Baru-baru ini, sebuah foto balita berusia 2 tahun dengan mata bulat dan besar menjadi viral di media sosial. Dia dijuluki sebagai Putri Disney, karena mata bulatnya dianggap cantik. Padahal, kondisi matanya yang seperti itu disebabkan penyakit yang menyerang mata, yakni sindrom Axenfeld Rieger.
Balita 2 tahun terkena penyakit yang menyerang mata
Gadis kecil ini bernama Mehlani Ramirez, usianya baru dua tahun. Bila dilihat sekilas, dia akan terlihat seperti balita pada umumnya. Namun, pastinya orang akan melihat bagaimana matanya yang bulat dan besar membuatnya terlihat seperti boneka.
Mehlani sering mendapat pujian karena memiliki mata bulat yang membuatnya terlihcat cantik. Sayangnya, mata Mehlani yang terlihat indah ini, disebabkan oleh kondisi yang sama sekali tidak indah. Ia menderita penyakit langka, yakni sindrom Axenfeld Rieger.
Kekhawatiran sang ibu
Karina, ibu Mehlani merasa khawatir anaknya akan menjadi korban bullying di sekolah karena matanya yang terlihat berbeda. Dalam sebuah unggahan foto di Twitter, sang ibu mengungkapkan kekhawatirannya.
Saya merasa gugup memikirkan saat Mehlani mulai masuk sekolah. Bagaimana jika anak lain berbuat jahat karena kondisi matanya? Dan dia jadi bahan tertawaan? Bagaimana jika dia mulai membenci matanya sendiri? Memikirkan hal ini membuatku ingin menangis. Dia anak yang kuat, manis dan sudah melewati banyak hal.
Si pejuang kecil yang tak kenal menyerah
Mata Mehlani mengalami tekanan dan kerusakan akibat beberapa bagian tubuhnya yang tumbuh secara tidak normal. Sehingga dia harus menjalani operasi untuk mengganti bagian tubuh tersebut dengan yang artifisial.
Untungnya, proses operasi berjaln lancar. Dan kondisi penglihatan Mehlani semakin membaik. Tapi Mehlani masih tetap harus menjalani pemeriksaan secara rutin untuk memantau kondisinya.
Apa itu Sindrom Axenfeld Rieger?
Sindrom Axenfeld Rieger (AR) adalah penyakit langka yang membuat pertumbuhan mata terganggu. Kondisi ini termasuk dalam penyakit genetik yang diwariskan orangtua. Ada 3 kategori penyakit yang dikarenakan sindrom AR, dengan penyebab yang berbeda. Pasien AR biasanya dirawat sesuai gejala yang timbul.
Semoga si kecil Mehlani selalu ceria dan kuat menjalani kehidupan hingga dewasa.