Cerita Parto Pernah Buang Amanda Caesa dan Fakta Lain Sang Anak yang Baru Terungkap

Caca dibuang lalu dibeli kembali seharga Rp100 ribu!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Komedian Parto baru-baru ini mengungkap suatu cerita yang mengejutkan soal anak-anaknya. Dalam video podcast bersama Anang Hermansyah bertajuk Ngobrol Asix di YouTube, muncul pengakuan bahwa Parto pernah buang anak. Bukan hanya seorang saja, melainkan dua anaknya. Seperti apa ceritanya?

Pemilik nama asli Eddy Soepono ini diketahui memiliki dua anak dari pernikahannya dengan Dina Risty pada tahun 2001, di mana salah satunya adalah Amanda Caesa. Dari pernikahannya yang terdahulu dengan Ida Murwani, Parto dikaruniai tiga anak.

Pada kesempatan bincang-bincang dengan Anang Hermansyah, Parto banyak bercerita mengenai Amanda Caesa, putrinya yang belum lama ini juga terjun ke dunia hiburan menjadi penyanyi. Yuk simak cerita Parto soal sang putri yang akrab disapa Caca itu.

Artikel terkait: 8 Potret Pesona Cantiknya Anak Parto Patrio, Ashrida Dwi Handayani

Parto Awalnya Tak Tahu Amanda Caesa Murid Berprestasi

Instagram/@amandacaesa

Parto mengaku, dirinya tak terlalu memperhatikan kegiatan akademik sang putri. Jangankan memperhatikan, mengetahui bahwa Amanda Caesa adalah murid yang berprestasi pun tidak.

Suatu ketika, rekan semasa orang tua murid memberi selamat atas prestasi Caca di sekolah memenangkan suatu kejuaraan. Parto pun merasa terkejut, lantas diam-diam membuka laci meja belajar Caca. Di situ ia menemukan sejumlah piagam penghargaan yang pernah diterima buah hatinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bangga, Parto lantas memotret dan mempostingnya ke Instagram pribadinya. Namun, tak diduga, Caca justru keberatan dengan apa yang dilakukan sang ayah. 

"Begitu lihat, dia ngelihat nangis, tiba-tiba adiknya Amanda menelepon, ‘Papi, posting apaan sih?' Terus (gua jawab) 'Ini prestasinya Caca', katanya 'Hapus-hapus, Caca nangis tuh'. Buru-buru gua hapus. Tidak mau dia," kata Parto.

Imbas dari peristiwa itu, ada beberapa stasiun televisi yang menghubunginya. Mereka hendak mengundang Caca hadir dalam talk show untuk membahas soal prestasinya tersebut. Namun, Caca enggan. Parto pun tak mau mendesaknya lebih lanjut.

Artikel terkait: 10 Fakta Amanda Caesa Addiva, Putri Parto yang Dilirik Maia untuk Dijadikan Mantu

Baru Mengetahui Anaknya Piawai Mencipta Lagu dan Menyanyi dari Teman si Anak

Instagram/@amandacaesa

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Publik mulai mengenal Caca sebagai penyanyi saat muncul dengan single pertama yang berjudul Even If You Aren’t There For Me pada akhir tahun 2019 silam. Lagu berbahasa Inggris itu ditulis sendiri oleh Caca. Wah, ternyata putri Parto ini pandai mencipta lagu ya!

Namun, tak disangka-sangka, Parto sebagai ayah pun tak lebih lama mengetahui bakat terpendam putrinya tersebut ketimbang masyarakat. Justru Parto baru tahu bakat mencipta lagu sang anak dari teman Caca.

Parto menceritakan, suatu ketika Caca sedang video call dengan seorang kawannya. Caca lantas mengatakan pada sang kawan bahwa dia baru saja membuat sebuah lagu. Sang kawan pun meminta Caca menyanyikannya saat itu.

Mulailah Caca bernyanyi sambil bermain gitar. Tanpa sepengetahuannya, sang kawan merekam permainan Caca dan memberitahukannya kepada Parto.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parto pun terkejut dengan bakat putrinya. Ia lalu menawari Caca untuk mencarikan musisi yang bisa membuatkan musik untuk lagu ciptaan sang putri. Singkat cerita, sang Bunda mengurus segala keperluan Caca, dari studio rekaman, latihan vokal, hingga pembuatan video klip.

Parto mengaku, sampai detik ini, sang istri dan dirinya sajalah yang memanajeri Caca. Hal tersebut didukung oleh Anang. Menurut Anang, di era digitalisasi seperti saat ini, Amanda hanya perlu dukungan media sosial yang baik, kanal YouTube, dan digital streaming platform.

Artikel terkait: 7 Wanita Cantik yang Jatuh ke Pelukan Komedian Tanah Air, Benarkah Pria Humoris Lebih Menarik?

Pengakuan Parto Pernah Buang Anak

Instagram/@amandacaesa

Meski sudah lama bekerja di industri hiburan di Ibu Kota Jakarta, Parto ternyata masih kuat memegang tradisi. Parto masih mempercayai keyakinan tradisional masyarakat Jawa terkait dengan weton, alias metode perhitungan hari lahir yang dikaitkan dengan sifat, karakter, kesehatan, bahkan rezeki seseorang.

Parto mempercayai bahwa ketika seorang anak lahir di hari dengan weton yang sama dengan ayahnya, maka ada risiko terjadinya malapetaka, entah pada sang orang tua, atau pada sang anak. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Gua orang Jawa, kita pegang adat Jawa. Anak gua nomor dua itu lahir Senin Pon, saya juga Senin Pon. Dalam adat Jawa itu nggak boleh sama, pasti ada yang kalah. Mau percaya mau nggak ya,” tutur Parto.

Menurut kepercayaan Jawa yang ia yakini, untuk menghindari malapetaka, ia harus membuang sang anak. Membuang di sini ternyata bukan membuang dalam arti yang sesungguhnya.

“Jadi anak yang nomor dua itu saya ke Jogja, saya taruh di pinggir jalan. Mertua yang ngambil. Mertua RT 1 (dari istri pertama-Red). Begitu diambil, saya samperin, ‘Bu boleh nggak anaknya saya ambil, saya bayar seratus ribu’,” kisahnya.

Tak dinyana, Amanda Caesa, putri pertama dari pernikahan Parto dengan Dina, juga memiliki weton lahir yang sama dengan Parto. Ritual serupa pun ia lakukan kepada Caca.

“Caca pun begitu, begitu pulang dari rumah sakit, dibawa ke mertua, saya susul sama istri saya, ‘Bu, anaknya mau saya rawat, boleh nggak, saya kasih seratus ribu’, udah. Saya bawa pulang,” lanjutnya.

Parto menceritakan bahwa dirinya pernah menyarankan hal serupa kepada temannya yang memiliki anak yang tak bisa berjalan selama 7 tahun. Alhasil, menurut pengakuan Parto, sang anak sembuh setelah rekannya melakukan ritual buang anak.

Itulah sekelumit pengakuan mengejutkan di podcast Anang Hermansyah soal Parto pernah buang anak. Setiap masyarakat tradisional di Indonesia memang memiliki kepercayaan lokal yang beraneka ragam.

Percaya atau tidaknya seseorang kepada keyakinan-keyakinan maupun ritual tradisional itu tentu kembali kepada pribadi masing-masing. Parents pun dituntut untuk menjadi bijak dalam menyikapinya.

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan