Penis Bengkak pada Anak, Ini Penyebab dan Cara Menanganinya!

Penis si kecil tiba-tiba bengkak, apa penyebabnya?

Suatu saat, anak mengeluhkan penisnya yang sakit. Ketika memeriksanya, ternyata anak mengalami penis bengkak dan terlihat kemerahan seperti memar. Pernahkah anak Anda mengalaminya, Bun?

Apa saja penyebab penis bengkak pada anak dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, intip penjelasannya!

Penyebab Umum Penis Bengkak pada Anak

 

Beberapa kasus pada anak laki-laki, penis bengkak bisa terjadi karena masalah infeksi di bagian kepala penis. Penyebab infeksi ini pun bisa bermacam-macam, seperti cedera yang tidak disengaja, infeksi bakteri akibat kurangnya menjaga kebersihan penis, iritasi dari gesekan celana yang terlalu ketat atau bahan yang kurang nyaman, gigitan serangga, dan lainnya.  

Penanganan dari penis bengkak yang terjadi pada anak pun berbagai macam, bisa memerlukan penanganan khusus dari dokter, bantuan pengobatan yang tepat, hingga dapat membaik dengan sendirinya.  

  1. Peradangan Ringan

Terkadang, bagian ujung kulup anak bisa menjadi kemerahan dan sakit. Hal tersebut biasa terjadi pada bayi akibat terkontaminasi popok yang basah atau kotor. Selain itu, peradangan ringan juga bisa terjadi akibat residu dari sabun yang kurang cocok.

Cara mengobati peradangan ringan:

Penis bengkak karena radang pada kulup biasanya bisa diatasi dengan mengoleskan krim hidrokortison 1% ke daerah yang terkena. Biasanya, ia akan sembuh dalam 7 hingga 10 hari. Namun jika kondisi bertambah parah, bisa jadi anak memerlukan penanganan yang lebih serius dari dokter.

  1. Gigitan Serangga

Gigitan serangga memang bisa menyebabkan penis bengkak, gatal, dan juga disertai nyeri. Tentu hal tersebut akan sangat menyiksa bagi anak.

Namun biasanya, kondisi ini bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari jika memang tidak terjadi gangguan lainnya.

Jika gigitan serangga ini menjadi infeksi, tentu bisa menyebabkan peradangan pada ujung kepala kemaluan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan nyeri saat anak buang air kecil bahkan hingga demam. Ada baiknya, Anda perlu memeriksakan kondisi anak ke dokter untuk menanganinya.

Ingat! Hindari agar anak menggaruk bagian yang gatal karena bisa berisiko munculnya luka yang lebih parah.

  1. Infeksi Bakteri

Jika ada luka pada kulit khatan (kulup), bakteri dapat dengan mudah menyerang. Jenis bakteri yang biasa menyerang adalah streptokokus atau stafilokokus yang dapat dengan cepat berkembang biak dan menyebar ke seluruh kulit khatan.

Bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi yang disebut balanoposthitis. Bagian kulup dan penis bengkak, kemerahan, terasa sakit, dan sangat sensitif saat disentuh.

Cara mengobati infeksi bakteri di kulit khatan:

Periksakan kondisi anak ke dokter segera. Dalam kebanyakan kasus, infeksi bakteri pada kulup atau penis dapat diobati dengan menggunakan antibiotik oral, seperti cephalexin, atau krim antibiotik topical.

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral dan topikal anak bersamaan.

Ada cara alami untuk meringankan rasa sakit atau tidak nyaman yang dialami anak, yaitu:

  • Dudukkan si kecil di bak mandinya yang berisi air hangat dengan tambahan soda kue atau garam mandi, tanpa mandi busa atau tanpa sabun wangi.

 

Artikel terkait: Panduan lengkap cara menjaga kebersihan penis bayi laki-laki untuk Parents

  1. Balanitis

Balanitis merupakan sebuah infeksi yang menyebabkan pembengkakan dan menimbulkan rasa sakit di bagian kepala penis anak. Sementara infeksi yang terjadi akibat balanitis menyebabkan peradangan pada kulit luar yang menutupi bagian penisnya.

Peradangan pada penis anak menimbulkan gejala seperti mengeluarkan bau tidak sedap hingga terasa nyeri saat ia buang air kecil. Sebenarnya balanitis bukanlah suatu penyakit yang serius, namun semua laki-laki yang belum dikhitan bisa mengalaminya.

Sementara salah satu risiko penyakit yang bisa dialami oleh anak laki-laki ialah kurangnya perhatian pada kebersihan penisnya, sehingga terjadi balanitis di usia dini.

Jangan khawatir Bun karena kondisi ini dapat disembuhkan asalkan Parents menjaga kebersihan area penis anak sebaik mungkin. Sebagai langkah awal, gunakan air hangat dan hindari menyabuni penis jika sedang terjadi peradangan. Biasakan mengecek popok secara berkala dan jangan menunda mengganti dengan yang baru jika sudah penuh.

 

Untuk pengobatan, oleskan krim anti jamur untuk menyembuhkan balanitis yang disebabkan oleh infeksi jamur. Namun, jika disebabkan oleh alergi gunakan krim steroid sebagai pengobatan balanitis pada anak yang mana sesuai anjuran dokter.

Namun apabila anak sering mengalami balanitis di penisnya, itu artinya si Kecil mengalami kondisi fimosis dan mengkhitannya adalah solusi terbaik. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca juga:

Anak mengeluh penisnya sakit? Hati-hati terjadi peradangan, ini gejalanya!

Mengenal Fimosis, Kondisi Kulup Melekat pada Penis Bayi yang Belum Disunat

Putranya Alami Gangguan Fimosis pada Penis, Oki Setiana Dewi Ungkap Ceritanya

Penulis

Aulia Trisna