Di awal pernikahan, apa yang biasanya ada dibenak pasangan yang baru menikah atau pengantin baru? Pernikahan akan selalu diisi dengan hal romantisme yang selalu membuat jantung berdegup kencang? Pernikahan akan selalu bahagia?
Kenyataanya, pernikahan tidaklah mudah untuk dijalankan, bahkan bisa diibaratkan seperti menaiki roller coaster. Ada masanya pernikahan terasa datar saja, tapi terkadang penikahan dirasakan penuh ketegangan.
Maklum saja, saat dua individu disatukan, tentu saja bisa memiliki cara pandang yang berbeda hingga berisiko menimbulkan konflik.
Oleh karena itu, Najeela Shihab dari Keluarga Kita mengingatkan bahwa pernikahan bukan sekadar mengatakan sumpah pernikahan di depan penghulu dengan mengatakan “Saya terima nikahnya….”
Untuk membentuk keluarga yang bahagia dan hangat ada beberapa tahap perkembangan keluarga yang perlu dipahami. Tentunya dimulai 5 hal yang perlu dipahami oleh pasangan yang baru menikah atau pengantin baru seperti yang dikutip dari laman Keluarga Kita.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengantin baru
1. Pengantin baru harus menetapkan tujuan bersama
Pada masa perkenalan atau saat pacaran, pasngan tentu sudah mulai belajar saling menyesuaikan diri dan mulai belajar untuk melakukan kompromi dengan segala perbedaan yang ada.
Setelah menikah, memiliki serta mewujudkan harapan dan cita-cita dalam pernikahan adalah hal yang harus dibicarakan dan diusahakan bersama. Contohnya, adalah membicarakan pola pengasuhan yang akan diterapkan pada anak kelak, membicarakan tujuan keuangan, dan kesiapan dan dalam membangun rumah tangga.
2. Pengantin baru memiliki komitmen terhadap pola hubungan baru
Mengawali dan menjalani kehidupan pernikahan memiliki tantangan sendiri, yang berbeda dengan saat masih melajang dulu. Misalnya, saat lajang kalau kamar berantakan, tidak ada pasangan yang protes dan minta untuk segera dirapikan. Dulu, saat mau bangun siang tidak perlu merasa bersalah karena tidak ada yang perlu ditemani saat sarapan.
Menjaga perasaan dan membuat hubungan agar senantiasa berjalan dan membuat hubungan agar senantiasa berjalan harmonis adalah bagian dari komitmen terhadap pernikahan.
3. Membina hubungan baik dengan keluarga besar pasangan
Menikah sama artinya Anda juga menikahi keluarga besar pasangan. Oleh karenanya, memiliki hubungan yang baik dengan keluarga besar merupakan salah satu bentuk tantangan di awal pernikahan.
Tidak semua orang mudah memulai hubungan dan menghadapi keluarga baru. Adakalanya harus belajar untuk menahan perasaan, berusaha untuk menyesuaikan diri, serta belajar untuk memberikan respon yang tepat pada situasi tertentu.
4. Menyesuaikan diri dengan kehamilan
Menyiapkan dan menyesuaikan diri dengan kehamilan adalah tahapan yang perlu diperhatikan oleh pasangan yang baru saja menikah atau pengantin baru.
Misalnya, memeriksakan kondisi kesehatan diri dan pasangan, memahami perubahan hormon apa saja yang bisa terjadi, termasuk perubahan fisik, termasuk perubahan suasana hati calon ibu serta begaimana memenuhi nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan.
5. Menyiapkan diri menjadi orangtua
Hal yang perlu disadari oleh semua pasangan pengantin baru, setelah kelahiran buah hati tentu saja akan mengalami perubahan hidup, baik perubahan rutinitas, pola dan gaya hidup, termasuk perubahan hubungan dengan pasangan sendiri.
Perubahan ini tentu saja perlu diantisipasi dengan cara mendiskusikannya dengan pasangan. Dengan begitu akan sama-sama menemukan jalan keluar yang bisa dilalui bersama.
Contohnya, apakah setelah memiliki anak dibutuhkan support system seperti orang tua atau pengasuh. Bagaimana menyiapkan dana kelahiran ataupun dana lain yang dibutuhkan oleh anak, termasuk mencari dokter kandungan dan dokter anak yang nyaman.
Dengan memahami hal-hal di atas, pengantin baru akan lebih siap menghadapi badai apa pun yang nantinya menghampiri kehidupan rumah tangga.
Baca juga:
Ernest Prakasa: "Pengantin baru tak perlu buru-buru punya anak"