Awalnya pas saya tahu saya hamil saya sangat senang sekali setelah menunggu hampir sekitar satu tahun setengah saya dinyatakan hamil. Siapa sangka ini menjadi awal dari pengalaman hamil dengan preeklampsia yang tak terlupakan.
Pengalaman Hamil dengan Preeklampsia
Awal kehamilan saya biasa biasa saja, tidak ada mual, muntah, atau capek. Tensi normal, atau pun gejala lainnya.
Pas kehamilan menginjak 4 bulan, suatu hari pas saya lagi kerja dinas sore di sebuah rumah sakit saya tiba tiba pusing kepala berasa berputar putar. Untung teman saya sigap, saya langsung disuruh pejamkan mata dan duduk.
Saya hampir pingsan, setelah beberapa lama pusing itu hilang dan saya dilarikan ke IGD. Setelah itu saya di bawa ke dokter kandungan setelah ditensi tensi saya tinggi sekali. Saya disuruh istirahat lalu ditensi lagi. Tetep tinggi akhirnya saya disuruh pulang.
Sempat mengalami kecelakaan motor saat hamil
Setelah satu bulan saya mengalami kecelakan jatuh dari motor, kepala saya dijahit 6 jahitan. Allhamdulilah bayi yang saya kandung selamat dan sehat.
Pas saya kontrol lagi tensi saya pun gak turun turun malah tambah naik. Saya dikasih obat.
Semakin lama kehamilan saya semakin besar, kaki saya bengkak, tapi berat badan bayinya gak kunjung naik.
Saya bingung waktu itu, kenapa saya bisa mengalami hipertensi pas kehamilan padahal saya sangat menjaga makan. Akhirnya dokter menyuruh saya makan es krim agar berat badan bayinya naik. Tapi pas menjelang kelahiran saya tiba tiba mual mau muntah.
Saya didiagnosa preeklampsia
Dokter menyuruh saya tes laboratorium darah dan urin dan dari hasil laboratorium dokter menyatakan saya terkena preeklamsia berat, makanya bayi yang ada di kandungan saya berat badan badannya tidak naik.
Saya disarankan untuk operasi cesar, saya terima dengan keputusan dokter agar saya dan bayi yang saya kandung selamat.
Pas saya di rumah tiba tiba saya mual pusing dan saya dibawa kerumah sakit. Sesampainya di rumah sakit saya di kasih tahu dokter kalo besok pagi saya harus operasi cesar.
Allhamdulilah anak bayi saya lahir dengan selamat dan sehat tanpa kekurangan satu apapun.
Walaupun berat badannya cukup rendah yakni 2.6 kg. Tapi itu bukan masalah, dengan asupan ASI yang cukup bayi saya bisa mempunyai berat normal.
disclaimer:
Pandangan dan informasi yang diceritakan di dalam artikel ini merupakan pendapat penulis dan belum tentu didukung oleh theAsianparent atau afiliasinya. TheAsianparent dan afiliasinya tidak bertanggung jawab atas konten di dalam artikel atau tidak bisa diminta pertanggungjawaban untuk kerusakan langsung atau tidak langsung yang mungkin diakibatkan oleh konten ini.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.