Mengapa para ibu selalu kelelahan? Pahami pekerjaan tak terlihat yang mereka jalani ini

Pekerjaan yang tak Terlihat yang mesti diemban ibu ada di pundaknya selama 24 jam dalam seminggu. Hal inilah yang membuat ia selalu tampak lelah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak semua pekerjaan bisa tampak hasilnya. Bahkan kadang, ada pekerjaan tak terlihat yang tak sengaja terus menerus menggerus stamina para ibu.

Percayakah Bunda dengan adanya pekerjaan tak terlihat yang menyita stamina tersebut?

Misalnya, Bunda terbangun di pagi hari dalam keadaan lelah sisa kemarin. Rasa lelah dan lesu terasa hingga sekujur tubuh seperti menyerang pertahanan tubuh sekaligus dan rasanya Bunda tak ingin terbangun pagi itu.

Namun, di sisi lain Bunda juga harus tetap harus bangun dari tidur dan beraktivitas karena menyadari tanggung jawab sebagai ibu yang mengurus segala macam pekerjaan rumah tangga. Apalagi melihat suami yang sudah bekerja keras dan anak yang butuh perhatian.

Rasanya tidak demam, tidak pusing, tekanan darah normal-normal saja, tapi rasa lelah tetap menyergap setiap saat. Sekalipun sudah tidur siang, kadang rasa lelah itu tak kunjung pergi.

Pekerjaan tak terlihat yang membuat ibu kelelahan

Pernahkah menyadari bahwa ada pikiran-pikiran dan pekerjaan tak terlihat yang membuat badan rasanya berat? Berikut beberapa hal yang bisa membuat seorang ibu lelah:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

  • “Oh… Ada formulir-formulir yang harus aku isi.”
  • Rapat sekolah yang harus didatangi
  • Besok adalah jadwal posyandu si dedek, antri nggak ya…
  • Teman-teman suami akan datang untuk makan malam pada hari Jumat ini, jadi aku harus belanja ke supermarket dan masak setelahnya.
  • Belum mencuci pakaian. Tapi sebenarnya aku terlalu lelah untuk mengeceknya sekarang. Tapi bagaimana kalau besok malamnya hujan?
  • Putriku sebentar lagi ujian dan dia selalu ingin ditemani belajar
  • Berat badanku bertambah dan baju-bajuku terasa mulai sempit
  • Suamiku akan berangkat kerja ke luar kota dan aku harus mempersiapkan segala kebutuhannya
  • Bagaimana jika suami tergoda perempuan lain di luar kota? Ah tidak, dia kan setia. Eh, tapi bukankah ada beberapa kasus selingkuh sekalipun keluarga bahagia? Duh… Jangan mikirin itu deh, tapi…
  • Mendengar keluhan teman soal permasalahan keluarganya ternyata cukup melelahkan
  • Mertua bilang minggu depan akan datang, tapi sampai sekarang rumah belum rapi
  • Banyak lagi yang lainnya

Jangan lupa juga bahwa memikirkan pekerjaan-pekerjaan yang belum dilakukan akan membuat tubuh lelah bahkan sebelum melaksanakannya. Karena itulah, pikiran soal banyaknya kerjaan bisa jadi sebuah pekerjaan tak terlihat yang cukup menyita waktu.

Sayangnya, hal ini tak dimengerti oleh lelaki. Ada yang mengatakan bahwa hal ini merupakan naluri keibuan, yang lain menyebutnya sebagai beban kerja tak terlihat seorang ibu.

Istilah kerennya, micromanaging alias ingin mengatur segala hal termasuk memikirkan hingga detil terkecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Masih heran mengapa banyak ibu merasa lelah sekalipun tampaknya tidak melakukan apa-apa?

Baca juga: Surat Terbuka Seorang Ibu, “Ketika Kau Merasa jadi Ibu yang Gagal…”

Di balik anak yang sehat dan ceria, selalu ada ibu yang kelelahan mengurus segalanya dan memastikan bahwa anak akan bahagia. Di balik suami yang sukses, ada istri yang memastikan bahwa suaminya bisa fokus bekerja.

Para ayah, cobalah untuk lebih empati pada para ibu, baik yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga maupun ibu bekerja. Bayangkan berada di posisinya dan harus memikirkan segala yang menjadi bebannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena ibu punya pekerjaan tak terlihat yang selalu ada di pikirannya, maka diperlukan sikap saling mendukung dan empati yang membantunya menjalani hari-hari berat sebagai ibu.

Kalau tahu seperti ini, masih tega mengatakan bahwa seorang ibu tak melakukan apa-apa di rumah?

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Disarikan dari theAsianparent Singapura.

Baca juga:

Curhatan Seorang Ibu Rumah Tangga: IRT Bukanlah Pengangguran

Penulis

Syahar Banu