Hati orangtua mana yang tak hancur melihat anaknya disakiti oleh orang lain. Terlebih bila orang tersebut menyakiti dengan sengaja seperti kasus asisten rumah tangga (ART) bermasalah yang tengah viral di sosial media beberapa hari ini.
Seorang pengasuh bayi tega mencampurkan obat alergi dengan dosis tinggi ke dalam susu
Beberapa waktu lalu, nama Vierza Belinna ramai diperbincangkan publik. Pasalnya, ibu dua orang anak tersebut baru saja mendapatkan pengalaman tak menyenangkan terkait asisten rumah tangganya.
Pengalaman tak menyenangkan itu ia bagikan dalam akun instagram pribadinya @febevierza912.
Ia bercerita bahwa sang pengasuh bayi mencampurkan obat alergi dengan dosis tinggi ke dalam susu anaknya yang masih bayi. Akibatnya, kini bayi malangnya tersebut selalu muntah ketika minum susu.
“Awalnya saya nggak curiga, tapi lama-lama saya mikir, kok, Great gak ada bangunnya minta susu, pampersnya kering juga takut dehidrasi. Saya bangunin nggak bangun tapi karena pikir saya gak ada apa-apa, saya biasa aja,” tulis Vierza.
Suatu hari, Vierza pun mencoba membangunkan Si Kecil Great tengah malam. Namun Great tetap tak bangun meski telah dicium, ditepuk, hingga diangkat.
Merasa ada yang tak beres, ia pun mencoba mencium botol susu yang diminum oleh Great. Vierza pun kaget karena botol susu Great mengeluarkan aroma anggur merah bukan susu.
“Feeling ibu kali ya pengen cium botolnya. Pas saya cium bau anggur merah dan saya bandingan sama susu yang saya buat. Baunya ya, bau susu. Karena takut salah saya diemin dua susu itu agak lama. Ternyata bukan bau susu basi dan baunya memang beda,” ungkapnya.
Artikel terkait: Video pengasuh kepergok minum susu dari dot, ternyata menderita penyakit menular
Great selalu muntah saat minum susu
Perasaan Vierza semakin hancur saat mendengar menjelasan dokter bahwa ada campuran obat dalam susu Great. Menurut penjelasan dokter, aroma anggur yang tercium dari botol susu Great rupanya ialah aroma obat cetirizine.
“Ya Tuhan salah apa saya. Nangis kedua kalinya karena gak percaya sama dokter. Dia bilang coba cek kulkas bener aja ternyata gue punya obat cetirizine sirup saya anggur.
Gue penasaran gue buat susu baru dan gue masukin itu cetirizine emang ternyata susunya nggak berubah warna. Tapi bau anggur dan alkoholnya sama kayak yang gue temuin kemarin malam,” ujar Vierza.
Dalam unggahan instagram stories miliknya, Vierza pun menjelaskan berbagai efek samping obat cetirizine yang diberikan dalam susu Great. Mulai dari mengantuk, pusing, lemah dan lemas, mual, mulut kering, iritasi hidung, sakit tenggorokan, sakit perut, dan diare.
Tak hanya itu, Vierza juga mengunggah data lengkap sang asisten rumah tangga agar dapat menjadi pelajaran bagi orangtua lainnya. “Just reject if meet her,” tegas Vierza.
Meski telah disakiti, Vierza ikhlas memaafkan sang pengasuh bayi
Saat mengetahui aksi nekat sang pengasuh, Vierza sempat merasa putus asa dan ingin memprosesnya di jalur hukum.
Namun sebagai seorang ibu dan seorang perempuan, Vierza ingat bahwa anak-anak dari ART-nya tersebut masih kecil. Ia pun tak ingin menjadi batu sandungan untuk berkat sang ART.
“Kalau ditanya hancur hati nggak? Pasti, karena anak saya harus muntah terus setiap minum susu. Dokter bilang lambungnya lagi penuh sama gas dan dosisnya pun masih bekerja di dalam tubuh anak saya.
