Hai Moms. Aku mau berbagi cerita pascamelahirkan anak pertamaku. Mulai terasa gelombang cinta pukul 11.30 malam hari, pada saat itu aku belum bisa tidur, akhirnya ku bangunkan suamiku untuk mengantar ke tempat persalinan terdekat. Tiba ditempat persalinan, setelah menunggu beberapa jam, akhirnya anak pertamaku lahir pada pukul 3 dini hari. Bahagia yang luar biasa aku rasakan pada saat itu, bercampur dengan perasaan bingung, khawatir dan ada rasa takut yang entah mengapa itu timbul.
Setelah diizinkan pulang. Aku, anakku dan suamiku beristirahat. Karena aku tinggal dengan orang tua angkatku yang sampai saat ini beliau belum dikarunia seorang anak, mungkin mereka bingung apa yang harus mereka lakukan karena mereka tidak memiliki pengalaman mengurus bayi. Yang akhirnya dari sejak aku melahirkan, aku dan suamiku memutuskan untuk mengurus anak kami sendiri tanpa bantuan siapapun. Karena keluarga dari suami cukup jauh. Kami mempelajari teknik memandikan bayi, mencukur bayi, menenangkan bayi, apa-apa saja yang harus dilakukan ketika bayi sakit. Dan, alhamdulillah, kamu bisa melakukannya berdua. Benar-benar berdua, aku dan suamiku. Sampai suatu saat aku merasa sangat lelah. Aku merasa stress. Beberapa hari moodku hancur. Terkadang aku menangis, marah tanpa alasan. Tapi didalam lubuk hati terdalam aku tidak ingin menangis dan marah-marah. Yang menyemangatiku pada saat itu ialah suamiku. Syukurnya dia benar-bener memahami situasi dan kondisiku saat itu. Dengan orang tua angkatku yang bingung harus bagaimana, mertuaku yang tinggal diluar kota, saudara-saudara kami yang juga punya kesibukannya sendiri dan kami yang hanya bertiga di sebuah kontrakan kecil. Lambat-laun, orang tua kami dan saudara-saudara yang lain menghubungiku dan memberikan support padaku dan suami. Tetangga juga memberikan support kepadaku dan suami. Seketika aku merasa bahagia, merasa tercukupi, merasa penuh dukungan dari orang-orang terdekat. Aku kembali bahagia setelah mendapatkan kalimat-kalimat penyemangat dari orang-orang terdekatku.
Sekarang aku sedang mengandung anak ke-2, orang tua angkatku sudah memahami apa-apa saja yang harus dilakukan. Saudara-saudara ku langsung memberi dukungan juga padaku saat mengetahui aku sedang mengandung anak ke-2 ku. Dan sekarang aku sudah siap menjadi ibu dari 2 anak. Aku siap menjadi ibu yang bahagia agar anak-anakku bahagia.Terima kasih orang-orang baik. Semoga kita semua bahagia selalu.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.