Warna Kotoran Bayi Anda?
Pertanyaan tentang penyebab bayi kuning ini dijawab oleh
Dr Lee Le Ye, Associate Consultant, Bagian Neonatology, National University Hospital, Singapore
Baca juga: 4 Gejala pada Bayi Baru Lahir yang Tak Perlu Bikin Anda Panik