Menakjubkan! Patung raksasa di Qatar menampilkan proses perkembangan janin

Seniman asal Inggris Damien Hirst membuat karya fenomenal, patung janin raksasa yang menampilkan proses tumbuh kembang dari fetus hingga bayi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Biasanya, kita hanya bisa tahu perkembangan janin dari fetus hingga menjadi bayi dari infografik atau video animasi, namun kini, Anda juga melihat perkembangan embrio ke fetus melalui patung janin raksasa yang ada di Qatar.

Patung janin raksasa di Qatar karya Damien Hirst

Seniman Inggris, Damien Hirst, meresmikan 14 patung raksasa berbentuk janin di dalam rahim ibu. Patung janin ini ini menampilkan berbagai tahapan janin mulai dari masa pembuahan hingga kelahiran.

Karya berbahan perunggu berukuran raksasa ini diberi judul The Miraculous Journey, dengan bentuk menyerupai tahap pembuahan telur, hingga berbagai  tahap perkembangan fetus di dalam rahim, dan perkembangannya hingga menjadi bayi.

Setiap patung panjangnya merentang dari 5 hingga 11 meter, dengan berat keseluruhan mencapai 216 ton. Berlokasi di Doha, Ibu Kota Qatar, karya ini diletakkan di luar Sidra Medical & Research Centre

Patung Hirst ini merupakan karya komisi bernilai $20 juta yang dipesan oleh ketua Qatar Museums Authority, Sheikha al Mayassa Hamad bin Khalifa al-Thani (adik dari Emir Tamim bin Hamad Al Thani yang sedang berkuasa), sebagai bagian dari inisiatif kultural yang “bertujuan untuk memperbaiki batas-batas tradisional antara timur dan barat di Timur Tengah.”

Patung janin raksasa diresmikan pada bulan Oktober 2018

Karya ini awalnya disembunyikan dari muka publik sejak diinisiasi pada bulan Oktober 2013, namun akhirnya dibuka untuk publik pada bulan Oktober 2018 lalu.

Karya bertajuk ‘The Miraculous Journey’, sebuah instalasi seni karya seniman Damien Hirst di luar  Sidra Medical and Research Centre berlokasi di Doha, Ibu Kota Qatar. IMAGE: AFP/GETTY IMAGESSTRINGER/AFP/GETTY IMAGESAlasan resminya, lapor AFP, adalah guna melindungi patung ini dari proses pembangunan rumah sakit, namun ternyata kabarnya sudah tersebar luas melalui media sosial.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Kami tidak berharap semua orang menyukainya, kami juga tidak berharap semua orang memahami karya ini,” ujar Layla Ibrahim Bacha, spesialis seni di Qatar foundation yang dibiayai pemerintah kepada AFP.

Karya seni ssebagai simbol kesehatan ibu dan bayi

“Itulah mengapa kami ke sini untuk menciptakan elemen perdebatan dan refleksi. Kami percaya, (karya) ini merefleksikan misi Sidra untuk turut menjaga kesehatan perempuan dan anak bayi.”

Sheikha al Mayassa Hamad bin Khalifa al-Thani, yang memesan karya ini berujar dalam wawancara  bersama The New York Times pada tahun 2013, ia mengatakan bahwa pada saat diumumkan untuk pertama kali, ia tidak menganggap karya ini kontroversial.

“Penciptaan karya semacam ini tidaklah terlalu menantang jika dibandingkan dengan  karya yang dibumbui ketelanjangan,” katanya. “Ada ayat di dalam Qur’an yang berfirman mengenai keajaiban kelahiran. Hal ini tidak bertentangan dengan budaya atau agama kami.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

IMAGE: STRINGER/AFP/GETTY IMAGES

Hirst mengatakan dalam rilisnya di tahuh 2013 bahwa karya ini muncul dari “keinginan untuk menciptakan suatu karya monumental, dengan tetap mengesankan unsur manusia di dalamnya.”

“Tak ayal, perjalanan seorang bayi mulai dari fase sebelum masa kelahiran lebih besar dari apapun yang akan dihadapinya di kemudian hari dalam hidup manusia,” katanya. “Saya berharap patung ini akan meninggalkan kesan dan rasa takjub dan kagum terhadap proses manusia yang sangat luar biasa ini.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Bagaimana pendapat Anda, Parents? Ini karya yang luar biasa atau malah kontroversi?

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
Sumber: Mashable 

Baca juga: 

15 Kreasi unik foto USG untuk kenang-kenangan, Parents mau coba?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Ratih Sukma