Pasangan Selingkuh, Perlukah Diberikan Kesempatan Kedua?
Jika pasangan melakukan hal serupa, perlukah kita memaafkan dia yang 'pernah' tidak setia?
Kehidupan rumah tangga memang tidak selamanya berjalan sesuai keinginan. Dalam perjalanannya, tidak sedikit pasangan suami istri yang harus berhadapan dengan beragam masalah hingga menimbulkan konflik, mulai dari masalah finansial hingga menemukan fakta bahwa pasangan selingkuh.
Fenomena selingkuh ini juga kini tengah menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, akhir-akhir ini tidak sedikit pemberitaan mengenai artis selingkuh yang mengejutkan warganet.
Artikel Terkait: Suami kepergok selingkuh dengan wanita lain, ini yang dilakukan sang istri!
Apa yang Menyebabkan Pasangan Selingkuh?
Perselingkuhan yang terjadi dalam ikatan pernikaan tentu saja merupakan keadaan yang cukup rumit.
Ada banyak faktor pemicu yang bisa menyebabkannya, seperti terhambatnya komunikasi.
Tak hanya itu, Psikolog Klinis Pingkan Rumondor dalam akun Instagram pribadinya juga mengingatkan pentingnya pasangan suami istri memahami terlebih dahulu definisi dan batasan dari perselingkuhan itu sendiri.
Ia memberikan tips, bahwa memang sebaiknya dalam setiap hubungan perlu melakukan komunikasi terkait arti atau persepsi mengenai perselingkuhan bagi diri masing-masing. Hal ini bertujuan untuk:
- Memperjelas bagaimana sebetulnya bentuk komitmen Anda dan pasangan ketika menjalin hubungan
- Mengurangi adanya salah paham karena Anda dan pasangan memiliki persepsi berbeda dalam konsep selingkuh
Bagaimana Ciri Pasangan yang Bisa Dikatakan Selingkuh?
Secara harfiah, selingkuh merupakan perilaku melanggar komitmen dengan pasangan.
Penulis buku Bukan Move On Biasa tersebut ini juga membagikan beberapa batasan selingkuh, atau tolak ukur seseorang bisa dikatakan berselingkuh. Seperti 3 kondisi di bawah ini.
- Timbul ketertarikan baik secara fisik maupun emosional dengan orang lain
- Adanya kedekatan emosional dengan orang lain
- Merahasiakan ketertarikan dan kedekatan tersebut dari pasangan resmi
“Jadi, kalau nyaman chatting dengan lawan jenis, dilakukan terus-terusan dan dirahasiakan dari pasangan, maka itu sudah bisa dibilang sebagai selingkuh secara emosional,” tulis Pingkan dalam akun Instagram milikinya.
Artikel Terkait: 7 Alasan selingkuh emosional jauh lebih buruk dari selingkuh fisik
Mengapa Seseorang Memilih Selingkuh?
Setiap orang tentunya memiliki motivasi yang berbeda ketika memutuskan untuk melanggar komitmen pernikahannya.
Hasil penelitian yang dilakukan tagun 2018 oleh psikolog bernama McNulty, dkk, ada beberapa faktor prediksi yang mungkin bisa menyebabkan seseorang selingkuh.
Faktor-faktor tersebut di antaranya:
- Tidak puas dengan hubungan pernikahan
- Semakin muda usia seseorang, maka semakin besar kemungkinan dia selingkuh
- Kurangnya kepuasan dalam hubungan seksual
- Daya tarik. Untuk wanita; semakin dia terlihat menarik, malah semakin kecil kemungkinan dia untuk selingkuh. Untuk laki-laki, justru dilihat dari daya tarik pasangannya; semakin pasangan laki-laki tersebut memiliki daya tarik yang tinggi, maka kemungkinan laki-laki selingkuh pun akan semakin rendah
- Pengalaman hubungan seksual. Untuk laki-laki; semakin dia banyak berhubungan seks sebelum nikah, maka semakin besar kemungkinan dia selingkuh. Sebaliknya, perempuan yang memiliki sedikit pengalaman seksual sebelum menikah, malah memiliki kecenderungan tinggi untuk selingkuh.
Perlukah Pasangan yang Selingkuh Dimaafkan?
Belum lama ini, Rania, bukan nama sebenarnya, menceritakan pengalamannya dikhianati oleh suaminya.
Pernikahan yang telah dibina hampir 13 tahun sempat berada di ujung tanduk lantaran ia memergoki sang suami selingkuh.
“Selama ini suami saya memang sering tugas ke luar kota. Ini sudah jadi hal yang lumrah. Tapi setahun belakangan, nggak tau kenapa perasaan saya sering nggak enak kalau suami bertugas. Apalagi saat suami terlhat menyembunyikan sesuatu. Handphone-nya tiba-tiba dikasih password, dan makin sering tugas ke luar kota. Hingga pada suatu hari saya membaca WhatsApp dari selingkuhannnya. Marah, sedih, benci, rasanya semua jadi satu. Ketika itu saya hanya berpikir untuk minta cerai, nggak sanggup melanjutkan pernikahan kalau sudah dibohongi seperti itu. Saya tidak yakin bisa memaafkan dan melanjutkan pernikahan kami.”
