Sebuah peristiwa penculikan anak sekolah di Bandung terjadi pada awal Oktober 2018 lalu. Korban bernama AL berumur 9 tahun, dinyatakan hilang sejak Selasa, 9 Oktober. Enok, sang ibu berusaha mencari anaknya, hingga mendapat kabar bahwa sang buah hati diduga diculik.
Kronologis penculikan anak sekolah di Bandung
Dugaan ini berasal dari informasi yang didapatkan Enok dari orangtua W yang merupakan teman main AL. Pada hari AL menghilang, dia dan W sedang bermain internet di sebuah warnet di Cicaheum. Lalu seseorang yang tak dikenal mengajak mereka ke suatu tempat dengan iming-iming benda.
Tapi, W dan AL malah di bawa ke kompleks pemakaman di Cikadut. W yang mulai curiga dengan niat orang asing itu, menolak ikut lebih jauh bersama pelaku. Hingga akhirnya W dianiaya sampai pingsan. W ditinggalkan di kompleks pekuburan sedangkan AL dibawa pergi oleh pelaku.
Begitu tahu bahwa AL menjadi korban penculikan anak sekolah, Enok langsung melaporkannya ke Mapolrestabes Bandung, sambil membawa foto AL. Saat sedang melakukan penyelidikan tentang hilangnay AL, pihak kepolisian mendapatkan laporan tentang seorang anak yang ditemukan di wilayah Desa Tomo, Sumedang.
Polisi di Bandung berkoordinasi dengan Polres Sumedang untuk mencocokkan data AL dengan anak yang ditemukan, dan hasilnya ternyata itu memanglah AL yang berhasil kabur dari pelaku yang menculiknya.
Begitu kembali ke pelukan ibunya, AL bercerita bagaimana dirinya dibawa jalan kaki melewati hutan dari Kota Bandung ke Sumedang. Selama 3 hari penuh AL sama sekali tidak diberi makan ataupun minum, bahkan sempat tidur di areal pekuburan.
AL mengaku kabur saat pelaku sedang tidur. Hingga ditemukan warga dan dibawa ke Polres Sumedang. Berbekal keterangan dari AL, polisi langsung memburu pelaku penculikan anak sekolah itu.
Pelaku penculikan anak sekolah adalah tukang rongsok
Ternyata, pelaku sudah kabur ke wilayah Cirebon begitu tahu polisi sedang mengejarnya. Pelaku akhirnya berhasil ditangkap pada tanggal 12 Oktober di wilayah Cirebon.
Kapolres Bandung Kombes Irman Sugema mengatakan, pelaku berinisial FZ ini berprofesi sebagai pengumpul barang rongsokan. Modusnya melakukan penculikan anak sekolah adalah untuk dijadikan pemulung seperti dirinya.
Pelaku juga dikenai tuduhan penganiayaan, karena telah menganiaya W hingga korban pingsan. Sedangkan AL yang berhasil dibawa ke Sumedang ternyata belum sempat dipekerjakan.
Kini, FZ harus mendekam di ruang tahanan Polrestabes Bandung. FZ dikenai Pasal 80 dan atau 83 Undang-Undang No 35 Tahun 2014 atas perubahan Undang-Undang No 23 Tahun tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman paling ringan 3 tahun, dan paling berat 15 tahun.
Tips agar buah hati tidak jadi korban penculikan anak sekolah
1. Jangan biarkan anak sendirian
Penting bahwa anak Anda selalu bersama seseorang yang dipercaya setiap saat. Jangan biarkan anak-anak Anda bertemu teman-teman mereka di taman atau di ujung jalan sendirian tanpa pengawasan Anda.
Terlepas dari kemungkinan modus penculikan anak, bahaya lainnya juga bisa saja mengintai atau melukainya tanpa ada yang tahu. Itulah pentingnya untuk tetap mempercayakan anak Anda selalu bersama seseorang yang dapat diandalkan ke mana pun mereka pergi.
2. Hati-hati dengan orang asing
Penting untuk mengajari anak untuk tidak berinteraksi dengan orang asing. Ajari anak-anak Anda bahwa jika mereka didekati oleh orang asing, dan mereka tidak nyaman, maka tidak ada yang salah jika mereka berteriak.
Ingatkan pada mereka untuk lari atau berteriak, jika mereka merasa dalam kondisi bahaya atau tidak nyaman.
3. Bawalah foto anak
Salah satu ide bagus adalah memotret anak Anda sebelum mereka meninggalkan rumah. Jika anak Anda hilang, Anda dapat dengan mudah membagikan foto anak, termasuk cara berpakaian mereka pada hari itu.
4. Selalu pegang tangan mereka
Balita dan anak-anak cenderung berkeliaran kemana-mana. Cobalah buat aturan di mana anak-anak harus selalu memegang tangan Anda kecuali Anda memberi tahu untuk melepaskannya. Terapkan aturan ini di area ramai, seperti bandara, mall, atau taman hiburan.
5. Pantau anak-anak Anda dalam pengawasan
Akan sangat membantu jika Anda memilih pakaian berwarna cerah untuk dikenakan anak-anak Anda sehingga mereka dapat dibedakan di daerah yang ramai.
Sumber: Kompas
Baca juga:
Anak ini nyaris jadi korban penculikan di ITC Kuningan, orangtua harus selalu waspada!