Apa yang Harus Dilakukan Jika Si Kecil Terinfeksi Hepatitis A?

Lakukan hal ini jika Si Kecil terinfeksi Hepatitis A!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sudah sebulan asisten rumah tangga (ART) Ibu Nana (35 tahun) pulang kampung, dan entah kapan akan kembali. Sejak ditinggal ART, Ibu Nana memutuskan untuk berlangganan katering. Hal ini lantaran ia merasa tidak sanggup memasak sendiri dan menyiapkan makanan untuk suami dan dua anaknya. Ia merasa sangat terbantu dengan adanya layanan katering ini. Selain cita rasanya sesuai dengan selera seluruh anggota keluarga, menu yang ditawarkan juga cukup bervariasi. Terlebih, ia juga bisa memesan menu khusus anak untuk Abi (6 tahun) dan Farah (4 tahun).

Sebulan setelah rutin memesan katering, Abi dan Farah tiba-tiba jatuh sakit. Di waktu yang hampir bersamaan, keduanya mengalami demam, muntah, kehilangan nafsu makan, dan kerap mengeluh sakit perut. Ketika dibawa ke dokter dan diperiksa darah, hasilnya menunjukkan Abi dan Farah terinfeksi virus hepatitis A. Sontak Ibu Nana syok. Ia bertanya-tanya, apakah anak-anak tertular virus hepatitis A dari makanan katering? Apa yang harus Ibu Nana lakukan?*

Mungkin Parents bertanya-tanya, apa itu penyakit hepatitis A? Apakah penyakit ini bisa dialami oleh anak-anak? Dan, apakah berbahaya bagi kesehatan si kecil?

Untuk mengetahui jawaban dari semua pertanyaan di atas, ada baiknya Parents harus mengetahui lebih dahulu apa itu penyakit dari virus hepatitis A. Hepatitis A adalah penyakit infeksi hati (liver) menular yang disebabkan oleh virus hepatitis A.1 Penularannya terjadi lewat kontak dengan tinja orang yang terinfeksi.2

Jadi, jika si kecil mengonsumsi makanan yang dibuat oleh orang yang terinfeksi virus hepatitis A dan orang tersebut tidak mencuci tangannya sebelum menyiapkan makanan, maka ada kemungkinan si kecil bisa terinfeksi virus hepatitis A juga.2

Apa Saja Gejala Si Kecil yang Terinfeksi Virus Hepatitis A?

Gejala hepatitis A bisa muncul mulai 2 hingga 6 minggu setelah si kecil terpapar virus.4 Gejala yang muncul biasanya berupa demam, muntah dan diare, kehilangan nafsu makan, urine lebih gelap dari biasanya, nyeri perut, dan bagian putih mata tampak kuning.1,4

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Satu hal yang perlu Parents ketahui, penyakit hepatitis A tergolong penyakit yang akut.5

Penanganan Penyakit Hepatitis A

Rasa mual yang terkadang muncul akibat hepatitis A juga bisa membuat si kecil kehilangan nafsu makan. Dan untuk memastikan ia mendapatkan nutrisi yang cukup, berikan si kecil lebih banyak makanan berkalori tinggi dan minum jus buah atau susu. Cairan juga akan membantu si kecil tetap terhidrasi jika ia mengalami muntah.

Penyakit hepatitis A yang tergolong akut biasanya dapat membaik dengan sendirinya setelah beberapa minggu.2 Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit ini. Namun, Parents bisa membantu si kecil meningkatkan daya tahan tubuhnya dengan mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.5

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pencegahan Hepatitis A

Kunci utama dari pencegahan hepatitis A adalah dengan menjaga kebersihan, yang bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:

  1. Cuci tangan menggunakan sabun secara rutin, setidaknya sebelum makan, sebelum mengolah/menghidangkan makanan, setelah buang air, setelah mengganti popok bayi dan sebelum menyusui bayi.5
  2. Mengolah makanan dengan benar, misalnya menjaga kebersihan, memasak makanan sampai matang, menggunakan air bersih, dan menggunakan bahan makanan segar.5
  3. Selalu cuci seluruh bahan makanan hingga bersih. Selain itu, hindari juga mengonsumsi makanan mentah, terlebih jika tidak yakin sumbernya.7
  4. Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Pasalnya, tempat tinggal dengan sanitasi yang buruk menjadikan risiko penyakit hepatitis A.7
  5. Vaksinasi hepatitis A. Perlu Parents ketahui, vaksin hepatitis A pada anak memiliki tingkat efektivitas yang tinggi, yaitu sekitar 85%, dan dapat bertahan selama 15-20 tahun.6

Perhatian:

Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GlaxoSmithKline Pharmaceuticals. Hanya sebagai informasi umum. Materi yang terkandung dalam artikel ini bukan merupakan saran medis. Konsultasikan langsung kepada dokter Anda untuk pertanyaan medis.

Referensi:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. CDC. Hepatitis A. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/pdfs/HepAGeneralFactSheet.pdf. Accessed in March 2021.
  2. NIH. Hepatitis (Viral). 2020. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/viral-hepatitis. Accessed in March 2021.
  3. NIH. Hepatitis A. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/viral-hepatitis/hepatitis-a. Accessed in March 2021.
  4. Kids Health. Hepatitis A. 2020. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/hepatitis-a.html. Accessed in March 2021.
  5. IDAI. Mengenal Hepatitis A pada Anak. 2015. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-hepatitis-a-pada-anak. Accessed in March 2021.
  6. WebMD. Hepatitis A (Hep A). 2021. Available from: https://www.webmd.com/hepatitis/digestive-diseases-hepatitis-a. Accessed in March 2021.
  7. Kemenkes. Cara Mencegah Hepatitis Dengan Simple. 2019. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/cara-mencegah-hepatitis-dengan-simple. Accessed in March 2021.

GSK Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor.
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164. Jakarta 12930
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
NP-ID-HAV-ADVR-210005 AD: 04/2021 ED: 04/2023

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

atikha