Seorang Pengasuh dari Batam Kedapatan Menyusui Bayi Majikannya

Apa rasanya jika mendapati seorang pengasuh menyusui anak kita lewat kamera cctv? Baca cerita nyata seorang ibu yang mengalaminya di sini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Joanna* adalah pengacara berusia 30 tahun di Singapura, sekaligus seorang ibu. Pada suatu hari, ia mendapati hal yang sangat mengejutkan terlihat dari kamera cctv rumahnya. Ia mendapati pengasuhnya menyusui bayi.

Baca ceritanya di sini.

***

Ketika saya memiliki anak pertama saya, saya pikir cuti hamil akan berupa pengalaman yang indah bersama bayi saya, bisa sering jalan-jalan, dan bersenang-senang di luar rumah. Tapi kenyataannya saya menghabiskan sebagian besar  waktu cuti saya berusaha  untuk menyusui dan memompa ASI. Saya ingin menyusui sampai bayi perempuan saya berusia satu tahun, tetapi pada saat saya kembali bekerja (4 bulan kemudian), kelelahan membagi waktu antara kehidupan kerja  dan menjadi ibu baru akhirnya mengalahkan saya. Saya berjuang untuk dua bulan berikutnya, tapi kemudian memutuskan untuk beralih ke susu formula ketika Emma* berusia 6 bulan.

Sebelum saya kembali bekerja, saya menyewa pembantu melalui agen pembantu terkemuka, dan Ayla adalah pembantu yang direkomendasikan kepada saya. Dia masih muda (berusia 24 tahun), dari Batam, dan telah meninggalkan anaknya yang berusia 2 tahun pada keluarganya. Untuk datang ke Singapura, mencari uang agar dapat membangun rumah yang lebih besar bagi mereka. Saya merasa kasihan padanya dan memberinya gaji awal yang baik bagi seseorang yang belum berpengalaman.

Bulan pertama Ayla datang ke rumah saya, hidup saya menjadi jauh lebih mudah. Saya bisa berkonsentrasi pada pekerjaan, dan ketika saya pulang, saya bisa mencurahkan waktu 100% untuk bayi saya. Rasanya senang sekali bisa pulang ke rumah yang bersih dan bahagia, dan saya merasa lebih puas sebagai seorang ibu dengan pengaturan ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Suami saya jarang di rumah (ia sering melakukan perjalanan kerja) dan kami sering melakukan percakapan via Skype sehingga ia tidak melewatkan momen-momen spesial bayi kami. Ayla diberi kamar sendiri, dan libur pada hari Minggu (ini adalah waktu bagi saya membawa Emma untuk mengunjungi kakek dan neneknya). Suami saya sebenarnya sangat tidak nyaman dengan pembantu yang ditinggalkan sendirian sepanjang hari dengan anak kami, tapi saya terus meyakinkannya bahwa Ayla cocok dan bisa menjaga Emma dengan baik. Saya mengatakan kepadanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Namun, dia bersikeras bahwa saya harus memasang kamera cctv di rumah kami. Dia telah mendengar banyak cerita horor tentang pengasuh di Singapura, dan ia ingin merasa benar-benar aman dengan orang asing berada di sekitar anak kami sepanjang waktu. Saya pun menurutinya setelah beberapa kali berdebat dengannya.

Setiap hari kerja, saya akan memeriksa rekaman kamera dari smartphone saya, pada interval tertentu, untuk memantau kegiatan di rumah. Sebagian besar rekaman menunjukkan Emma bermain dalam box-nya, dan Ayla sedang bersih-bersih rumah, atau bermain dengannya. Tidak ada yang luar biasa.

Tapi pada suatu sore yang mengerikan, saya tidak bisa percaya apa yang saya lihat ketika saat istirahat makan siang saya. Ayla terlihat menawarkan payudara kirinya untuk anak saya! Emma juga terlihat menghisap selama beberapa detik, kemudian menolak untuk melanjutkan. Setelah beberapa menit, dia menggeser Emma ke payudara kanannya. Jantung saya benar-benar berhenti untuk beberapa detik – saya marah dan jijik dengan tindakannya. Sepanjang rekaman, Emma bergerak menjauh, menolak payudaranya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saya membeku dan tidak bisa berpikir jernih. Mengapa ada dorongan tiba-tiba untuk mencoba menyusui anak saya? Apakah Ayla masih memiliki ASI? Saya tahu dia meninggalkan bayinya yang masih menyusui. Tapi itu 2 bulan yang lalu! Apakah mungkin ia masih memiliki susu dalam dirinya? Ya, tentu saja.

Saya meninggalkan segala hal, dan kembali pulang dengan pikiran terliar di kepala saya. Apakah bayi saya korban motif seksual? Bagaimana jika saya tidak memasang kamera? Bagaimana jika saya melewatkan rekaman itu hari ini? Ini mungkin berulang berkali-kali.

Perut saya sakit, saya merasa lemas dan mual. Saya menelepon suami saya dan dia mengamuk, tentu saja. Dia sedang di Penang saat itu, dan langsung memesan penerbangan berikutnya untuk kembali ke rumah. Dia menyarankan saya untuk tetap tenang sementara saya berhadapan dengan Ayla.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saya benar-benar terguncang dan tidak bisa mengendalikan emosi saya – saya pulang ke rumah dan menuntut penjelasan dari Ayla. Awalnya, dia berbohong mengatakan bahwa Emma menangis tak terkendali dan dia berusaha untuk menenangkannya, setelah bayi saya menyentuh payudaranya. Dia bahkan berani mengatakan bahwa karena saya tidak memberikan Emma ASI saya, dia pikir Emma membutuhkan nutrisi sehingga dia mencoba untuk menawarkan susunya.

Saya tidak ingin mendengar lebih banyak. Saya menelepon polisi, membuat laporan dan Ayla diminta untuk menjalani tes medis. Apa yang ia lakukan benar-benar salah dalam banyak hal, termasuk fakta bahwa HIV, Hepatitis B dan penyakit serius lainnya dapat ditularkan melalui ASI. Untungnya dia teruji negatif untuk semua penyakit itu.

Sudah 3 bulan sejak insiden mengerikan tersebut terjadi dan masih mengganggu pikiran saya sampai saat ini tentang apa yang ia pikirkan ketika menyusui bayi saya. Dia melanggar kepercayaan yang diberikan padanya untuk menjaga bayi saya dari bahaya. Yang bisa saya lakukan adalah berterima kasih kepada suami saya karena membuat saya memasang kamera, dan saya merasa sangat beruntung karena saya sempat melihat rekaman itu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

(Seperti diceritakan kepada Pavin Chopra)

*semua nama dalam cerita ini dipalsukan untuk melindungi pihak-pihak yang terlibat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Putri Fitria