Selain Ceritanya Bikin Baper, Ini 4 Pelajaran Parenting dari Drakor Business Proposal

Kisah cinta antara Ha-ri dan Tae-Moo memang membuat penasaran. Namun, ternyata pelajaran parenting dari Business Proposal juga sangat berharga, lho.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi para pecinta drama Korea, Business Proposal mungkin saat ini menjadi salah satu drama yang tidak boleh terlewatkan karena ceritanya yang memang sangat membuat penasaran. Namun, selain itu sebenarnya ada juga pelajaran parenting dari Business Proposal yang bisa kita ambil, lho.

Jika dilihat lebih dalam lagi, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari drama Korea ini, salah satunya mengenai pola asuh orang tua yang sangat berperan terhadap sikap anak saat dewasa.

Nah, berikut ini kami akan mencoba mengulik pelajaran parenting apa saja dari para orang tua para tokoh utama, yang bisa dipelajari para penonton dari drama Korea yang ditayangkan oleh SBS ini.

Artikel terkait: Syuting 'A Business Proposal' Selesai, Kim Sejeong Dikabarkan Positif COVID-19

Pelajaran parenting dari Business Proposal lewat orang tua Shin Ha-ri

Dalam drama Korea, orang tua Shin Ha-ri (Kim Se-Jeong) diceritakan sebagai sosok orang tua yang bekerja keras dalam mengurus bisnis kedai ayam goreng mereka. Meskipun Ha-ri bekerja di perusahaan besar, mereka tidak pernah menggantungkan hidupnya pada sang anak.

Ayah dan ibu Ha-ri yang sangat menyayangi anaknya tidak pernah membebaninya dengan tuntutan biaya hidup mereka atau meminta balas budi sebagai orang tua yang sudah membesarkan anak hingga bisa sukses.

Nah, kesuksesan yang dirasakan Ha-ri ini kemungkinan besar karena orang tuanya menerapan pola asuh demokratis, yaitu saat orang tua melatih anaknya untuk menjadi mandiri, berani, dan mampu memecahkan masalah sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Manfaat Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis mengajarkan anak untuk mampu berpikir secara rasional. Hal ini disebabkan keterbukaan orang tua dan keterlibatan anak dalam mengambil keputusan, yang akan membuatnya terbiasa bernegosiasi, diskusi, dan memecahkan masalah sendiri.

Itulah mengapa ayah dan ibu Ha-ri juga menerima Jin Young Seo sebagai sahabat anaknya—tanpa mempertanyakan latar belakangnya—karena mereka percaya Ha-ri bisa menilai mana orang yang bisa dijadikan sahabat dan mana yang tidak.

Pola asuh yang dilakukan oleh orang tua Ha-ri ini bisa dicontoh karena bisa membuat anak lebih mandiri, tetapi tetap menghormati kedua orang tua yang sudah membesarkannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Membesarkan anak dengan baik memang sulit, tetapi bukan berarti para orang tua tidak bisa melakukannya. Meskipun Ha-ri adalah tokoh fiksi, tetapi pola asuh yang dianut kedua orang tuanya bisa diterapkan di dunia nyata agar anaknya bisa tumbuh seperti Ha-ri.

Artikel terkait: 11 Fakta Ahn Hyo Seop Pemeran 'A Business Proposal', Hampir Jadi Anggota Boyband!

Kakek Kang Tae-Moo, Ketua Kang

Meskipun bukan benar-benar orang tua Tae-Moo, tetapi sang kakek yang sudah membesarkan cucunya sejak kecil ini, bisa dibilang menjadi sosok orang tua bagi Tae-Moo. Permasalahan kebanyakan para kakek dan nenek selama ini adalah ingin yang terbaik untuk cucunya, tetapi terkadang salah caranya. Nah, inilah yang dilakukan oleh Ketua Kang.

Secara tidak disadari, Ketua Kang menjadikan Tae-Moo sebagai sosok yang workaholic. Tidak cukup sampai di situ, dia juga memaksa cucunya itu untuk memiliki pasangan dan menikah sehingga dirinya bisa memiliki cicit sebelum meninggal. Sangat egois sekali, bukan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Inilah salah satu ciri orang yang toksik, yaitu memaksakan kehendaknya sendiri serta mengabaikan kemauan dan kebutuhan sang anak. Sang kakek bersikap seperti orang tua yang toksik karena lebih fokus pada keinginan diri sendiri. Meskipun mungkin alasannya adalah karena ingin yang terbaik untuk cucunya.

Pola asuh ini tentu saja bisa memberikan pengaruh buruk untuk anak. Menurut psikolog, anak yang dibesarkan oleh orang tua toksik sangat sulit mengatakan tidak pada orang lain. Selain itu, juga lebih berisiko mengalami gangguan kecemasan.

Untunglah Tae-Moo tidak sampai memiliki gangguan dengan kesehatan mentalnya. Namun, jika melihat dirinya yang sulit berkata tidak kepada kakeknya dan jadi susah bergaul. Bahkan Tae Moo melepaskan stres dengan masak dan bersih bersih di rumah sekretarisnya.

