Perlu Tahu! Ini 6 Pelajaran Parenting di Drama Korea The Good Bad Mother

Drama ini memiliki banyak pelajaran parenting yang bisa jadi bahan renungan bagi para orangtua.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Drama Korea The Good Bad Mother saat ini sedang merajai rating drama dengan penayangan hari Rabu-Kamis. Di Netflix sendiri drama ini juga meraih rating yang tinggi. 

Dibintangi Ra Mi Ran dan Lee Do Hyun sebagai tokoh sentral, drama ini berhasil mencuri hati penonton melalui kisah perjuangan ibu tunggal membesarkan anak lelakinya. 

Kali ini kami akan membahas mengenai pelajaran parenting yang ada dalam Drama Korea The Good Bad Mother. 

Pelajaran Parenting dalam Drama Korea The Good Bad Mother

1. Helicopter Parenting yang Berdampak Buruk pada Anak

Helicopter Parenting merupakan gaya pengasuhan yang terlalu berlebihan. Dalam pola asuh ini, orangtua selalu berusaha terlibat dalam banyak aspek kehidupan anak. 

Hal ini tanpa sadar dilakukan oleh Young Soon pada anaknya Kang Ho. Young Soon yang kehilangan suaminya dalam insiden dengan orang-orang jahat berkuasa, merasa putus asa karena dirinya lemah dan tidak ada jaksa yang berpihak padanya untuk mengusut tuntas kematian sang suami. Akhirnya dia menjadi sangat terobsesi agar anaknya bisa menjadi jaksa hebat agar bisa membantu orang susah seperti dirinya. 

Sayangnya, hal itu diwujudkan dengan pola asuh keras yang menuntut anaknya selalu belajar tanpa henti, bahkan melarang anaknya makan sampai kenyang karena takut mengganggu belajar. Kang Ho juga tak bisa bermain ataupun ikut karyawisata seperti teman sebaya dan teman sekolahnya, karena dia harus belajar sesuai keinginan Young Soon.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak heran bila Kang Ho tumbuh menjadi anak yang tak memiliki emosi maupun empati. Yang dia tahu hanya belajar saja, bahkan ia tak bisa lagi menikmati makanan karena trauma dimarahi ibunya saat makan.

Kang Ho memang berhasil menjadi jaksa, namun ia malah menjauh dari ibunya dan tak memihak rakyat kecil seperti yang diharapkan sang ibu. Dia bahkan berniat untuk memutus hubungan dengan ibunya dan diadopsi orang lain. 

Kang Ho tumbuh menjadi pribadi yang keras dan dingin, tak peduli dengan orang lain dan hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri. Dia bahkan bekerjasama dengan para pejabat untuk melakukan kejahatan. 

2. Inner Child Trauma dalam Drama Korea The Good Bad Mother

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya, Kang Ho mengalami amnesia retrogade yang menyebabkan ia bertingkah seperti anak kecil. Karena terjadi benturan pada otaknya, Kang Ho tak bisa ingat memori kehidupan remaja dan dewasanya dan hanya ingat bahwa dia masih seorang anak kecil berusia tujuh tahun. 

Selama beberapa hari sejak sadar dari koma, Kang Ho yang kondisi mentalnya kembali menjadi anak-anak menolak untuk makan apapun sampai kondisinya terus memburuk.

Hal ini membuat Young Soon putus asa, dia bahkan berdoa ke kuil dan gereja berharap anaknya segera sembuh dan mau makan. 

Ternyata, Kang Ho tidak mau makan karena ingat ucapan Young Soon yang selalu menyuruhnya berhenti makan agar tidak kekenyangan dan mengganggu belajar. Young Soon yang menyadari kesalahannya meminta maaf dan memohon agar Kang Ho mau makan, dan berjanji takkan menyuruhnya belajar lagi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Barulah saat itu Kang Ho mau makan dan melakukan terapi demi kesembuhannya. 

