Persalinan yang lancar adalah keinginan setiap ibu yang hendak melahirkan, tak peduli jalan pilihan normal atau caesar, ibu akan menempuh jalan resiko apapun agar baik ibu dan si kecil selamat dan sehat.
Setiap ibu punya cerita dan pengalaman melahirkan yang ingin dibagi, bukan hanya untuk menarik disimak tapi melihat dan membaca pengalaman melahirkan orang lain nampaknya dapat memberikan sharing emosional yang berharga bagi setiap ibu lainnya.
Pengalamanku ketika melahirkan anak pertama aku jalani dengan pilihan normal dengan bantuan bidan profesional di klinik tak jauh dai rumah, menariknya aku punya pengalaman yang tak terlupakan untuk proses kelahiran anak pertamaku, yaitu proses pembukaan yang susah naik atau stuck di pembukaan 1 selama hampir 24 jam.
Tentunya hal ini menyiksa sekali apalagi dengan rasa mulas atau kontraksi yang lama-kelamaan naik setiap menitnya.
Aku ingat kala itu, proses persalinan anak pertamaku lebih lama dari anak kedua.
Pada saat itu aku ingat, malam hari ketika kontraksi di mulai, aku dan suami berangkat ke klinik persalinan untuk persiapan melahirkan anak kami.
Salah satu bidan di sana mulai mengecek kondisi pembukaan yang ternyata baru di mulai itu. Pada saat itu, kondisi area jalan lahir pun sudah dipenuhi lendir dan flek darah.
Beberapa jam kemudian ketika rasa mulas semakin meningkat setiap menitnya sedangkan pembukaan jalan lahir tak kunjung naik, bidan pun menyarankan untuk melakukan suntik induksi.
Saat itu aku mengikuti saran bidan hingga aku menunggu kembali dan berharap ada perubahan dede bayi segera lahir.
Tapi setelah hampir 24 jam tepatnya kembali malam hari berikutnya, pembukaan di jalan lahir masih berada di lingkar kurang lebih 1 sampai 2 cm saja, itu artinya masih pembukaan 1-2.
Setelah kutanyakan kenapa karena dikhawatirkan ada kelainan yang memungkinkan aku harus melakukan caesar, namun rupanya bidan menyatakan hal ini bisa saja terjadi pada ibu hamil manapun.
Kondisi dimana kontraksi sudah sangat hebat dengan rasa mulas yang luar biasa tetapi tidak diiringi naiknya pembukaan jalan lahir. Hal ini bisa stuck atau macet di level pembukaan tertentu Mom, seperti di pembukaan 2 atau 7, dalam kasus ini aku berhenti di pembukaan 1.
Hal ini begitu serba salah dengan larangan mengejan dari Sang bidan demi menghindari robekan pada vagina atau jalan lahir saat itu.
Pada akhirnya, ketika aku tidak kuat menahan kontraksi tersebut, tepat pukul 02.00 malam air ketuban di dalam rahim pun pecah sebelum waktunya yaitu di pembukaan 7.
Bidan segera menanganiku saat itu. Butuh waktu sekitar 1 jam lebih untuk mengeluarkan bayiku saat itu karena kondisi pembukaan jalan lahir masih belum terbuka sempurna.
Ditambah lagi karena tidak adanya tenaga atau energi yang cukup untuk mengejan karena sudah terkuras dengan seharian sebelumnya saat menunggu pembukaan naik, akhirnya bidan pun menyarankan agar aku dirujuk ke rumah sakit.
Pada saat itu aku mengatakan aku masih bisa berjuang untuk mengejan di pembukaan 7 dengan resiko robekan vagina yang mungkin terjadi.
Setelah drama mengejan yang cukup lama ini, akhirnya bidan terpaksa menggunting jalan lahir demi mengeluarkan anak pertamaku dan menyelamatkan kondisiku yang kesulitan mengejan.
Anak pertamaku akhirnya lahir dengan selamat dan sehat dengan bobot 2,8 kg dengan panjang 50 cm.
Lalu bagaimana dengan kondisiku? Selain vagina harus dijahit karena mengalami robekan yang cukup panjang, aku juga harus mengalami pendarahan yang cukup hebat yang membuatku sangat lemas.
Beruntung, perawat dan bidan segera menangani kondisiku sehingga aku bisa melewati masa yang cukup krisis itu.
Jadi, dilema persalinanku saat itu bisa aku kronologikan sebagai berikut:
1. Susah naiknya pembukaan jalan lahir (stuck di pembukaan 1)
2. Hal ini berkebalikan dengan kontraksi atau mulas yang semakin meningkat di tiap menitnya.
3. Pembukaan jalan lahir yang tidak sempurna yaitu hanya di pembukaan 7 saat melahirkan bayi.
4. Terjadinya robekan vagina yang cukup parah
5. Pendarahan
6. Mengalami ambeien akibat jahitan
Setelah melahirkan, ternyata aku membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pemulihan. Akibat jahitan yang cukup parah, aku sampai harus mengalami ambeien yaitu mengalami sakit saat buang air besar selama berbulan-bulan.
Setelah satu tahun pemulihan akibat pasca melahirkan anak pertamaku, puji syukur aku bisa pulih tanpa adanya trauma proses melahirkan yang telah aku alami sebelumnya.
Bahkan dua tahun berikutnya, aku melahirkan anak keduaku dengan proses persalinan yang cukup lancar dari anak pertama.
Lalu apa saja tips yang mungkin dapat aku bagi menurut pengalaman melahirkan anak pertamaku ini, berikut tipsnya:
a. Perbanyak makan sayur dan makanan bergizi
Nampaknya tips ini cukup penting bagi Mom yang akan segera melahirkan, selain supaya kesehatan Mom dan bayi terjaga, asupan gizi penting untuk energi dan tenaga saat melahirkan nantinya.
b. Hindari junk food atau makanan tidak sehat
Makanan tidak sehat memungkinkan mengakibatkan rasa tidak nyaman di perut, bisa saja mengakibatkan sakit perut atau diare, atau juga sembelit.
c. Ikuti senam hamil atau senam kegel
Senam hamil sangat membantu untuk kelancaran persalinan. Selain itu, ibu hamil dapat mengetahui teknik pernapasan yang benar dan menerapkannya saat melahirkan nanti.
d. Hindari mengejan saat proses pembukaan berlangsung
Bila ingin menghindari robekan pada vagina yang cukup fatal, gunakan teknik pernapasan yang tepat untuk mendorong jalan lahir terbuka atau naik sedikit demi sedikit tanpa mengejan. Sebaiknya menghindari jahitan pasca melahirkan, karena menurut pengalamanku hal tersebut dapat menyebabkan penyakit ambeien.
Melihat dari pengalamanku melahirkan, informasi tersebut semoga setidaknya membuka wawasan kepada calon ibu melahirkan tentang ragamnya lika-liku proses melahirkan bayi yang tidak mudah. Semoga sedikit tipsku membantu, stay healthy and safe!