Tae Moo juga lebih memilih menuruti permintaan sang kakek meskipun tidak suka. Bisa dibilang ia sudah merasakan pola asuh toksik dari sang kakek.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pelajaran parenting dari Business Proposal lewat ayah Jin Young Seo

Bisa dibilang, pola asuh ayah Young Seo, Ketua Jin, tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh kakek Tae-Moo, yaitu sama-sama menjadi orang tua yang toksik untuk anaknya.

Ketua Jin juga memaksa Young Seo untuk melakukan kencan buta dengan anak dari perusahaan lain, demi keuntungannya sendiri. Sang ayah melakukan ini bukan agar anak perempuannya bahagia, tetapi karena bisa menguntungkan bisnisnya. Tidak heran jika diceritakan Young Seo merasa muak dengan ayahnya dan kabur dari rumah.

Apa yang dilakukan oleh Ketua Jin ini adalah salah satu ciri orang tua toksik, yaitu memaksakan keinginannya sendiri kepada anak, meski si anak tidak menginginkannya. Keputusan Young Seo untuk kabur dari rumah dan tidak mau bertemu ayahnya lagi merupakan akibat dari pola asuh toksik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak yang dibesarkan dengan cara seperti ini tidak akan merasa bahagia karena mereka tidak pernah merasa keinginan dan kebutuhannya dipenuhi oleh orang tuanya.

Namun, tidak ada kata terlambat untuk menjadi orang tua yang baik untuk anak. Seperti yang dilakukan oleh Ketua Jin. Menyadari kesalahannya, ayah Young Seo akhirnya mulai menunjukkan kasih sayangnya dan menyetujui hubungan anaknya dengan Cha Sung-Hoon, walaupun ia bukan berasal dari keluarga kaya—seperti yang diinginkannya dulu.

Ini karena setelah menyadari kesalahannya, Ketua Jin ingin agar hubungannya dengan anak perempuan satu-satunya tidak lagi renggang dan bisa berbaikan. Patut dicontoh, nih.

Artikel terkait: 5 Potret dan Fakta Seol In Ah, Pemain Drakor Business Proposal yang Mantan Trainee Idol

Ibu Cha Seung-Hoon

Dalam drama Korea Business Proposal, ibu Seung-Hoon diceritakan menjadi seorang biarawati yang mengelola panti asuhan. Jadi, selain menjadi ibu untuk anak kandunganya, dia juga adalah ibu bagi banyak anak yatim piatu yang diasuhnya.

Meski begitu, ibu Seung-Hoon tidak pernah mengesampingkan urusan anak kandungnya tersebut, termasuk mengenai masa depannya. Itulah mengapa saat kakek Tae-Moo menawarkan Seung-Hoon untuk menjadi anak asuhnya, disekolahkan, dan bekerja bersama cucunya, sang ibu mengizinkan.

Apa yang dilakukan ibu Seung-Hoon ini sebenarnya bisa dibilang seperti pedang bermata dua. Hal ini bisa menjadi kebaikan atau bisa juga mendatangkan hal buruk. Mengapa? Karena sang ibu melakukan apa yang menurutnya terbaik, tanpa mempertimbangkan keinginan anak.

Pentingnya Orangtua Fokus pada Keinginan Anak

Jika ingin melakukan hal seperti ini, sebaiknya orang tua tetap berfokus pada keinginan dan kebutuhan sang anak. Namun teta sambil mengarahkannya kepada hal yang dianggap terbaik. Terkadang, anak memang masih membutuhkan bimbingan dari orang tuanya. Itulah mengapa apa yang dilakukan Ibu Seung-Hoon ini masih bisa dibilang wajar. Hal ini dikarenakan dia tidak memaksakan semua kehendaknya pada sang anak.

Sikap ibunya tersebut yang kemungkinan besar menjadi alasan utama Seung-Hoon tidak keberatan dengan keputusan sang ibu. Dia justru merasa apa yang dilakukan ibunya memang untuk kebaikannya dan ternyata memang hal itu sudah terbukti.

Ibu Seung-Hoon juga tetap bisa menjadi ibu yang baik untuk anaknya, yaitu dengan mempercayai keputusan yang diambil sang anak. Misalnya saat Seung-Hoon memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Young Seo.

Meskipun pertemuan awal mereka tidak terlalu berjalan dengan lancar karena Young Seo terlihat seperti perempuan yang urakan. Namun demikian, ibu Cha Seung Hoon tidak memandang jelek kekasih anaknya tersebut dan tetap menerima dengan tangan terbuka. Ini semua bisa dilakukan oleh sang ibu karena ia percaya dengan keputusan anaknya.

Mempercayai keputusan anak merupakan hal penting yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua. Jika ini diterapkan sejak kecil, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri. Selain itu, anak juga bisa mengambil keputusannya sendiri karena sudah terbiasa untuk melakukannya.

***

Itu dia tadi beberapa pelajaran parenting dari Business Proposal yang bisa diambil, khususnya untuk para calon orang tua. Jadi, lewat drama Korea ternyata kita tidak hanya ikutan baper dengan kisah cinta para tokohnya, tetapi juga bisa mengambil banyak hal baik, termasuk mengenai pelajaran parenting.

 

Baca juga: 

id.theasianparent.com/kim-sejeong-dan-seol-in-ah

id.theasianparent.com/kim-sejeong-dan-ahn-hyo-seop

id.theasianparent.com/a-business-proposal