Di sini kita bisa melihat bahwa ucapan orangtua yang terus berulang terpatri di benak anak sejak kecil hingga dewasa, sampai menimbulkan trauma dan membuat Kang Ho tak mau makan sama sekali karena takut dimarahi. 

3. Sikap Anak pada Orangtua Dipengaruhi Pola Asuh

Di episode awal-awal kita akan melihat betapa berjaraknya hubungan Kang Ho dan Young Soon. Sebagai ibu dan anak mereka tidak harmonis. Bahkan dalam setiap foto pencapaian Kang Ho, saat ia lulus kuliah, saat ia memulai pelatihan sebagai jaksa, hanya Young Soon yang tersenyum sedangkan Kang Ho hanya berwajah datar. 

Bahkan ketika sudah tinggal terpisah, Young Soon yang datang ke kota untuk menemui Kang Ho di hari ulang tahun sang anak malah tak bisa bertemu. Padahal Kang Ho ada di apartemennya, namun ia tak mau menemui sang ibu. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi Kang Ho, ibunya bukanlah sosok yang hangat dan hanya menimbulkan trauma secara mental sehingga membuatnya enggan bertemu. Kang Ho bahkan berniat diadopsi oleh orang lain dan memutus hubungan dengan ibunya, agar tak lagi memiliki hubungan dengan Young Soon.

4. Membebaskan Anak Menikmati Masa Kecil berdampak Positif

Setelah Kang Ho mengalami kecelakaan dan mentalnya menjadi seperti anak kecil, Young Soon berusaha mengubah sikapnya. Ia memutuskan untuk kembali membesarkan Kang Ho namun kali ini ia lebih membebaskan anaknya untuk bersikap layaknya anak kecil. 

Akhirnya Kang Ho yang amnesia bisa menikmati apa yang tidak bisa ia lakukan di masa kecilnya dulu, bermain sepuasnya tanpa memikirkan harus belajar, juga makan sepuasnya tanpa takut dimarahi sang ibu. 

Hal ini berdampak baik pada Kang Ho yang akhirnya bisa lebih bahagia menjalani harinya sebagai anak-anak dalam tubuh orang dewasa. Ia lebih sering tersenyum dan merasa bahagia. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Terkadang, Kasih Sayang yang Disampaikan dengan Cara yang Salah malah membuat Anak Membenci Orangtua

Penonton tak pernah meragukan bahwa Young Soon sangat menyayangi anaknya, namun obsesi menjadikan Kang Ho menjadi jaksa membuat Young Soon buta terhadap kebutuhan dasar sang anak. Yakni kasih sayang, dan waktu bermain untuk perkembangan emosionalnya. 

Akhirnya, Kang Ho pun tumbuh menjadi jaksa cerdas namun tak punya empati. Dia juga bersikap antipati terhadap ibunya sendiri. 

6. Drama Korea The Good Bad Mother Mengajarkan Banyak Hal untuk Orangtua

Bagi Anda yang telah menjadi orangtua, mungkin akan bisa merasa relate dengan Young Soon. Betapa kerasnya ia berusaha membesarkan anak sendirian tanpa suami sambil mengurus peternakan. Namun setelah anak dewasa malah mau memutuskan hubungan. Hati orangtua mana yang tak sakit saat anak yang dibesarkannya memilih jadi anak orang lain. 

Drama ini adalah tentang kesempatan kedua, yang diberikan pada Young Soon agar bisa bersikap lebih toleran pada anak sendiri. Tidak selalu menuntut yang terbaik namun juga memberikan kebutuhan anak untuk bermain dengan bebas dan menemukan dunianya sendiri. 

Kesempatan kedua juga diberikan pada Kang Ho, agar dia bisa menikmati masa kecil yang indah dalam tubuh orang dewasa yang tak pernah bisa ia nikmati di masa kecilnya. 

Semoga ulasan ini bermanfaat. 

 

Baca juga: 

id.theasianparent.com/the-good-bad-mother

Penulis

Fitriyani