Penelitian: Paparan Nikotin Berdampak Gangguan Pendengaran pada Bayi

Ibu hamil yang terpapar nikotin bahkan setelah melahirkan, bisa menyebabkan batang otak pendengaran anak berkembang tidak sempurna. Dampaknya, anak akan kesulitan belajar dan mengenali bahasa.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Telah umum diketahui bahwa rokok memiliki efek buruk bagi janin dan bayi. Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan pada tikus menemukan fakta bahwa paparan nikotin bisa menyebabkan gangguan pendengaran pada bayi sebelum dan sesudah ia dilahirkan.

Melansir dari situs sciencedaily.com, studi yang dipublikasikan di The Journal of Phsycology ini menyatakan bahwa paparan nikotin yang terjadi pada ibu selama kehamilan, bisa membahayakan perkembangan otak janin di dalam rahim.

Selain itu, ibu hamil yang merokok, meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan bayi rendah, dan risiko tinggi bayi mati mendadak.

Penelitian ini melaporkan, batang otak pendengaran yang berfungsi menganalisa pola bunyi dan suara bisa berkembang dengan tidak normal pada anak, apabila ibunya terpapar nikotin selama hamil dan setelah melahirkan.

Anak-anak yang batang otak pendengarannya berkembang tidak sempurna, bisa memiliki masalah dalam belajar dan mengenali bahasa.

Dilaporkan oleh laman mothering.com, para peneliti di Berlin, Jerman, menggunakan tikus sebagai bahan penyelidikan untuk mengetahui efek dari paparan nikotin terhadap janin dan bayi baru lahir.

Penelitian dilakukan dengan cara memberi zat nikotin pada minuman tikus yang sedang hamil, kemudian mencampur nikotin pada susu yang dikonsumsi anak tikus. Hal ini terus dilakukan hingga anak tikus berusia tiga minggu, yang sepadan dengan usia anak manusia memasuki PAUD.

Mereka menemukan fakta, sel saraf pada tikus yang terpapar nikotin tidak mengirim sinyal dengan benar ke saraf yang ada pada sistem pendengaran.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada anak-anak, hal ini bisa menyebabkan pendengaran tidak normal, gangguan belajar dan bahasa, serta isolasi sosial.

Ursula Koch, profesor di Universitas Freie Berlin yang merupakan pemimpin dalam penelitian ini, mengungkapkan, "Kami tidak tahu berapa banyak bagian pendengaran yang terpengaruh paparan nikotin. Studi lebih lanjut diperlukan."

Penelitian ini makin menguatkan bahaya rokok bagi ibu hamil dan menyusui. Tentunya semua orangtua menginginkan anaknya lahir dengan sehat, dan memiliki tumbuh kembang dengan baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena itu, bila Anda atau suami memiliki kebiasaan merokok, berusahalah menguranginya, terutama saat hamil. Atau paling tidak, jangan merokok di depan anak, dan pastikan selalu mencuci tangan dan mulut setelah merokok.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/bahaya-asap-rokok-untuk-janin-anda/

Sudah menjadi rahasia umum jika rokok memiliki dampak yang berbahaya, apalagi untuk ibu yang sedang hamil ataupun menyusui. Seperti yang diketahui, rokok didalamnya terdiri dari beberapa senyawa yang berbahaya termasuk nikotin. Suatu penelitian menyebutkan jika paparan nikotin yang diterima janin, sangat berbahaya. Mari simak ulasan ini untuk mengetahui bahaya dari senyawa dalam rokok tersebut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Efek Rokok Pada Janin

Rokok sudah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian orang di dunia, termasuk di Indonesia. Padahal efek samping yang didapatkan dari merokok sangat berbahaya untuk tubuh, contohnya saja penyakit jantung, paru paru. Apalagi untuk ibu hamil dan menyusui, rokok sangat berbahaya bagi janin dan juga bayi. Ibu hamil yang merokok, dapat meningkatkan risiko bayi terlahir prematur, berat badan bayi yang rendah, bahkan terjadi kematian bayi yang mati mendadak.

Efek Samping Nikotin Yang Terkandung Pada Rokok

Nikotin merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam kandungan rokok. Pada studi yang dipublikasikan pada the Journal of Phsycology, menyatakan bahwa paparan dari nikotin yang terjadi pada ibu selama masa kehamilan dapat membahayakan perkembangan otak bayi di dalam kandungan. Penelitian tersebut, melakukan eksperimen dengan memberikan zat nikotin pada minuman tikus yang sedang hamil dan juga mencampurkan pada susu bayi tikus.

Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa sel saraf pada tikus yang terkena paparan dari nikotin, tidak mengirimkan sinyal dengan benar ke saraf yang ada pada sistem pendengaran tikus. Sehingga dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa batang otak pendengaran yang menganalisis pola bunyi dan suara dapat berkembang dengan tidak normal pada anak apabila ibunya terkena paparan nikotin selama hamil dan setelah melahirkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penelitian yang telah dilakukan tentu saja menguatkan anggapan rokok yang sangat berbahaya terhadap perkembangan janin. Semua orangtua pasti menginginkan anaknya dapat terlahir dengan sehat dan tidak memiliki kelainan apapun. Oleh karena itu jika Anda atau keluarga memiliki kebiasaan merokok, alangkah baiknya jika mengurangi bahkan menghentikan kebiasaan tersebut. Cobalah untuk tidak merokok dekat anak anak, serta selalu cuci tangan dan mulut setelah merokok.

Penulis

Fitriyani