Sudah beberapa hari belakangan Melia (7 tahun) merasakan gejala seperti mau flu, yaitu mual, muntah, lemas, demam, dan nyeri kepala. Ibu dari Melia mengatasinya dengan meminumkan obat pereda sakit kepala, serta membalurkan minyak kayu putih ke perut untuk meredakan mual. Melia merasa penyakitnya tidak berbahaya, Ia pun tetap beraktivitas seperti biasa. Pagi-pagi Melia ingin sarapan, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas seperti biasa.
Selang satu minggu kemudian, Ibu dari Melia, menyadari kalau bagian putih di bola mata sang anak menjadi kekuningan. Ibu dari Melia curiga kalau penyakit anaknya bukan sekadar flu biasa. Ia pun langsung membawa anaknya ke dokter.
Setelah melewati beberapa tes dan pemeriksaan, dokter pun mendiagnosis bahwa Melia terkena penyakit hepatitis A. Melia pun harus menjalani pengobatan lebih lanjut. *
Apa Itu Hepatitis A?
Hepatitis A merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A dan dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati.1
Virus hepatitis A ini umumnya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang telah terkontaminasi oleh kotoran orang yang terinfeksi.1
Orang yang terkena hepatitis A mungkin akan mengalami sakit selama beberapa minggu hingga beberapa bulan, tetapi biasanya sembuh total dan tidak mengalami kerusakan hati yang bertahan lama.1
Bagaimana Cara Penularan Virus Hepatitis A?
Virus hepatitis A bisa menular secara fecal oral (anus-mulut) melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi feses seseorang yang telah terinfeksi virus hepatitis A.3 Kontaminasi bisa terjadi lewat berbagai cara, misalnya saat orang yang telah terinfeksi virus hepatitis A menyiapkan atau memasak makanan untuk orang lain tanpa mencuci tangan terlebih dahulu dengan baik.3
Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak orang-ke-orang, di mana virus hepatitis A menyebar dari jarak dekat, kontak pribadi dengan orang yang terinfeksi, atau ketika Anda merawat seseorang yang sakit.2
Apa Saja Gejala Hepatitis A?
Tidak semua orang yang terinfeksi virus hepatitis A menunjukkan gejala.2 Namun, orang dewasa cenderung mengalami gejala daripada anak-anak, dan akan muncul 2 hingga 7 minggu setelah Anda terinfeksi.2
Gejala biasanya membaik setelah beberapa minggu, meski beberapa orang bisa mengalaminya hingga 6 bulan.1
Beberapa gejala yang mungkin muncul, di antaranya:1
- Mata dan kulit berwarna kuning
- Sakit perut
- Urine berwarna gelap
- Kehilangan selera makan
- Muntah
- Gatal-gatal
- Kotoran berwarna pucat
- Nyeri sendi
- Demam
- Diare
- Kelelahan
Ingat, meski Anda merasa baik-baik saja dan tidak memiliki gejala apapun, Anda dapat menyebarkan virus hepatitis A begitu Anda dinyatakan terinfeksi.2
Tapi, penyakit hepatitis A merupakan jenis infeksi akut yang biasanya dapat membaik dengan sendirinya setelah beberapa minggu, sehingga tidak ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit ini.1
Jika Anda tidak memerlukan perawatan intensif di rumah sakit, Anda diharapkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.2
Terapkan Perilaku Hidup Bersih untuk Mencegah Penularan Hepatitis A
Mengingat penularan virus hepatitis A terjadi secara fecal oral, dapat dikatakan bahwa penyakit ini sangat terkait dengan rendahnya higienitas.3
Dan karena tidak ada pengobatan khusus untuk hepatitis A, maka upaya pengendaliannya lebih mengutamakan pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.3
Penerapan perilaku hidup bersih merupakan kunci utama dalam pengendalian penyebaran virus hepatitis A, terutama jika Anda tinggal di lingkungan dengan higienitas rendah.3
Berikut adalah langkah-langkah penerapan perilaku hidup bersih yang bisa Anda aplikasikan dalam keseharian:
- Mencuci tangan setelah dari toilet, setelah mengganti popok si kecil, serta sebelum menyiapkan makanan dan sebelum makan.1
- Mengolah makanan dengan benar, termasuk menjaga kebersihan bahan makanan, memasak makanan sampai matang, dan menggunakan air bersih.1
- Hindari juga mengonsumsi makanan dan air mentah, terlebih jika tidak yakin sumbernya.1
- Hindari menggunakan toilet umum tanpa membersihkan dudukan toilet terlebih dahulu.1
Selain langkah pencegahan di atas, vaksinasi hepatitis A juga bisa dilakukan. Vaksinasi hepatitis A memiliki efektivitas hingga 95% dalam mencegah hepatitis A pada orang dewasa yang sehat dan dapat bekerja selama lebih dari 20 tahun. 2
Parents, mari lindungi anak kita dengan tetap memberikan imunisasi selama masa pandemi.
*Disclosure: Kisah ini merupakan kisah fiktif yang didasari gambaran umum dari gejala penderita dan prosedur pemeriksaan hepatitis A, dan tidak merujuk pada kejadian atau karakter nyata manapun.
Perhatian:
Pesan kesehatan ini disampaikan oleh GlaxoSmithKline Pharmaceuticals. Hanya sebagai informasi umum. Materi yang terkandung dalam artikel ini bukan merupakan saran medis. Konsultasikan langsung kepada dokter Anda untuk pertanyaan medis.
Referensi:
- NIH. Hepatitis A. 2019. Available from: https://www.niddk.nih.gov/health-information/liver-disease/viral-hepatitis/hepatitis-a. Last accessed in August 2021.
- CDC. Hepatitis A Questions and Answers for the Public. 2020. Available from: https://www.cdc.gov/hepatitis/hav/afaq.htm. Last accessed in August 2021.
- WHO. Hepatitis A, 2020. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a#:~:text=in%20these%20communities.-,Transmission,prepares%20food%20for%20family%20members. Last accessed in August 2021.
GSK Indonesia
Menara Standard Chartered 35th floor.
Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164. Jakarta 12930
Tel. (62-21) 2553 2350 Fax. (62-21) 2553 2360
NP-ID-HAV-ADVR-210010 AD: 09/21 ED: 09/23