Ini yang dirasakan saat ibu hamil alami pecah ketuban

Bagi Bumil yang akan melahirkan apakah Anda penasaran dengan apa yang akan terjadi?

Pecah ketuban menjadi salah satu tanda Anda akan segera melahirkan. Namun bagi wanita yang baru pertama kali akan melahirkan, mereka pasti penasaran tentang hal ini.

Seperti apa rasanya? Seperti apa bentuknya? Apakah rasanya sakit? Apa yang harus dilakukan selanjutnya?

Semua pertanyaan ini dapat menimbulkan rasa penasaran.

pecah ketuban

Apa itu kantung ketuban?

Perlu Anda ketahui, lebih dari 75 persen kasus, kantung ketuban tidak akan pecah hingga waktunya leher rahim Anda melebar dan artinya Anda sedang dalam proses persalinan. Namun, ada pula kemungkinan kasus ketika kantung ketuban harus pecah sebelum persalinan.

Selama 9 bulan, bayi Anda tinggal di ruangan gelap yang nyaman, dibungkus dengan kantung berisi cairan. Kantung tersebutlah yang dinamakan kantung ketuban, dan terdiri dari amnion dan chorion.

Air yang ada dalam kantung tersebut sebenarnya merupakan cairan amnion, yaitu cairan bening tempat bayi Anda tinggal. Cairan ini akan membantu melindungi bayi Anda dari benturan, cedera, dan juga menjaga suhu di dalamnya tetap stabil. Selain itu, cairan ketuban membantu perkembangan paru-paru, sistem pencernaan, dan muskuloskeletal bayi Anda.

Cairan ketuban sebagian besar tersusun dari air. Bayi Anda bisa menelannya dalam jumlah sedikit dan juga mengeluarkannya sedikit, melalui saluran pembuangannya seperti urin.

Selama masa kehamilan, jumlah cairan amnion akan meningkat secara bertahap sampai minggu ke-38. Setelah itu, ia baru sedikit berkurang.

pecah ketuban

Apa yang terjadi ketika pecah ketuban?

Tepat sebelum persalinan, kantung ketuban Anda akan pecah. Hal inilah yang menandakan bahwa bayi Anda akan segera lahir. Namun terkadang, kantung ketuban bisa saja rusak ketika mengalami persalinan dini.

Artikel terkait: Waspada air ketuban pecah dini sebelum HPL, ini bahayanya!

Dalam suatu kasus, pecah ketuban mungkin saja terjadi, tetapi persalinan Anda harus ditunda. Yang perlu Anda ketahui, semakin lama persalinan ditunda setelah pecah ketuban, semakin besar risiko bagi bayi Anda mengalami infeksi. Hal tersebut tentu dapat mengancam nyawa Anda maupun bayi.

pecah ketuban

Jika hal tersebut terjadi, maka dokter mungkin akan melakukan tindakan induksi persalinan secara artifisial.

Ketika pecah ketuban, Anda mungkin akan mengalami semburan cairan bening berwarna kuning pucat. Namun, ada juga yang ditandai dengan sensasi basah di bagian perineum atau vagina Anda, atau rembesnya cairan dalam jumlah kecil dari vagina Anda.

Itulah kira-kira gambaran singkat yang akan terjadi saat Bunda mengalami pecah ketuban. Semoga menjawab pertanyaan Anda ya, Bun!

Apa fungsi air ketuban?

Fungsi air ketuban adalah sebagai berikut:

1. Melindungi janin

Fungsi utama adanya cairan ketuban selama kehamilan ialah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan janin. Cairan ini berfungsi melindungi bayi dari tekanan luar, dan bertindak sebagai peredam kejut, Bun.

2. Kontrol suhu

Bentuk perlindungan lain yang diperlukan bayi ialah kestabilan suhu untuk tumbuh kembang janin yang lebih optimal. Cairan ini mengisolasi bayi, menjaganya agar tetap hangat dan mempertahankan suhu yang stabil di dalam rahim.

3. Pengendalian infeksi

Cairan ketuban memiliki fungsi vital lain untuk melindungi bayi dari bahaya infeksi. Hal ini karena cairan ketuban mengandung antibodi untuk melawan bakteri, virus, maupun patogen berbahaya lainnya.

4. Membantu perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan

Dengan bernapas dan menelan cairan ketuban, bayi berlatih menggunakan otot-otot sistem sejak dini. Hal ini menjadi latihan yang penting sebagai persiapan si kecil sebelum dilahirkan.

5. Perkembangan otot dan tulang

Saat bayi ‘berenang’ di dalam kantung ketuban, ia memiliki kebebasan untuk bergerak. Hal ini bisa menjadi salah satu stimulasi karena bisa memberi kesempatan pada otot dan tulangnya untuk berkembang dengan baik.

6. Menjaga tali pusat

Cairan di dalam rahim bisa mencegah tali pusat tertekan. Tali pusat ini mengangkut makanan dan oksigen dari plasenta ke janin yang sedang tumbuh. Secara tak langsung, adanya ketuban pun memastikan pasokan makanan dan oksigen pada janin tidak terhambat.

Selama kehamilan Bunda pun sebaiknya rutin memeriksakan kondisi kesehatan pada dokter, salah satunya untuk mengecek kondisi cairan ketuban. Semoga informasi di atas bermanfaat, Bun!

Dilansir dari artikel Nalika Unantenne di theAsianparent Singapura, Medical News Today

Baca juga:

https://id.theasianparent.com/waspadai-air-ketuban-merembes

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.