Pengentalan darah saat hamil atau dalam bahasa kedokteran disebut thrombophilia adalah suatu kondisi di mana ibu hamil mengalami kekurangan cairan dalam darah dan terdapat kandungan protein yang tinggi.
Kondisi ini mengakibatkan sel darah menempel satu sama lain dan aliran darah terganggu. Jika dibiarkan, sel tubuh akan terancam dan sulit dipompa oleh jantung sehingga akan membuat jantung bekerja lebih keras.
Faktanya, wanita hamil berisiko enam kali lebih tinggi untuk terkena pengentalan darah, demikian data yang dirilis oleh the American College of Obstetricians and Gynecologists. Menginfeksi dua dari 1.000 wanita hamil, penyakit ini bahkan kerap tak disadari gejalanya.
Umumnya, darah yang kental akan dialami saat usia kehamilan memasuki tiga bulan bahkan dapat berlanjut enam bulan setelah melahirkan.
Dengan gejala yang terbilang minim bahkan cenderung tak disadari, sebaiknya waspadai Bun jika muncul tanda berikut ini saat masa kehamilan.
Gejala pengentalan darah saat hamil #1: Sakit kepala atau migrain
Aliran darah yang tidak lancar otomatis akan menghambat pasokan nutrisi dan oksigen. Hal ini akan membuat bumil merasakan migrain yang amat hebat karena pasokan darah yang mengandung oksigen menuju otak berkurang.
Gejala pengentalan darah saat hamil #2: Perasaan seperti mabuk
Kurangnya pasokan oksigen dalam darah akan mengakibatkan tubuh menjadi limbung. Selain itu, gestur tubuh akan berubah seperti orang yang sedang mabuk.
Gejala pengentalan darah saat hamil #3: Penglihatan tidak jelas
Penderita pengentalan darah juga akan mengalami penglihatan yang kabur. Pandangan ganda terjadi karena pasokan darah menuju arteri dan vena turut terhambat.
Pengentalan darah saat hamil berbeda untuk setiap Bunda, tergantung lokasi di mana darah mengental. Menurut the American Society of Hematology, ciri pengentalan darah cenderung sering terjadi di area tubuh berikut.
- Jantung. Pengentalan di organ vital ini akan membuat Bunda merasakan sakit yang hebat di area dada, napas menjadi pendek, keringat mengucur, mual dan muntah, pusing, serta rasa tidak nyaman di tubuh bagian atas.
- Otak. Jika darah mengental dan mengincar otak, akan terjadi pelemahan di area wajah, lengan, masalah penglihatan, kesulitan berbicara, dan sakit kepala hebat.
- Paru-paru. Pengentalan darah saat hamil juga rentan mengenai paru-paru. Ditandai dengan napas menjadi pendek, jantung berdetak lebih cepat, demam bahkan bisa menimbulkan batuk disertai darah.
- Lengan. Darah yang mengental di area ini akan menyebabkan nyeri, bengkak, dan rasa panas tiba-tiba
- Perut. Jangan salah Bun pengentalan darah juga bisa terjadi di bagian perut. Tandanya adalah rasa sakit dengan intensitas sering, muntah, dan diare
Pengentalan darah saat hamil, waspadai bahayanya untuk janin!
Dengan risikonya yang lebih rentan mengenai ibu hamil, penting untuk Bunda mengetahui sejauh apa risiko pengentalan darah untuk kehamilan dan janin dalam kandungan.
Kerap tak bergejala, kondisi ini bisa mengakibatkan kematian pada janin. Hal ini disebabkan darah yang mengental akan menyebabkan keguguran.
Pengentalan darah juga akan menyumbat pembuluh darah sehingga bisa menimbulkan stroke dan gangguan fungsi pada pembuluh darah nadi.
“Pengentalan darah yang telah menyebar ke organ vital bisa mengakibatkan komplikasi, seperti emboli paru yang bisa mengakibatkan kematian,” ungkap Daniel Roshan, MD, spesialis obat untuk janin dan dokter kandungan di New York City.
Pengentalan darah juga bisa menimbulkan gangguan dalam darah misalnya anemia, leukopenia atau kekurangan darah putih serta memicu pembekuan darah. Di samping itu, pengentalan darah saat hamil juga meningkatkan risiko bayi lahir prematur akibat aliran darah tidak teratur.
Aliran darah yang terhambat juga akan berpengaruh pada plasenta, di mana jalur makan untuk bayi ini tidak dapat bekerja optimal sehingga akan berbahaya untuk kelangsungan hidup janin.
Oleh karena itu, jangan segan berkonsultasi ke dokter ya Bun jika merasakan kondisi mencurigakan selama kehamilan untuk mendapat penanganan yang tepat.
Referensi: Dr.Axe, Everyday Health, Parenting Firstcry
Baca juga:
Pilih kosmetik aman untuk ibu hamil, catat 5 kriterianya berikut ini!