Memiliki anak dengan kepercayaan diri yang tinggi tidak bisa muncul dalam waktu instan. Layaknya pembelajaran karakter positif lainnya, diperlukan kesabaran dan pola asuh yang tepat agar anak bisa tumbuh sesuai harapan. Penyebab anak tidak percaya diri bisa berasal dari pola asuh orangtua dan banyak faktor lainnya.
Keinginan orangtua untuk terus belajar menjadi panutan yang berkualitas tak pelak akan menumbuhkan anak dengan pribadi percaya diri.
Penyebab anak tidak percaya diri
Menanamkan rasa percaya diri sejatinya harus dimulai sejak usia dini. Sebagai orangtua, Anda dapat mendorong buah hati untuk percaya diri dengan memberikan kepercayaan penuh akan apa yang dilakukan anak. Biarkan mereka mengeksplorasi diri dan yakin dengan kemampuannya sendiri.
Bunda bisa memulainya dengan kebiasaan harian yang sederhana. Biarkan anak Anda belajar mengikat tali sepatu sendiri, mengancingkan baju atau berinisiatif mengikuti lomba di sekolah. Dengan begini, anak akan merasa nyaman dan yakin bahwa mereka mampu melakukan segala sesuatunya sendiri. Ada beberapa faktor penyebab anak tidak percaya diri:
- Minimnya dukungan orangtua
- Terlalu banyak menerima kritik
- Pola asuh orangtua yang overprotektif
- Cenderung dijadikan bahan perbandingan dengan anak lain
- Ekspektasi orangtua yang tidak masuk akal
Penyebab anak tidak percaya diri muncul dari ekspektasi orangtua, lalu bagaimana memupuk kepercayaan diri anak-anak?
#1 Jadilah pemimpin
Kepercayaan diri merupakan hadiah terindah yang bisa diberikan orangtua untuk anak. Selain menjadi orangtua, sejatinya Anda harus bisa menjadi panutan, teman dan konsultan untuk anak. Jadilah pemimpin yang membantu anak mengembangkan kemampuannya dan mengikis penyebab anak tidak percaya diri.
Dukunglah anak agar ia bisa terus berkembang dan mengasah kemampuannya. Ajarkan anak bahwa kita tidak bisa mendapatkan segala sesuatu secara instan, diperlukan usaha dan perjuangan. Dengan begini, anak mampu mengatur rasa gelisah dengan baik dan kepercayaan diri terbangun sejak dini.
#2 Fokuslah pada upaya anak
Tanpa sadar, kebanyakan orangtua berpikir kesempurnaan adalah segalanya. Orangtua kerap memarahi dan menyudutkan saat anak tidak berhasil meraih ranking di kelas atau menjuarai lomba cerdas cermat, yang mana hal ini membuat anak takut berkompetisi dan malu untuk mencoba.
Mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan anak dan tetap memberikan dukungan adalah hal penting untuk Parents lakukan, kendati mereka gagal meraih sesuatu. Carl Pickhardt, psikolog ternama sekaligus penulis 15 buku parenting menyebutkan, anak yang kurang percaya diri akan cenderung ragu mencoba hal baru yang menantang karena memendam rasa takut akan mengecewakan kita.
“Pola asuh orangtua yang dipenuhi kritik akan mengurangi nilai kepercayaan diri anak Anda secara keseluruhan, anak menjadi tak termotivasi,” ungkapnya.
#3 Biarkan si kecil mengambil keputusan
Seiring tumbuh kembangnya, anak akan memiliki preferensi sendiri akan hal yang disukainya. Cobalah untuk membiarkan anak mengambil keputusannya sendiri. Misalnya, biarkan anak memilih menu sarapannya sendiri hari itu: apakah ia menginginkan pasta atau roti dengan selai kacang.
Kebiasaan ini jika diterapkan sejak fase awal kehidupannya tak hanya membangun kepercayaan diri, anak pun akan terbiasa mengambil keputusan besar hingga ia dewasa kelak.
#4 Jangan hambat rasa ingin tahunya
Pernahkah Parents merasa lelah dengan si kecil yang bertanya banyak hal seolah tanpa henti? Jangan salah Bun, hal ini menjadi pertanda bagus dan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Dengan mempertanyakan banyak hal membantu perkembangan anak, selain itu memicu rasa ingin tahu anak yang tinggi.
Tak hanya untuk anak, keingintahuan anak akan mendorong orangtua untuk selalu mengasah wawasan. Dengan begitu, anak selalu bersemangat mempelajari hal baru dan cepat belajar.
#5 Biarkan ia menghadapi kesulitan
Parents, tak ada satupun orangtua yang ingin anak berada dalam kesulitan. Bahkan sebisa mungkin anak mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari orangtuanya. Namun, menjadi keharusan orangtua untuk berlaku ‘tega’ akan hal ini.
Pickhardt mengatakan, ketika sesekali anak dibiarkan menghadapi kesulitan maka ia akan menjadi sosok yang tangguh dan belajar bagaimana problem solving yang baik.
“Menjadi hal yang penting bagi Anda mengingatkan anak bahwa jalan menuju sukses tidak bisa diraih dengan mudah. Memberi bantuan terlalu banyak pada anak akan mengurangi kemampuannya berdiri sendiri,” pungkasnya.
Nah Parents, jangan ragu melakukan cara di atas ya agar si kecil tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter positif dan percaya diri.