Tapi yang buat saya bisa begini cuma karena saya percaya Tuhan Yesus baik. Bagian saya saat ini cuma bergumul untuk bisa mengampuni pribadi lepas pribadi. Urusan hukuman dll saya yakin Tuhan punya pembalasannya sendiri karena saya tau betul membalas bukan Hak saya,” tegas Vierza.
Unggahan Vierza tentang perbuatan asisten rumah tangganya tersebut pun menarik simpati dan perhatian banyak orang. Banyak orang yang mendoakan kesembuhan Si Kecil Great dan memberi dukungan pada Vierza sekeluarga.
Mereka juga membagikan kisah Vierza ini ke dalam media sosialnya agar lebih banyak diketahui oleh para orangtua lainnya. Melihat banyaknya dukungan dan cinta yang ia terima, Vierza pun mengucapkan rasa terima kasihnya.
“Saya gak tahu kenapa bisa sampai ribuan yang membaca IG story saya. Dari kenal sampai gak kenal tujuan saya cuma ingin ini hanya berhenti di saya. Nggak ke anak-anak lain atau ibu-ibu lain.
Saya cuma mohon doanya biar Great dosis obatnya bisa hilang tanpa harus melewati rawat inap. Terima kasih semua. God bless,” tutupnya.
Penjelasan dokter terkait efek samping obat cetirizine yang digunakan berlebihan
Secara terpisah, theAsianparent Indonesia melakukan wawancara dengan dr.Caessar, Sp.A,M.Sc, dokter spesialis anak RS Pondok Indah – Puri Indah terkait dengan pemberian obat cetirizine pada anak.
Dok, sebenarnya obat cetirizine itu apa? Cetirizine adalah obat antihistamin atau antialergi generasi kedua, yang digunakan untuk mengatasi gejala-gejala alergi.
Jika pemberian cetirizine pada bayi tidak sesuai dengan dosisnya, apa risikonya?
Pemberian cetirizine dengan dosis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa reaksi terkait sistem saraf pusat seperti nyeri kepala, kebingungan, rasa mengantuk, tremor, dan juga gangguan buang air kecil. Bagiamana dengan efek samping baik jangka pendek dan jangka panjang untuk anak? Efek samping cetirizine meliputi iritabilitas atau rewel, mengantuk, rasa lelah, mulut kering, nyeri perut, diare, dan muntah. Ada beberapa efek samping yang pernah dilaporkan, tetapi tanpa data seberapa sering kejadiannya, yakni gangguan koordinasi gerak dan gangguan pernapasan.Apa yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama untuk bayi yang over dosis dengan obat cetirizine?
Tidak ada obat yang memiliki efek sebagai antidot cetirizine. Pada kasus overdosis cetirizine, penanganan yang diberikan adalah bilas lambung ataupun pengobatan sesuai gejala yang timbul sebagai efek samping cetirizine tersebut. Cetirizine merupakan obat antihistamin yang bermanfaat dalam menangani gejala-gejala alergi. Namun, pemberian obat tersebut harus berdasarkan resep dari dokter agar sesuai indikasi, tepat dosis dan aturan pemberiannya. Bagaimana pandangan dokter dengan kasus yang tengah viral ini, ada pesan yang ingin dokter sampaikan? Pemberian obat oleh pengasuh kepada bayi memang sesuatu yang sangat disayangkan namun sebenarnya dapat dicegah. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk menghindari pemberian obat-obatan tanpa indikasi yang benar meliputi:
1. Membeli dan menyimpan obat hanya berdasarkan resep dokter dan sesuai indikasi.
2. Menyimpan obat-obatan di tempat yang terkunci dan tidak mudah dijangkau oleh pihak yang tidak diinginkan.
3. Menyingkirkan obat yang sudah tidak diperlukan lagi atau kedaluwarsa.
4. Menggunakan jasa pengasuh yang dapat dipercaya dan, apabila perlu, menggunakan kamera pengawas di rumah.
****
Semoga lewat peristiwa semacam ini tidak sampai terulang lagi, ya, Parents.
Referensi: Instagram @febevierza912
Baca juga
Hati-hati memilih pengasuh! Kenali 5 tanda pengasuh yang buruk berikut ini!