Gonore atau kencing nanah adalah penyakit yang umum terjadi dan bisa diobati dengan mudah. Namun kenyataannya masih banyak orang yang malu mengunjungi dokter jika mengidap penyakit menular seksual seperti ini.
Menurut dr. Anthony Handoko, SpKK, Gonore dapat menular melalui kontak seksual atau kontak lewat cairan tubuh. Penyakit ini termasuk ke dalam penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang dapat menjangkiti perempuan dan juga laki-laki.
“Penyakit ini merupakan penyakit IMS yang tertinggi ke-2 setelah Chlamydia. Bila diobati dengan benar dapat sembuh secara tuntas, dan tidak akan timbul kembali,” ujar dr. Anthony dalam acara Virtual Media Briefing: “Gonore: Mungkinkah ‘Pilek’ Pada Alat Kelamin Sembuh?”.
World Health Organization (WHO) juga menyebut Gonore atau penyakit IMS lainnya merupakan major health problem worldwide, atau masalah kesehatan yang cukup umum di dunia.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2012, terdapat 78 juta orang penderita Gonore di seluruh dunia. Penyakit infeksi menular seksual seperti ini bukanlah kasus yang mudah untuk didata, lantaran masih adanya rasa malu untuk memeriksakan diri ke dokter seputar penyakit di alat kelamin.
Penyakit ini umumnya terjadi pada usia produktif, yaitu 15 hingga 49 tahun. Namun tidak jarang pula ditemukan kasus Gonore pada pasien yang berusia di atas 50 tahun.
“Gonore itu seperti fenomena gunung es. Yang terlihat hanya puncaknya saja. Sementara jumlah kasus pada kenyataannya tidak terlihat dan pastinya lebih banyak.” dr. Anthony memaparkan.
Artikel terkait: Waspada! Seks Oral Ternyata Bisa Menularkan Bakteri yang Menjijikan
Penyebab Penyakit Gonore atau Kencing Nanah
Penyebab utama Gonore adalah bakteri bernama Neisseria Gonorrhoeae. Ketika manusia terpapar, bakteri tersebut akan menempel di selaput lendir yang terdapat pada rongga mulut, faring atau kerongkongan, saluran kemih, dan dubur.
Penularan Gonore bisa secara penetrasi, orogenital (oral-genital, terjadi karena melakukan oral seks dengan pengidap penyakit Gonore), dan anogenital (anus-genital, menular dari anal seks).
Bakteri Neisseria Gonorrhoeae tidak bisa bertahan lama di udara bebas, dan akan mati jika tidak menemukan host atau inang berupa manusia. Oleh karena itu, seprei, handuk, pakaian, atau benda mati yang digunakan penderita Gonore tidak bisa menularkan penyakitnya.
Masa inkubasinya pun tergolong cepat yaitu antara 2 hingga 5 hari. Gonore pada umumnya dialami oleh pria karena saluran kemihnya lebih panjang. Gejala-gejala penyakit Gonore adalah sebagai berikut:
- Keluarnya Nanah Dari Alat Kelamin
Bakteri penyebab Gonore akan merusak selaput lendir di saluran kencing pria, sehingga keluar nanah yang sangat terlihat.Nanah ini bentuknya seperti ingus, bewarna putih, bisa kekuningan atau kehijauan, dan bertekstur kental. Adanya bercak di celana dalam juga perlu diwaspadai sebagai gejala Gonore. Maka dari itu, penyakit Gonore sering disebut sebagai ‘pilek’ pada alat kelamin. - Terasa Sakit atau Perih Saat KencingAkibat adanya nanah, saluran kemih akan saling menempel atau mampet. Saat berkemih, dorongan air seni akan memaksa keluar dari saluran yang mampet tersebut, sehingga terasa sakit atau perih.
- Ujung Penis Merah dan Bengkak
Tanda yang paling mudah dikenali adalah ketika ujung penis terlihat merah dan bengkak, serta mengeluarkan nanah. Karena dorongan dari air seni tadi, maka lubang kemih akan menjadi bengkak.
Jika Gonore menular melalui seks oral, pasien dapat menderita peradangan pada kerongkongan. Selain itu pasien juga bisa terinfeksi di saluran dubur jika tertular lewat seks anal.
Mudah Dideteksi Pada Lelaki, Namun Tidak pada Perempuan
Penyakit Gonore memang lebih sering ditemukan pada lelaki, tapi bukan berarti perempuan tidak bisa terjangkit Gonore. Sayangnya, meskipun gejalanya sangat terlihat pada pria, namun tidak pada perempuan.
Satu-satunya cara untuk melihat apakah seorang perempuan terinfeksi Gonore atau tidak adalah dengan menggunakan pemeriksaan transvaginal. Apabila mulut rahim terlihat bengkak dan merah, maka bisa jadi kemungkinan perempuan tersebut terinfeksi Gonore.
“Sebagian besar perempuan, baik yang hamil atau tidak, tidak menunjukkan gejala ketika ia mengalami penyakit ini sehingga sulit untuk dideteksi. Kalau pun ada gejalanya bisa mirip seperti keluhan kehamilan biasa, seperti keputihan, perdarahan, atau muncul bercak darah di celana dalam,” kata dr. Anthony.
Gonore pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan berat badan rendah, ketuban pecah dini, dan komplikasi lainnya.
Gonore dapat langsung menginfeksi bayi yang lahir melalui mulut rahim. Pada proses persalinan normal, bayi akan bersentuhan langsung dengan seksresi genital dari ibunya.
Bayi yang terinfeksi Gonore akan mengalami belekan pada matanya. Terjadi infeksi di lapisan konjungtiva bayi, serta berisiko mengalami kebutaan permanen jika tidak ditangani dengan baik.
Artikel terkait: Kenali dan Waspadai 9 Penyakit Infeksi Menular Seksual ini
Gonore Dapat Menyebabkan Kemandulan atau Infertilitas
Gonore yang tidak terdeteksi atau tidak cepat ditangani dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.Pada pria, akan terjadi infeksi saluran sperma di dalam testis, infeksi prostat, dan sperma yang berdarah.
Sedangkan pada perempuan, ada risiko infeksi mulut rahim, infeksi kelenjar bartolini (kelenjar penghasil lemak di labia vagina), dan infeksi radang panggul.
Gonore pun dapat mengakibatkan infertilitas atau kemandulan. Jia terjadi infeksi yang meluas hingga saluran indung telur, akan terjadi perlengketan di saluran tersebut akibat nanah.
Sel telur kemudian tidak bisa masuk ke dalam rahim untuk dibuahi sehingga terjadi infertlitas. Kehamilan ektopik juga bisa terjadi karena Gonore karena telur keluar di rongga perut.
Pada beberapa kasus yang lebih berat, Gonore dapat menyerang jantung dan selaput otak. Risiko penyakit meningitis pun bisa terjadi apabila seseorang mengidap Gonore.
Cara untuk mengobati Gonore adalah mengonsumsi antibiotik yang tepat sesuai dengan dosis yang diperlukan.
Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar bisa ditemukan penanganan yang tepat.
Untuk terhindari dari Gonore, kita dihimbau untuk mengesampingkan rasa malu untuk mengunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin. Mari mempraktekkan gaya hidup sehat dan semoga Parents semua sehat selalu, ya!
Baca Juga:
Mencukur Rambut Kemaluan Tingkatkan Risiko Infeksi Menular Seksual