Apa yang dirasakan Rania, mungkin akan dialami oleh perempuan atau istri mana pun yang mengetahui pasangannya selingkuh.
Biar bagaimana pun selain rasa cinta dan kasing sayang, kepercayaan dua orang dalam suatu hubungan itu ibarat lem utama yang dapat memperkuat tali pernikahan.
Kepercayaan ini tentunya berkaitan dengan bagaimana Anda dan pasangan saling memiliki komitmen untuk tidak saling menyakiti.
Ketika perselingkuhan terjadi di dalam penikahan, maka bisa diartikan bahwa kepercayaan salah satu pihak dalam hubungan pernikahan bisa mulai memudar.
Meskipun begitu, perceraiakan memang bukan satu-satunya jalan yang bisa ditempuh.
Hal inilah yang disampaikan oleh Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si. Ia mengatakan, meskipun memafkan pasangan yang telah selingkuh bukan perkara mudah, hal ini tentu saja tetap bisa dilakukan.
Bahkan, psikolog yang kerap disapa Nina Teguh ini menyarankan, sebelum meluapkan dan meledakan emosi pada pasangan, ada baiknya kita melakukan intropeksi lebih dahulu.
Dia mengatakan langkah ini bisa membantu mencari tahu alasan di balik mengapa pasangan selingkuh.
Menurutnya, saat peselingkuhan terjadi maka yang diperlukan adalah kerjasama antara kedua belah pihak untuk memperbaikinya.
Artikel Terkait: Istri cenderung selingkuh setelah 6 tahun menikah, apa alasannya?
Bagaimana Jika Pasangan Selingkuh Berulang Kali?
Sementara, psikolog klinis Stephen A. Diamond Ph.D dalam artikel yang ia tulis di situs Psychology Today juga menjelaskan, bahwa memaafkan pasangan yang selingkuh merupakan hak setiap individu.
Artinya, masing-masing orang punya pilihan untuk memaafkan atau pun tidak memaafkan pasangannya yang selingkuh.
Namun, apabila pasangan melakukan kesalahan sama berulang kali dengan pola yang persis, maka akan lebih bijaksana untuk mengakhiri hubungan yang ada.
Karena bagaimana pun, hubungan yang sehat adalah ketika pasangan bisa saling menghargai satu sama lain.
Perselingkuhan juga merupakan hal yang kompleks, terutama dalam hubungan pernikahan.
Parents mungkin merasakan beragam hal ketika mengetahui pasangan Anda berkhianat.
Berikut merupakan beberapa tips agar Anda tetap sehat baik dalam hal fisik maupun mental ketika menghadapi pasangan yang selingkuh:
- Tidak ada salahnya merasa marah, sedih, atau pun kecewa. Namun, jangan sampai perasaan tersebut menyelimuti Anda terus-menerus.
- Hindari berselingkuh balik. Karena bagaimana pun, balas dendam bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah atau pun menjamin pasangan Anda tidak melakukan kesalahan yang sama.
- Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri, pasangan, dan orang ketiga atas perselingkuhan yang ada. Anggap musibah tersebut sebagai salah satu pelajaran hidup yang kelak membuat Anda menjadi pribadi yang lebih kuat lagi.
- Tetap menjaga diri; jangan berlarut dalam kesedihan sehingga Anda mengabaikan kesehatan.
- Usahakan agar anak tidak mendapatkan imbas atas masalah perselingkuhan.
- Jangan ragu untuk cari bantuan dan berkonsultasi dengan tenaha ahli.
Memaafkan pasangan selingkuh atau tidak, tentu saja bersifat personal. Semua akan kembali kepada diri masing-masing.
Faktanya, memang tidak ada pernikahan yang sempurna.
Selain itu, Anda pun berhak bahagia. Oleh karena itu, jika pernikahan suda dirasa tidak sehat, tidak ada salahnya melepaskannya.
“Komitmen itu bersifat dua arah.Hubungan yang senantiasa merusak kepercayaan atau bahkan berimbas menyakiti salah satu pihak, itu sama sekali tidak dapat diterima. Memaafkan pasangan yang selingkuh adalah pilihan, dan rujuk tidak selalu menjadi solusi yang tepat. Jangan sampai kita terjebak dalam lingkaran kesalahan yang sama,” tutup Stephen.
***
Baca Juga:
10 Arti Mimpi Suami Selingkuh, Benarkah Tanda Bakal Kejadian di Dunia Nyata?
Hati-hati! Ini 5 Alasan Selingkuh Emosional Lebih Buruk dari Selingkuh Fisik
Suami kepergok selingkuh dengan wanita lain, ini yang dilakukan sang istri!