Ini merupakan pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan. Pengalaman melahirkan anak pertama saya,yang sampai sekarang semua masih terekam jelas di benak saya.
Pengalaman Melahirkan Anak Pertama
Hari itu tepat tanggal 12 September 2021, ketika malam saya biasa terbangun untuk buang air kecil. Sekitar pukul 01.00 dini hari, saya terbangun dan merasa mulas seperti akan buang air besar. Saya coba ke kamar mandi,tetapi tak bisa hanya mulas saja yang saya rasakan. Berulang kali saya mencoba untuk tidur lagi, tapi perasaan mulas itu selalu muncul lagi.
Akhirnya sekitar jam 01.30 WIB saya mulai merasakan sakit disekitar perut sampai ke jalan lahir. Saya sudah curiga kalau subuh itu mungkin saya akan melahirkan. Akhirnya saya ambil gym ball dan mulai duduk2 diatas gym ball untuk mengurangi sakit. Saya coba periksa dengan aplikasi penghitung kontraksi, dan masih 15 menit sekali.
Karena saya merasa masih belum terlalu sakit, saya masih membiarkan suami saya tidur dulu. Belum memberi tahu suami kalau saya sedang mengalami kontraksi. Sampai sekitar pukul 02.15 WIB rasa sakit makin menjadi-jadi.
Saya mulai mondar mandir dikamar, jalan jongkok dan bolak balik kamar. Karena merasa sudah semakin sakit,saya akhirnya membangunkan suami saya. Suami langsung kaget dan berusaha menenangkan saya.
Tapi saat saya cek ke kamar mandi, belum ada flek ataupun ketuban yang keluar. Tapi rasa sakit sudah semakin bertambah. Sampai akhirnya sekitar jam 03.30 WIB saya memberitahu orang tua saya kalau saya sudah mulai kontraksi.
Saya disuruh ibu saya untuk mandi,dan saya masih sempat shalat tahajud. Lalu dibuatkan roti dengan teh manis. Tapi tak berkurang juga sakitnya,akhirnya saya minta diantarkan ke UGD RSIA yang dekat dari rumah saya.
Belum ada Bukaan walau Rasanya Sangat menyakitkan
Sesampainya disana, saya langsung diperiksa dalam dan ternyata belum ada bukaan sama sekali. Padahal rasa sakit yang saya rasakan sudah semakin kuat. Setelah diperiksa dalam itu mulailah keluar darah dan saya makin merasakan nyeri yang sangat hebat. Karena saat saya melahirkan masih pandemi, jadi saya di minta untuk tes antigen terlebih dahulu.
Alhamdulillah hasilnya negatif,karena jika positif saya harus di pindahkan ke RS lain yang menanggung pasien positif covid. Karena belum juga ada bukaan,akhirnya saya pulang lagi kerumah dan disinilah mulai rasa sakit yang semakin menjadi-jadi saya rasakan. Sampai menjelang siang,saya sudah tidak bisa bercakap-cakap lagi. Muka sudah pucat,selera makan hilang.
Suami masih saya suruh untuk istirahat siang itu. Saya masih bolak balik berusaha mengurangi rasa sakit. Sampai jam 13.00 WIB saya merasa tidak kuat dan minta kembali ke RS. Akhirnya dbawalah saya ke RS dan kembali ke UGD. Ketika di periksa ternyata masih bukaan 2 menuju 3.
Saya di tanya mau pulang atau jalan-jalan di RS, lalu saya putuskan untuk jalan-jalan dulu dan tidak pulang kerumah. Sampai pukul 15.30 WIB saya merasakan sakit yang luar biasa. Sudah tidur-tiduran di sofa RS, sesekali keliling didampingi suami sambil di urut2 pinggang saya.
Saya minta dicek lagi oleh perawat yang sebenarnya perawat melarang karna cek bukaan ternyata tidak boleh dilakukan terlalu sering, tapi saya memaksa karena sudah tidak kuat. Setelah di cek perawat bilang masih bukaan 4 dan katanya ketuban saya sudah rembes.
Diberi Obat Induksi
Akhirnya saya diberi opsi untuk induksi atau menunggu. Saya pilih induksi supaya mempercepat proses lahiran. Akhirnya sekitar jam 17.00 WIB saya di induksi. Setelah induksi saya dipindah ke ruang bersalin dan disana saya merasakan sakit yg berkali-kali lipat dibanding sebelumnya.
Saya rasanya sudah mau mengejan,tapi perawat melarang karna ternyata sampai magrib bukaan saya tidak juga ada kemajuan,masih di bukaan 4. Karena melihat kondisi saya,suami saya menyarankan saya untuk operasi caesar. Saya hanya bisa mengiyakan karena sudah tidak sanggup berpikir. Saat itu suami langsung segera mengurus administrasi untuk mengubah lahiran normal menjadi caesar.
Pengalaman Melahirkan Anak Pertama lewat Operasi Caesar
Setelah perdebatan panjang dengan perawat yang suruh saya menunggu saja proses induksi tapi keluarga saya semua sudah meminta caesar akhirnya diputuskanlah saya untuk caesar malam itu juga. Sekitar jam 21.00 saya dibawa untuk persiapan operasi dan jam 22.00 WIB saya akhirnya masuk kamar operasi.
Saya di anastesi dan seketika rasa sakit saya langsunt hilang. Sekitar 15 menit perut saya di goncang-goncang lalu tepat jam 22.31 lahirlah putera pertama saya ke dunia.
Anak saya lahir dengan berat 3,3kg dan panjang 51 cm. Alhamdulillah dalam keadaan sehat. Begitulah singkat cerita perjalanan melahirkan saya yang saya alami dan masih saya ingat sampai sekarang bagaimana perjuangan saya melahirkan nya kedunia. Terimakasih karena sudah menyimak cerita saya. Terakhir, apapun proses lahirnya saya meyakini seluruh ibu adalah ibu yang hebat.
Disclaimer:
Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.