Merasa bahwa udara di sekitar Bunda saat ini normal-normal saja? Bunda wajib mewaspadainya. Debu, asap kendaraan, limbah pabrik, hingga asap rokok memicu terjadinya bahaya polusi udara. Tak hanya untuk kita, tapi juga untuk kesehatan si kecil. Karena ternyata banyak sekali penyakit akibat polusi udara ini menyebar.
Memang sih, udara yang kotor tidak bisa kita hindari. Tapi pada kenyataannya, paparannya bisa kita cegah dan antisipasi sejak dini. Terlebih lagi, pada sistem imun anak yang belum kebal terhadap paparan udara kotor setiap harinya.
Bagaimana polusi udara bisa memicu infeksi pada anak?
Polusi udara mungkin terdengar sepele, tapi permasalahan ini serius! WHO telah mencatat bahwa polusi udara pernah menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian anak-anak balita di tahun 2016.
Bagaimana tidak, balita menjadi kelompok yang sangat rentan terhadap bahaya polusi udara karena paru-paru mereka yang masih berkembang.
Paparan polusi udara yang terjadi secara terus-menerus dan tanpa pencegahan, tentu bisa mengganggu proses perkembangan paru-parunya. Dikhawatirkan, paru-paru menjadi kotor sejak kecil dan tidak bisa berfungsi secara sempurna.
Zat neurotoksik dari polusi udara yang masuk ke dalam tubuh juga bisa mengendap dan memengaruhi perkembangan organ tubuh lainnya.
Itulah sebabnya, dampak polusi udara untuk anak juga bisa berisiko menyebabkan penyakit kronis jangka panjang.
Tubuh anak-anak usia di bawah lima tahun juga belum mampu mendetoksifikasi racun-racun di dalam tubuh secara alami. Seakan tak ada pilihan lain, racun atau toksin dari polusi udara pun akan mengendap dalam tubuh mereka dan mungkin, akan terkontaminasi hingga dewasa nanti.
Penyakit akibat polusi udara tak hanya masalah pernapasan
Tak hanya masalah pernapasan, WHO mencatat bahwa senyawa neurotoksik dari polusi udara juga bisa memengaruhi kemampuan kognitif anak-anak menjadi lebih lambat.
Di beberapa kasus, bahaya polusi udara untuk anak juga dapat menyebabkan penyakit lainnya terutama infeksi saluran pernapasan dan saluran pencernaan.
Anak-anak yang terpapar polusi udara berisiko dua kali lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA) atau upper respiratory tract infections (URTI). Gejala URTI yang paling umum terjadi adalah pilek, sinusitis, radang, dan amandel.
Sekitar 90% penyebab ISPA atau URTI adalah virus. Penyebaran virus melalui udara kotor tentu akan berjalan jauh lebih cepat, khususnya menyerang anak-anak.
Kalau sudah begini, Bunda harus melakukan pencegahan agar si kecil tak mudah sakit. Kita memang tidak bisa menganggapnya sepele, Bun. Sebab jika dibiarkan, dikhawatirkan gejala URTI bisa berkembang menjadi penyakit kronis yang akan bersarang di tubuh anak hingga kemudian hari.
6 Cara meningkatkan daya tahan imun anak dari bahaya polusi udara
Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit akibat polusi udara masuk ke dalam tubuh anak, adalah dengan bantu ketahanan tubuh si kecil dengan meningkatkan sistem imunitasnya.
Yuk, lakukan 6 cara berikut ini agar kesehatan si kecil tetap terjaga dan ia tetap bisa bebas aktif bermain seperti biasa!
- Gunakan alat pembersih udara atau air purifier di dalam ruangan yang sering ditinggali anak, seperti kamar atau ruang keluarga.
- Hindari anak kontak dengan asap rokok di mana pun ia berada.
- Jaga kebersihan dengan mencuci tangan setiap setelah beraktivitas dan memastikan ruangan rumah selalu dalam keadaan bersih. Kebersihan juga wajib Bunda terapkan dalam pola makan si kecil, ya.
- Atur waktu istirahat si kecil dengan sempurna demi menjaga kesehatannya. Khususnya, jam tidur yang tidak boleh sembarangan.
- Penuhi kebutuhan nutrisi si kecil dengan makanan sehat dan bergizi seimbang. Perhatikan porsi makanan dengan panduan 4 sehat 5 sempurna. Begitu juga dengan vitamin pendukung daya tahan tubuh.
- Bantu ketahanan tubuh si kecil dengan ekstra nutrisi FOS:GOS 1:9 yang dikombinasikan dengan Omega 3, Omega 6, DHA, dan EPA untuk mengoptimalkan pertumbuhan sel-sel imun dalam tubuh anak. Dengan begitu, anak bisa lebih kebal terhadap infeksi penyakit atau virus yang muncul dari polusi udara.
Bingung menemukan nutrisi tambahan FOS:GOS 1:9 dan kombinasi nutrisi lainnya, Bunda? Jangan khawatir! Nutrilon Royal 3 ActiDuoBio+ telah hadir dengan FOS:GOS 1:9 dan Omega 3 & 6 yang lebih tinggi!
Dengan begitu, Bunda bisa mendapatkan nutrisi lengkap tersebut dalam setiap tetes susu yang dikonsumsi oleh si kecil.
Melalui penelitian yang berjalan lebih dari 25 tahun, Prebiotik FOS:GOS 1:9 telah teruji klinis dan terbukti efektif menurunkan risiko infeksi anak-anak usia 1-3 tahun terhadap virus atau penyakit pernapasan secara signifikan.
Semakin tinggi nutrisinya, semakin efektif efeknya untuk kesehatan dan tumbuh kembangnya!
Dengan mengonsumsi tiga gelas Nutrilon Royal 3 ActiDuoBio+ setiap harinya, Bunda telah bantu perkuat daya tahan tubuh si Kecil agar Ia siap hadapi tantangan.
Ayo, berikan perlindungan terbaik untuk daya tahan tubuh si Kecil dari sekarang dan bantu penuhi nutrisinya dengan Nutrilon Royal yang mengandung LCUPA (Omega 3 & 6 ) dan probiotik FOS:GOS 1:9
Cek informasi selengkapnya di sini.
Selamat mencoba, Bunda!